EGO. 17

1.1K 185 334
                                    

Harap sudah berbuka saat membaca.
Hatap bersabar dan jangan kesal karana ini bulan puasa.

Hatap bersabar dan jangan kesal karana ini bulan puasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jungyeon-ah. Bagaimana? Ada apa dengan Nayeon? Kenapa dia bisa di rumah sakit lagi?”

Jungyeon hanya bisa menggeleng mendengar rentetan pertanyaan dari Jimin yang baru saja datang dengan pakaian rumahan. Sebuah kaos oblong dan celana pendek selutut. Jungyeon yakin, pria itu langsung datang tanpa memikirkan apapun setelah mendengar kabar Nayeon masuk rumah sakit.

“Astaga, kenapa lagi dia?” ucap Jimin frustasi.

“Beberapa anak SMA menemukan Nayeon di jalan. Mereka bilang Nayeon meracau tidak jelas dan tiba-tiba pingsan. Nayeon tidak mabuk karena sama sekali tidak ada bau alkohol. Aku tidak tau kenapa dia bisa begini, tapi aku harap dia baik-baik saja,” kata Jungyeon.

Jimiin menghembuskan nafas gusar lalu ikut duduk di samping Jungyeon yang  juga nampak tidak tenang.

Tidak lama, seorang dokter dan perawat keluar dari UGD. Jimin langsung menyerbunya dengan beberapa pertanyaan.

“Apa dia baik? Apa terjadi sesuatu? Kenapa dia bisa begitu? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan’kan?”

Dokter itu tersenyum, “Sebelumnya aku ingin tanya. Kalian siapa?”

“Kami temannya dokter,” jawab Jungyeon.

Dokter itu mengangguk.

“Baiklah. Maaf, kalau boleh tau apa dia punya riwayat penyakit atau belakangan ini sering mengeluh sakit?”

Keduanya menggeleng.

“Tapi dokter, dua tahun lalu dia mengalami depresi. Apa mungkin itu berpengaruh?” tanya Jungyeon.

“Depresi?”

Keduanya mengangguk.

“Mungkin saja. Begini, saya belum bisa menyimpulkan apa-apa karena saya pasien memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Dugaan sementara, dia mengalami stress berat karena itu ada gangguan di tubuhnya. Dia harus dibantu oksigen dan saya merasa ada sedikit masalah di bagian organ pernafasannya. Besok akan saya lakukan serangkaian tes laboratorium dan saya akan meminta keterangan dari pasien untuk lebih jelasnya.”

“Tidak bisa sekarang dokter?” tanya Jimin.

“Maaf, tuan. Laboratorium kami tidak buka dua puluh empat jam. Besok pagi saya akan mengambil sempel darahnya dan saya akan melakukan pemeriksaan lagi. Untuk sekarang, kalian tidak usah khawatir. Pasien baik-baik saja tapi masih butuh pengawasan. Setelah ini akan dipindahkan ke ruang rawat.”

Jimin dan Jungyeon mengangguk lalu memberikan hormat pada sang dokter sebelum dokter itu pergi.

Setelah dokter itu pergi, Jungyeon dan Jimin duduk lemas. Tidak tau lagi harus bagaimana dan mereka tidak tau harus apa. Teman mereka yang satu itu selalu membuat mereka khawatir.

EGO [END] [MASIH LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang