// Julian's point of view (POV) start.
Pesta telah selesai. Jovita dan teman-teman yang lainnya baru saja pulang beberapa menit yang lalu. Aku kembali ke kamar untuk mandi. Selesai mandi kuraih ponselku, kemudian kubuka grup sahabatku untuk mengucapkan terima kasih atas kejutan yang mereka siapkan.
Best Friends (4)
Today
Read by 3 Thankyou guys buat kejutan hari ini. 18:17
Jovita Putri
Sama-sama, Julian (emot peluk) 18:17
Kevin Christian
Cie...cie Jovita pake emot peluk 18:18
Anes Setiawan
😆😆 18:18
Jovita Putri
Peluk sahabat ini 😆 Kalian jangan sok tau @Anes Setiawan @Kevin Christian 18:19
Kevin Christian
Oh, peluk sahabat kirain peluk rasa cinta 🤣 18:20
Anes Setiawan
Mana nih @Julian Steve Ananta ? Muncul dong🤣 Ini ada peluk dari Jovita. 18:21
Kevin Christian
Read by 3 nih berarti Julian baca chat. Jul, lo masih di sana kan?18:22
Aku menaruh ponselku karena badanku terasa semakin lemas. Aku pun memutuskan untuk beristirahat.
// Julian's point of view (POV) end.
Tak lama, Julian tertidur dikarenakan kondisinya semakin lemas dan ia pun demam hingga mengigau.
“Jovi…ta… ka… mu… di… ma… na?”
Suaranya cukup keras dan berulang sehingga terdengar sampai lantai bawah.
“Itu kan suara Julian. Dia kenapa ya, Pa?”
“Papa juga tidak tahu. Ayo, kita cek!”
Steve dan Novi menghampiri kamar Julian untuk mengecek kondisi anaknya.
“Badan Julian panas banget, Pa! Kita harus segera membawanya ke rumah sakit.”
“Ya, sudah. Ayo kita bawa Julian ke rumah sakit!”
Steve menggendong Julian ke dalam mobil. Mereka segera berangkat menuju rumah sakit terdekat.
“Dokter, suster, tolong anak saya!” teriak Steve panik.
“Baik, Pak. Sus, ayo bawa ke UGD sekarang!” perintah dokter.
Julian di bawa masuk ke UGD.
“Ibu dan Bapak tunggu sini ya! Saya periksa dulu pasiennya.”
“Baik, Dok. Lakukan yang terbaik untuk anak saya,” jawab Novi.
Dokter masuk untuk memeriksa Julian. Tak lama, dokter keluar dari ruang UGD.
“Setelah saya lakukan pemeriksaan, anak Bapak dan Ibu harus melakukan tes laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut. Silakan Bapak dan Ibu urus administrasinya terlebih dahulu.”
“Baiklah, Dok. Lakukan yang terbaik. Saya akan urus administrasinya. Ma, kamu tungguin Julian di sini ya?”
“Oke, Pa.”
“Sus, tolong ambil darah pasien untuk dilakukan tes laboratorium.”
“Baik, Dok,” jawab suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Julian & Jovita
Teen FictionPertemuan Julian dan Jovita di koridor sekolah menumbuhkan rasa cinta di antara keduanya. Kehidupan Julian Steve Ananta, seorang yang introvert dan jarang bergaul berubah setelah mengenal cinta. ©2020-2023 WillsonEP Seluruh hak cipta dilindungi unda...