EGO. 11

1.1K 164 44
                                    

 Special Part: Flashback

 Special Part: Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kami akan menikah."

"Apa maksudmum, Jeon Jungkook?"

"Aku akan menikahi Nayeon. Jadi aku mohon, appa. Restui kami."

Mata pria paruh baya itu menatap nyalang pada dua orang yang duduk tidak jauh darinya. Sang pria menatapnya sambil mengganggam erat tangan sang wanita yang tertunduk.

"Menikah? Dengan gadis miskin ini?"

Pria itu, Jeon Hyunwoo tertawa akhirnya.

"Kau bercanda? Apa yang kau harapkan dari gadis penjual roti pinggir jalan ini, hah? Appa sudah tunjukan padamu banyak gadis kalangan atas. Pilihlah satu dari mereka."

Sang anak, Jungkook menghembuskan nafas. Dia mencoba menahan emosinya menanggapi appanya yang sedikit sombong ini.

"Appa. Nayeon tidak miskin. Dia memiliki usaha yang terbilang sukses. Dia mandiri. Tidak seperti gadis-gadis manja yang appa tunjukan padaku."

"Jeon Jungkook. Dengar. Pernikahan bukan hanya tentang perasaan cinta atau semacamnya. Ada banyak hal mencakup yang namanya pernikahan nak." Ucap Hyunwoo sedikit melunak.

Jungkook menggeleng.

"Tidak appa. Aku tau maksud appa. Aku tidak ingin menjadi budak. Appa, mendiang eomma juga menginginkan aku menikah dengan orang yang aku cintai dan mencintaiku. Aku tidak bisa, appa. Kalau appa masih tidak mengizinkan, dengan atau restu appa, aku tetap akan menikahi Nayeon."

Ucapan Jungkook sontak membuat gadis berambut panjang itu mendongak menatap kekasihnya.

"Jungkook-ah..."

Im Nayeon. Gadis itu menatap dengan mata berkaca dua orang yang bertukar pandang itu.

"Jungkook-ah. Kalau kau memang mau menikahi gadis itu. Maka terserah kau. Tapi ingat, kau bukan lagi anakku. Kau bukan lagi Jeon. Kau bukan lagi penerusku. Kau akan menjadi sampah di jalanan sana bersama gadis itu. Apa kau mau?"

Jungkook membuang pandangannya. Dia terkekeh sinis mendengar yang barusan dikatakan appanya.

"Menjadi sampah? Aku tidak peduli. Aku sudah muak denganmu, Tuan Jeon. Aku tidak perduli pada semua harta bodoh yang berikan padaku. Aku akan buktikan jika aku bisa hidup tanpa harta yang susah payah kau kumpulkan itu."

Jungkook menutup perdebatan itu lalu menarik Nayeon menjauh dari tempat itu.

"Kau akan menyesal Jungkook!"

Pekikan itu menghentikan langkah Jungkook sejanak. Sedikit berat memang meninggalkan sang appa mengingat dia anak satu-satunya sementara sang appa semakin tua. Tapi sungguh, Jungkook tidak bisa jika harus mengikuti yang dimau appanya. Jungkook bukan boneka.

EGO [END] [MASIH LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang