[NV] 14. Kabar Duka

184 14 5
                                    

Keesokan harinya. Seperti biasanya aku bangun pukul 04.00. Aku beranjak dari tempat tidurku dan bergegas masuk ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagi. Selesai mandi, aku segera memakai seragamku dan turun untuk sarapan.

“Selamat pagi, Pa, Ma, Opa.”

“Pagi.”

“Wah, cucu Opa udah ganteng aja. Sudah siap berangkat ke sekolah?”

“Iya, Opa. Habis sarapan, Julian langsung berangkat sekolah. Oh, iya Opa berangkat jam berapa?”

“Jam 08.00, Julian. Naik private jet milik Opa.”

“Oh, kalau begitu Julian nggak bisa antar Opa dong. Apa Julian nggak usah sekolah aja gitu biar bisa antar Opa ke Bandara?”

“Nggak perlu, Julian. Kamu fokus saja belajar. ‘Kan ada Papa dan Mamamu yang antar Opa. Iya, ‘kan, Steve, Novianti.”

“Iya, Julian, biar Papa dan Mama yang antar.”

“Iya, Julian. Kamu sekolah aja ya, Sayang?”

“Ya sudah, kalau sudah sampai Lombok, Opa kabari Julian ya?”

“Pasti Opa kabarin.”

Kami memulai sarapan bersama. Setelah itu, aku berangkat ke sekolah. Beberapa jam kemudian. Bel istirahat telah berbunyi. Aku, Jovita, Anes, dan Kevin memutuskan untuk pergi ke kantin.

“Kalian mau pesan apa?” tanya Kevin.

“Aku chicken katsu. Kalau kamu apa, Julian?”

“Jul, ditanya Jovita tuh… Kamu mau pesan apa?”

“Hmm… aku nasi katsu juga.”

“Kalau lu apa, Nes?”

“Nasi katsu juga deh.”

“Ya sudah, gue pesan ya! Kalian tunggu sini.”

“Oke, deh.”

Tak lama, pesanan kami datang. Kami pun mulai menyantap pesanan kami masing-masing.

“Waduh ada sebuah jet pribadi hilang kontak,” ujar Anes tiba-tiba.

“Jet pribadi hilang kontak? Kejadian di mana, Nes?” tanyaku khawatir. Semoga saja itu bukan jet pribadi Opa.

“Posisi terakhir pesawat sebelum hilang kontak di Selat Bali.”

Aku hanya bisa terdiam. Kekhawatiranku semakin menjadi-jadi mengetahui pesawat yang hilang kontak itu terakhir berada di Selat Bali. Apa itu pesawat Opa Ananta? Ini nggak mungkin! Itu nggak mungkin pesawat Opa! Aku segera meraih ponselku untuk mencari berita-berita lainnya.

“Jul, kamu kenapa?”

Kulihat berita lainnya yang menunjukkan keterangan lebih lanjut mengenai pesawat yang hilang kontak itu dan ternyata… pesawat itu diduga milik Opa Ananta.

Pesawat yang Hilang Kontak di Selat Bali diduga milik pengusaha ternama, Ananta, pendiri Ananta Hotel

Jet Pribadi Pendiri Ananta Hotel Hilang Kontak? Lokasi terakhir pesawat di Selat Bali

Konfirmasi Resmi, Pesawat yang Hilang Kontak Memang Milik Pengusaha Ananta

“Ini nggak mungkin! Opa nggak mungkin kecelakaan!”

// Julian's point of view (POV) end.

Setelah Julian melihat berita-berita tersebut, tiba-tiba Julian langsung tidak sadarkan diri.

“Julian, Julian!”

Kevin langsung membawa Julian ke ruang UKS. Sementara Jovita dan Anes mengikutinya dan menunggu di luar ruangan. Hanya Kevin yang diizinkan masuk ruang UKS.

Julian & JovitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang