•.•.•
"Untuk apa mengharapkan seseorang yang mustahil sekali untuk melirikmu?"
•.•.•
Jennie merapatkan bibir seraya melangkah pelan menuju lapangan basket. Gadis itu menggigil. Bajunya basah karena tadi ia tercebur kedalam kolam berenang. Jennie menghela nafas, matanya menjelajahi setiap sudut lapangan basket indoor ini. Senyuman tipis terbit di wajahnya, kala ia menangkap sesosok laki-laki yang tengah duduk melingkar bersama teman-teman se-timnya.
Langkah Jennie menuju Taehyung yang tampak diam tak mengubris semua obrolan teman-temannya itu. Jennie berhenti tepat di belakang tubuh Taehyung, semua laki-laki yang duduk berhadapan dengan Taehyung menatapnya dengan sorot bingung.
Gadis itu menggaruk pipinya dengan canggung, tapi kemudian ia tersentak saat Taehyung dengan perlahan menoleh padanya. Jennie diam mematung, menunggu reaksi yang di keluarkan Taehyung untuknya.
"Lo kenapa?" tanya lelaki itu setelah menatap Jennie dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Jennie menggigit bibir, tak menjawab pertanyaan dari laki-laki itu.
Taehyung berdecak, mengambil tas ransel nya yang berada di samping temannya—June. Lalu dia bangkit, menarik Jennie menjauhi lapangan basket. Lelaki itu tak berbicara sepatah katapun pada Jennie.
Lagipula, Jennie pun tak berniat menjelaskan apapun pada Taehyung sebelum lelaki itu bertanya perihal bajunya yang basah.
Taehyung berhenti melangkah, tangan kirinya yang sempat menarik lengan Jennie terlepas dengan perlahan. Mereka berdua ada di barisan loker-loker kelas 11 Pembuatan Film. Di samping gadis itu adalah loker Taehyung. Dia menatap Jennie sekilas, lalu membuka lokernya dengan memasukkan nomor pin.
Klik
Suara loker terbuka menyita perhatian Jennie, ia memandang Taehyung yang sedang mengambil sebuah jaket berwarna abu-abu dari dalam loker tersebut.
"Di tambah yang ini, berarti gua udah nolongin lo dua kali."
Taehyung menyodorkan jaket tersebut pada Jennie. Gadis itu langsung menyambarnya, dan mengucapkan terimakasih dengan pelan.
"Lo kenapa gak pake blazer?" tanya Taehyung sambil menatap Jennie dengan datar. Gadis itu merapatkan bibir sejenak, lalu memakai jaket Taehyung untuk menutupi baju seragamnya yang basah. "Blazer nya gue taro di tas, abisnya panas." jawab Jennie dengan tangan sedikit menepuk tas yang ada di punggungnya.
"Lo kenapa nekat datengin gua ke lapangan basket dengan baju seragam basah dan nyetak jelas bra lo itu?"
Jennie menunduk pelan. Tak berniat menjawab ataupun menatap Taehyung.
"Jangan nganggep gua sebagai malaikat penolong lo. Kita gak saling kenal. Gua bantuin lo, kemarin dan sekarang cuma karna gua kasian. Bukan peduli."
"Lo kenapa gak minta bantuan Yerin aja?"
"Dia kemana? Ilang?"
Jennie tak menjawab pertanyaan Taehyung. Ia hanya menunduk menatap sepatu converse nya yang basah.
Taehyung berdecak, lalu menutup lokernya dengan kasar. Dia menghela nafas, menarik Jennie lagi membawa gadis itu ke parkiran sekolah. Taehyung belok ke kanan, masuk ke dalam area parkiran motor sekolah. Lelaki itu berhenti di samping motor Ducati berwarna merah. Dia melepaskan tangannya pada lengan Jennie, lalu merogoh saku celana seragam basketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THANK YOU, TAE!
Teen Fiction"Pertemuan kita adalah kutukan. Kalimat sapamu adalah kesalahan dan kita tak seharusnya lagi di suarakan." By taaberrychu Original story 2020© Started : 21-02-2020 Finished : 10-04-2022 Soundtrack : Into you - Ariana Grande