gema masuk ke kamarnya dan langsung membantingkan diri ditempat tidur, walaupun sudah sampai kerumah otaknya masih saja berputar-putar pada cahya yang tidak ingin menyakiti orang-orang didekatnya,
bukankah rasa itu wajar yah, lalu kenapa cahya sangat sedih jika berbicara soal rasa?
pertanyaan itu sudah seperti setrikaan rusak yang terus-terusan mondar mandir dipikirannya.
TOK...TOK..TOK..
"gemaa.." terdengar seorang wanita dengan sangat lembut memanggil gema, sudah bisa ditebak bahwa itu adalah wanita yang sangat mengasihinya.
Dengan suara yang lembut dapat disimpulkan bahwa ada kasih sayang dalam setiap kata yang terucap dari suaranya untuk gema
gema tidak langsung menjawab, ia bangun dari tempat tidur dan duduk disisi ranjang setelah itu ia baru pergi menuju pintu kamarnya untuk dibuka.
benar saja, saat dibuka seorang wanita yang sangat anggun dengan mukena coklatnya berdiri tepat didepannya.
"iyah ma.."
"dari mana aja, itu telpon mama kenapa ga diangkat?" tanyanya khas seorang ibu
"maaf ma tadi gema lagi sholat makanya telpon dari mama dirijek, pas gema mau call back eh ponselnya mati. sorry ya ma" jawab gema
Santi, mamanya gema hanya menarik nafas menghadapi anaknya ini.
Santi juga sadar, bahwa semakin hari anaknya semakin dewasa dan gema adalah seorang laki-laki yang nantinya harus bertanggung jawab atas dirinya dan keluarganya kelak.
sebagai orang tua santi selalu percaya bahwa anaknya adalah anak yang baik, jadi ia tidak terlalu khawatir jika nantinya gema akan menemukan masalah diluar sana.
Bukankah dunia itu kejam?
Dan orang-orang yang menanamkan kesabaran dalam dirinya pasti akan mampu melewati segala rintangan.Itu adalah kata-kata yang selalu santi sampaikan ke gema.
"lain kali kalo keluar ponselnya di charger full ya"
"siap bu boss" kata gema sambil menghormat kepada santi.
"yaudah bersih-bersih dulu trus turun, kita makan bareng. "
Gema mengangguk lalu masuk dan membanting dirinya lagi dikasur. Namun itu hanya terjadi sebentar karena kalau ia terus terusan bermanja di kasur maka ibu negara akan kembali lagi dan membaca undang undang kepadanya.
Ditempat lain, ada dua sahabat yang selalu saling mengisi kekosongan dalam ruang bernama diri.
Seperti hari-hari sebelumnya nissa selalu setia disisi cahya, ketika ia terluka ataupun bahagia, saat ini nissa tahu bahwa memberikan ruang untuk cahya adalah jalan terbaik untuk menenangkan pikirannya, tapi jujur nissa tidak bisa meninggalkan cahya dalam keadaan seperti ini, nissa tau bahwa saat ini sahabatnya pasti membutuhkan bahu untuk bersandar selain kepada bundanya.
"niss, kok masih disini? Aya ga papa kok, nissa pulang aja istirahat." ini adalah kata-kata yang telah dikeluarkan cahya sejak tadi
"ga ah, nissa mau nginep disini nemenin aya"
"niss..... Kalau nissa disini, nissa ga bakal bisa istirahat"
"tap..."
Jawaban nissa terpotong oleh suara ketukan pintuTok... Tok... Tok
"bentar" ucap cahya sambil berjalan menuju pintu kamarnya
"nih, tadi bunda lagi motongin buah buat ayah, trus inget kalau ada nissa jadi bunda bawain sekalian" ucap dewi sambil menyodorkan buah yang dibawanya untuk cahya
"wahhh, thank's ya bun" jawab nissa
"sama-sama sayang"
"makasih ya bun" lanjut cahya
"jangan lupa dimakan loh, tidur yang nyenyak ya sayang"
Dewi meninggalkan kamar putrinya dan turun menemui suaminya di ruang nonton, dilihat suaminya sedang menonton berita ditv namun matanya selalu melihat ipad ditangannya
"yah... "panggil dewi lembut
"iya bun" jawab mahendra
"ini sebenarnya nonton, atau kerja sih?" tanya dewi kepada suaminya yang menyalakan TV namun matanya fokus pada ipad di tangannya
"nangung bun, daripada ipadnya nanggur mending dipake buat liatin proker yang akan dilakukan nanti"
Dengan senyuman dewi mendekati suaminya dan duduk disampingnya
"perlu bantuan ga?" tawar dewi pada suaminya
"ga usah bun, ini ayah juga cuman mastiin aja kalau prokernya udah bener atau masih ada yang harus direvisi, bentar juga kelar kok" jawab mahendra masih dengan senyum dibibirnya
"yaudah, bunda buatin kopi atau teh nih?"
"teh aja, ntar ga bisa tidur lagi"
Dewi segera membuatkan Teh untuk suaminya, sedang diatas Cahya masih setia untuk membujuk nissa agar mau pulang
"ayaaaa"teriak nissa kesal pada sahabatnya
"nissa ga mau pulang aya napa sih? Nissa mau nemenin aya emang ga boleh ya?" lanjutnya lagi
Cahya hanya menjawab dengan senyum diwajah lemasnya
"Nissa ga bakal gangguin aya kok, aya bisa istirahat, nissa cuman pen disini nemenin aya" jelas nissa lembut kepada cahya
Akhirnya cahya kalah akan keras kepala sahabatnya itu, Cahya sangat mengerti Bahwa Nissa tidak akan meninggalkan rumahnya disaat cahya seperti ini, walau dipanggil presiden sekalipun😁
Canda aee😆❤❤❤❤❤
"Good morning, Bunda...." Sapa Nissa dengan ceria
"Morning, pagi banget nissa bangunnya" balas Dewi yang sedang sibuk didapur
"Nissa mau balik bun, mau siap2 ke sekolah"
"oh yaudah sana jangan sampai telat yah"
"siyap bunda"
Nissa kemudian kembali kerumahnya untuk siap-siap ke sekolah, sebenarnya ia juga tidak begitu buru-buru karena hari masih sangat pagi, nissa sengaja keluar selepas sholat subuh dan ternyata bunda Dewi telah sibuk didapur untuk menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya.
Sebenarnya apa yang dilakukan Dewi tidak jauh berbeda dengan Febiola, mamanya nissa, Febiola selalu menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya sebelum berangkat kerja, juga selalu menyiapkan makan malam setelah pulang.
Nissa begitu bangga pada kerja keras orang tuanya terutama mamanya yang tidak pernah mengeluh walau telah kerja di luar dan pulang masih harus kerja dirumah.
"Assalamu'alaikum" salam nissa sebelum masuk kerumahnya,
walaupun itu adalah rumahnya tapi memberi sallam adalah sesuatu yang diwajibkan sebelum memasuki atau keluar dari suatu tempat.
"Mama..." Panggil Nissa yang melihat mamanya telah sibuk dengan sayur mayur dikulkas
"eh udah pulang sayang? Cahya gimana kabarnya?" tanya febiola
"Baik ma...mama kok udah didapur pagi-pagi gini"
"udah biasa" jawab febiola dengan senyum pada anaknya
"yaudah, naik trus siap-siap kesekolah jangan sampai telat ya" lanjutnya
Nissa hanya membalas dengan senyuman kemudian berlalu meninggalkan Febiola didapur dengan Mbok.
Thank's to allah
Dahulukan Al-Qur'an
Selalu bahagia
Jangan lupa TAP TO STAR GUYS🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa yang kelabu
Fiksi RemajaSebelum di baca di follow dulu ya👌 Biar kalo ada pembaruan dari cerita kalian dapat notifnya😊 'Aku bingung dengan hatiku, kenapa ia membiarkan rasa tumbuh dengan begitu mudah, Padahal jangankan cahaya, jantungku bahkan menolak angin untuk menemuin...