**
"Tak perlu naik wahana ekstrim. Karena berharap lebih, sudah memicu adrenalin."
**
Hal terakhir yang di ingat Jennie adalah ia hampir tertabrak oleh mobil sport berwarna merah terang. Dan sekarang ia mencium aroma pewangi yang menyegarkan penciuman nya. Jennie sedikit mengernyit, ia rasa di rumahnya tak ada pewangi ruangan.
Lalu, kalau begitu sekarang ia berada dimana?
Jennie mencoba membuka mata, meskipun sulit tapi ia bersusah payah membuka kedua kelopak matanya. Objek pertama yang ia lihat adalah langit-langit kamar yang berwarna putih terang. Jennie menoleh kearah kanan, kemudian tersentak melihat Mingyu—yang notabene nya sahabat Taehyung—sedang duduk di sofa seraya memainkan handphone nya.
Gadis itu perlahan bangkit dari posisi tidurnya. Menyadarkan punggungnya pada bantal yang menumpuk dibelakangnya. Merasa ada pergerakan dari gadis yang tertidur di kasur, Mingyu akhirnya mendongak. Matanya langsung beradu dengan mata Jennie yang sedari tadi menatapnya.
Kemudian Mingyu bersorak heboh, langsung lari keluar kamar membuat Jennie tertegun dan binggung. Tak lama setelah itu Kai masuk dengan wajah senang. Di tangan laki-laki itu terdapat sebuah nampan yang di atasnya ada semangkuk bubur, satu gelas air putih, serta beberapa obat-obatan yang tadi di beri oleh dokter yang memeriksa Jennie.
Kai menaruh nampan tersebut di nakas samping Jennie. Laki-laki itu mendudukkan diri di pinggiran kasur seraya menatap Jennie. "Gua kira lo gak bakalan bangun. Abisnya lo pingsan udah dua jam lamanya," Kai terkekeh pelan di akhir kalimatnya.
Jennie mengerjap. "Jadi, lo yang nabrak gua?"
Kai menggeleng cepat. "Bukan gua! Mingyu noh," kata Kai seraya menunjuk Mingyu. Laki-laki yang di tunjuk hanya memutar bola matanya.
Jennie menatap Mingyu, kemudian menoleh lagi pada Kai. "Dan gue di apartemen lo?"Kai hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian mengambil mangkuk yang berisi bubur tersebut, lalu menyodorkan nya pada Jennie. "Makan dulu, terus minum obat. Tadi kata dokter lo pingsan karna panik sama belum makan."
Jennie menatap bubur tersebut, sedikit ragu untuk mengambilnya. Kai tersenyum tipis melihat keraguan dari gadis itu. "Tenang aja, gak gua racunin kok. Tadi Mingyu udah coba, rasanya ... enak," kata Kai mencoba meyakinkan Jennie.
Mingyu berdecih. "Enak apaan? Asin kek gitu. Lo kebelet kawin ya Kai?"
Kai langsung menatap Mingyu. Memberikan tatapan tajam pada laki-laki bergigi taring itu. Mingyu terdiam, kemudian mengalihkan pandangan kearah lain.
"Emang sedikit asin sih. Ya wajar aja, gua baru pertama kali masak bubur," Kai kembali berbicara pada Jennie. Tangannya sedikit dimajukan memaksa Jennie untuk mengambil mangkuk itu. Jennie perlahan mengambilnya, kemudian menyedok bubur nya dan memasukkan nya pada mulutnya.
Hm. Benar kata Mingyu, rasanya asin.
Sungguh asin. Sampai membuat Jennie terbatuk.
Kai melotot melihat Jennie terbatuk, dengan sigap dia mengambil gelar berisi air pada Jennie. Gadis itu mengambilnya, kemudian meneguk isinya sampai setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THANK YOU, TAE!
Ficção Adolescente"Pertemuan kita adalah kutukan. Kalimat sapamu adalah kesalahan dan kita tak seharusnya lagi di suarakan." By taaberrychu Original story 2020© Started : 21-02-2020 Finished : 10-04-2022 Soundtrack : Into you - Ariana Grande