EGO. 15

988 161 125
                                    

Ps: Marga tokoh cerita telah digantin dengan marga asli pemeran.







Derap cepat itu beradu dengan langkah lainnya. Jungkook nampak tergesa melalui lorong-lorong itu. Tujuannya satu, Kim Namjoon. Dia ingin mengumpati pria itu. Bagaimana bisa dengan lancang dia menitipkan anaknya pada wanita yang sangat dia larang untuk bertemu anaknya.

"Yak! Michiyeoseo!"

Pria yang duduk santai di dalam ruangan itu memekik kesal saat pintu ruang prakteknya dibuka dengan kasar.

"Apa maksudmu, Hyung?!"

Alis Namjoon menukik melihat pria yang dengan urat bertanya padanya.

"Harusnya aku yang tanya, Jeon Jungkook. Kau datang dan langsung berteriak. Ini rumah sakit, bukan hutan. Kau tidak bisa seenaknya betereriak. Kau bisa mengganggu para pasien. Kau ini kenapa?"

Jungkook menghembuskan nafas. Dia memejamkan matanya, menetralkan emosinya.

"Aku ingin bicara." Ucap Jungkook.

"Ini masalah Youngshil yang aku titipkan padamu tempo lalu. Apa kau benar-benar merawatnya? Apa kau menitipkannya pada orang lain?"

Namjoon terdiam, dia menghembuskan nafas lalu meminta Jungkook untuk duduk.

"Jeon Jungkook, duduklah. Kita bicara baik-baik."

Jungkook mendengus lalu duduk di depan Namjoon.

"Katakan dengan jujur. Apa kau menitipkan anakku pada orang lain?"

Dengan mantap Namjoon mengangguk.

"Kau tau dari mana?"

"Tidak penting aku tau dari mana. Yang penting adalah kenapa kau menitipkannya pada orang lain saat kau kuberi tanggung jawab untuk menjaganya. Kenapa kau menitipkannya pada Nayeon? Kau tau'kan kalau aku tidak suka jika Nayeon mendekati Youngshil."

"Kenapa? Dia anaknya, Jungkook-ah. Kenapa kau merampas haknya?"

"Hak? Dia tidak berhak atas Youngshil setelah apa yang telah dia lakukan dulu! Kami sudah bercerai dan otomatis Youngshil bukan anaknya."

Namjoon terkekeh, "Tidak masuk akal," katanya.

"Pernikahan itu benang nilon, bisa diputus dengan mudah. Tapi apa menurutmu ikatan darah itu bisa diputus begitu saja?"

"Jungkook-ah. Apa kau lupa siapa yang mengorbankan nyawa untuk melahirkannya? Bisa kau bayangkan bagaimana perasaannya saat kau memaksanya untuk berpisah dengannya?"

"Dia tidak pantas menjadi ibu, Hyung! Wanita seperti dia yang hanya mementangkan uang! Aku tidak habis pikir dengannya sampai sekarang!"

"Jungkook-ah. Kecilkan suaramu. Ini rumah sakit. Tahan emosimu."

Jungkook menghembuskan nafas kesal lalu memalingkan wajahnya dari Namjoon.

"Dua tahun. Jika saja dia memang peduli dengan anaknya, maka setidaknya dia akan menanyakannya. Tapi selama ini apa?"

"Lalu apa jika dia bertanya kau akan memberi tahunya?"

Jungkook terdiam. Namjoon menghela nafas melihat kelakuan Jungkook yang masih tidak berubah.

"Jungkook-ah. Kau tau kenapa selama dua tahun ini Nayeon menghilang?"

"Tidak, aku tidak peduli." Jawab Jungkook ketus. Namjoon terkekeh mendengar itu.

"Kau sungguh tidak akan peduli? Bahkan jika dua tahun ini dia hampir gila karena berpisah dari anaknya?"

"Dia yang menyetujuinya, Hyung. Dia yang menyerahkan hak asuh Youngshil dengan senang hati setelah aku memintanya."

EGO [END] [MASIH LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang