EGO. 5

1.3K 188 44
                                    

Hancur sudah.

Runtuh tembok kokoh yang dengan susah payah dibangunnya. Tembok yang menyembunyikan dirinya yang begitu terluka.

Terlalu sakit hingga mungkin tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya.

Dua tahun sudah Nayeon tidak bisa memeluk anaknya, bahkan bertemu saja tidak bisa.

Ada sebuah takdir kejam yang memisahkan mereka.

Takdir kejam yang digariskan oleh Sang Kuasa. Takdir yang mungkin orang akan menganggap itu sebuah ujian untuknya atau--sebuah karma.

Sejak ditinggal Jungyeon tadi, pandangan Nayeon hanya lurus dan kosong. Diam di tempat tanpa pergerakan berarti. Suasana pagi yang hujan membuat suasana sendu yang menyayat hati.

Hujan. Ya--dia ingat betul kejadian dua tahun itu. Kejadian itupun terjadi saat hujan di tengah malam. Saat semuanya hancur karena keegoisan pria itu yang membawa putranya dengan dalih menyelamatkan hidupnya dari sang ibu yang tidak peduli padanya ditambah banyak alasan sepela lainnya. Rasa malu, harga diri dan sebagainya.

Nayeon masih tidak habis pikir dengan pria itu. Tidak habis pikir jika pada akhirnya pria yang paling mencintainya kini jadi membencinya.

Nayeon menyesal, sungguh. Bukan maksudnya menelantarkan anaknya. Bukannya dia tidak peduli. Tidak!

Jika Nayeon tidak peduli maka dia tidak akan melakukan apapun untuk putranya. Dia tidak akan hampir menjadi gila karena kehilangannya. Tidak akan.

"Youngshil-ah..."

Nama itu hanya bisa didengar oleh sepi.

Begitu sakit saat menyebutlan nama itu. Begitu berat. Sungguh dia merasa tidak pantas jika dia harus menuntut haknya atas putranya.

"Dia hampir mati, Im Nayeon!"

Sesak, dia memegangi dadanya yang mendadak sesak. Luruh air matanya begitu kalimat itu terniang di otaknya.

"Kemana saja kau saat dia membutuhkanmu?!"

"Argh! Andwae!"

Dia menutup telinganya dan menangis histeris.

"Adwae! Aku-Aku-Jangan bawa dia! Aku mohon? Argh!"

"Anakku! Jungkook-ah! Andwae!"

Tangannya bergerak menjambak rambutnya sendiri. Sakit. Tapi tidak seberapa dengan rasa sakit yang ditahannya selama dua tahun ini.

"Ya! Nayeon-ah!"

"Ya! Apa yang kau lakukan? Im Nayeon! Jangan menyakiti dirimu sendiri! Yak!"

Kim Namjoon yang memang sengaja datang untuk memeriksa keadaan Nayeon itu terkejut saat melihat kondisi wanita itu. Begitu hancur, sama seperti dua tahun lalu.

"Yak! Berhenti! Im Nayeon!"

Namjoon mencoba melepaskan jambakan wanita itu pada wambutnya sendiri. Setelah lepas, Namjoon langsung memeluknya. Mencoba menenangkannya.

"Ya. Apa yang kau lakukan Nayeon-ah?"

Menangis. Hanya itu yang bisa Nayeon lakukan. Dalam pelukan Namjoon, Nayeon menumpahkan segala luka yang dipendamnya sejak lama.

"Uljima. Nayeon yang aku tau adalah Nayeon yang tegar. Ingat tujuanmu kembali Nayeon-ah."

Nayeon menggeleng.

"Apa aku pantas, Oppa? Apa aku pantas? Aku-Aku tidak bisa kembali. Mereka sudah bahagia. Mereka bahagia tanpa aku, Oppa. Aku tidak bisa kembali."

EGO [END] [MASIH LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang