**
"Ada beberapa hal yang tidak bisa kau mengerti. Salah satunya isi hatimu sendiri."
**
Jennie melamun seraya duduk bersama Yerin di kursi penonton lapangan basket indoor.
"Jen?"
Jennie tersentak, langsung menoleh Yerin yang memandangnya dengan sorot bertanya. Gadis berponi itu memegang kening Jennie, mengecek suhu tubuh gadis itu. "Gak panas, tapi kok tumben lo bengong kayak gitu," kata Yerin seraya menarik kembali tangannya dari kening Jennie.
Jennie tersenyum canggung, tapi kemudian ia memposisikan tubuhnya menghadap pada Yerin. Matanya menatap Yerin sejenak, "Dosa gak kalo gue gak bilang makasih ke orang yang udah nolongin gue?"
Yerin mengangkat alis. "Dosa kali. Gak tau juga gue,"
Jennie menghela nafas. "Berarti gue dapet dosa dong?"
"Emangnya lo gak ngomong makasih ke siapa?"
"Taehyung,"
Yerin sedikit terkejut, tapi kemudian berdeham pelan untuk mengatur ekspresi wajahnya. "Dia nolongin lo lagi?"
Jennie mengangguk. "Gue gak tau kenapa setiap gue susah. Dia selalu aja nolongin gue. Kayak malaikat penyelamat gue gitu lho Rin,"
Yerin terkekeh pelan, "ya mungkin bener dia malaikat penyelamat lo. Muka dia kan ganteng banget kayak malaikat,"
Jennie mendengus. "Ganteng sih, tapi datar gitu kayak aspal. Mending Jaehyun atau gak Jimin. Mereka berdua suka senyum."
Yerin menggeleng pelan. "Kan setiap orang itu berbeda Jen."
"Iya juga sih." Jennie menunduk sebentar. "Udah lah, ngapain kita ngomongin dia? Mendingan kita pulang, daripada duduk disini terus,"
Yerin terkekeh. Kemudian bangkit dan menarik pelan Jennie untuk cepat-cepat keluar dari lapangan indoor ini.
Kedua gadis itu keluar dari sana. Melangkah kan kaki menuju pintu keluar sekolah. Keadaan sekolah sudah sepi, hanya terdapat beberapa guru yang masih memeriksa tugas dari siswa-siswi nya, dan juga ada Satpam yang menjaga di gerbang depan.
Jennie dan Yerin tersenyum saat mereka bertatapan dengan Satpam sekolah. Membungkuk sedikit memberi hormat sopan pada pria itu. Kemudian keduanya keluar dari area sekolah, menegok kanan-kiri bersiap untuk menyeberang ke halte depan.
"Jen, lo pulang naik bis?" Yerin menempatkan tubuhnya di kursi halte. Matanya menatap Jennie yang berbalik dan melangkah mendekat padanya. "Kayaknya," jawab Jennie sedikit lesu.
"Kenapa gak pesen ojek online gitu? Daripada bis, nunggunya lama. Dan juga bentar lagi gue di jemput Papa,"
Jennie tersenyum. "Pesen ojek online itu mahal Rin. Gue milih naik bis ya karna gratis. Gak papa kok kalo lo gak nungguin gue disini. Gue sendiri juga berani,"
Yerin menatap Jennie dengan khawatir. "Gue takut lo kenapa-napa sumpah."
"Gue gak papa. Tenang aja," Jennie tersenyum, mencoba menenangkan Yerin. "Nah! Itu mobil Papa lo kan?" Jennie menunjuk mobil berwarna putih yang berhenti di dekat gerbang sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/214767912-288-k620364.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THANK YOU, TAE!
Teen Fiction"Pertemuan kita adalah kutukan. Kalimat sapamu adalah kesalahan dan kita tak seharusnya lagi di suarakan." By taaberrychu Original story 2020© Started : 21-02-2020 Finished : 10-04-2022 Soundtrack : Into you - Ariana Grande