THANK YOU, TAE!

THANK YOU, TAE! | 23

Hi. Apa dari kalian ada yang nunggu SEASON 2 dari My Handsome Boy! Gak? Aku mau konfirmasi, jika SEASON 2 nya aku unpublish karna ide aku tiba-tiba ilang untuk cerita itu. So ... maafin aku ya. Sekarang ayok bareng-bareng lebih fokus ke cerita ini xixi. Aku mungkin bakalan ngasih part lebih banyak dari cerita aku sebelum nya. Biasakan juga untuk komen serta vote ya! Jadikan cerita ini dapat ranking ke puluhan untuk tagar #taennie. Terimakasih atas dukungan nya.

So.. let's go!

***

Mingyu berlari kecil menuju Taehyung yang sedang merokok di gedung kosong bersama June, Jimin, Seungcheol, serta Baekhyun, sedangkan Kai sedang menjalani hukuman dari Guru BK karena telah bermain bola disaat tidak ada jadwal pelajaran olahraga. Lelaki tampan dengan sejuta pesona itu mendekatkan diri pada Taehyung yang masih santai menghisap rokoknya, berencana memberitahu sesuatu pada Taehyung tentang apa yang dia lihat barusan.

"Tae, lo tau gak?" Mingyu membuka pembicaraan saat dirinya telah duduk bersama Taehyung di sofa bekas yang memang sudah lama tersedia disana. Taehyung menoleh, kemudian membuang batang rokok tersebut ke lantai dan menginjak nya.

"Apa?"

Mingyu tersenyum manis, "si Jennie belain Kai."

Taehyung mengernyit, "belain?"

Mingyu mengangguk, "Kai kan dimarahin sama guru BK itu lho. Terus pas gue mau nyamperin Kai, eh si Jennie duluan yang nyamperin dia terus bela tuh anak. Pake segala mohon-mohon ke guru BK buat lepasin si Kai lagi."

Taehyung berdecak, "terus lo ngapain disini? bukan nya bantuin Kai juga hah?!"

"Anu, gue kan mau ngasih tau lo hehe." Mingyu menyengir lebar, kemudian menatap Jimin yang sekarang tengah mendongak menatap balik padanya. "Keknya Jennie suka deh sama Kai." lanjut Mingyu yang sekarang telah kembali menatap Taehyung.

Taehyung mendengus sebal, kemudian beranjak dan turun dari rooftop. Dia dengan cepat menuruni tangga dan mengedarkan pandangan nya saat dirinya telah sampai di dekat lapang sepak bola outdoor. Dia menghela nafas, yang sekarang dirinya kesal kan adalah bagaimana sikap Jennie yang membela Kai. Padahal sejak bertemu dengan Taehyung, gadis itu tak pernah sekalipun memberikan perhatian lebih padanya. Sedangkan pada Kai, gadis itu sampai memohon segala pada guru BK. Menyebalkan.

Pandangan nya terhenti pada sosok gadis yang tengah membawa dua botol air mineral di seberang lapang, dengan cepat Taehyung berlari dan mencekal tangan Jennie sampai salah satu botol tersebut jatuh ke tanah. Gadis itu tersentak kemudian menatap Taehyung yang tengah menunjukkan raut wajah tak suka padanya.

Gadis itu mengernyit, "apa masalah lo sih, Tae?"

"Apa masalah gue?" Taehyung menatap tajam pada gadis itu. "Harusnya gue yang nanya ke lo, apa masalah lo ke gue sampe lo bela temen gue hah?"

Jennie tertegun, berusaha menghindari tatapan tajam yang lelaki itu berikan padanya. Gadis itu tak menyangka jika perbuatan baiknya pada Kai akan membuat Taehyung semarah ini. Padahal tadi ia hanya sedikit ingin menolong Kai yang kesusahan, tahu sendiri bukan jika menolong sesama itu perbuatan mulia? Jennie hanya menerapkan etika yang orang tua angkatnya ajarkan padanya.

"Jawab gue, Kim Jennie." Taehyung berdesis. Berusaha menahan emosi nya akibat Jennie yang tak mau menatapnya sama sekali.

"Lepasin dulu, Tae. Tangan gue sakit," Jennie berkata pelan seraya berusaha melepaskan cekalan tangan Taehyung yang semakin menguat. Lelaki itu berdecih keras, menghentakkan tangan Jennie sampai gadis itu sedikit terdorong ke samping. Untungnya dengan cepat Jennie menegakkan tubuhnya kembali.

Taehyung menghela nafas, berusaha untuk meyakini jika sikap Jennie pada Kai hanyalah rasa kepedulian gadis itu antar sesama. Dia tak boleh tersulut emosi, apalagi jika sampai membuat gadis itu ketakutan. Akan menjadi hal sulit untuk membujuk Jennie. "Bisa jelasin semuanya sama gue? Gue bener-bener butuh penjelasan dari lo, Jen."