DUA PULUH SEMBILAN

1.3K 154 10
                                    

Hana menggebrak meja keras, sesisi kelas menatap risih. Tapi Hana nggak peduli respon teman-temannya, karna yang paling penting saat ini adalah meluruskan masalah yang tengah terjadi.

"Jelasin." ujar Hana menekan kalimatnya.

Kini Hana menatap tajam Hyujin, dan di balas oleh Hyujin tak kalah tajam. Mereka saling melempar tatapan, hingga menimbulkan sinar leser mematikan.

"Gue rasa lo terlalu mencampuri urusan orang lain." balas Hyujin sengit.

Hana mendecih. "Urusan orang lain?"

Tubuh Hana mendekat, mengikis jarak dengan Hyujin sehingga ia bisa melihat raut topeng itu jelas.

"Wajar dong gue ikut campur, secara lo kan kegatelan sama pacar temen gue sendiri."

Gigi Hyujin menggertak. "Jaga ucapan lo."

"Kenapa?" Hana tertawa sinis. "Ga suka ya gue ngomong hal yang sebenarnya?"

Plak!

"Gue bilang diam!"

Pipi kanan Hana terasa panas, tamparan tiba tiba dari Hyujin cukup membuatnya terkejut.

"Ahahaha.." Hana memandang Hyujin sangar, tatapannya persis seekor macan hendak menerkam mangsa.

"LO KIRA GA SAKIT? SINI LO ANYING!"

"LO DULUAN YANG MULAI YA BABI!"

"YA GAUSA PAKE NAMPAR SEGALA SEMVAK!"

"BODOAMAT YA ANOA!"

Kedua nya langsung adu bacot kan, saling beradu siapa yang paling gede bacotannya. Sampe anak di kelas ikut ikutan bersorak buat mendukung Hana dan Hyujin yang lagi adu bacot.

Ada yang tepuk tangan segala lagi. Pokoknya heboh dah. Saking gobloknya, ada satu cowok gatau dia punya masalah hidup apa sampe manjat manjat tiang. Sumpah, tolol bat gila.

Dan kebetulan Jimin sama Jungkook lewat kan, mereka niatnya mau ke perpustakaan buat ambil buku paket gegara makan di kelas. Tapi ngedenger suara heboh di kelas sepuluh, Jimin sama Jungkook kepo dong. Mereka ikut kesana buat liat ada apa gerangan keributan tersebut.

Mungkin ada mereka gulet gegara merebutkan cinta seorang Park Jimin?

Setelah berdesak desakan dan lolos ke babak final—maksudnya dari keramaian, keduanya di buat kaget soalnya Hyujin sama Hana lagi meraung raung. Apalagi syok liat cowo yang manjat di tiang tanpa sebab.

Jimin sama Jungkook langsung ambil tindakan, mereka melerai kedua cewek kesetanan itu dengan cara memeluk erat—bukan, bukan, maksudnya di tahan ke belakang punggung masing masing.

"Heh, lo berdua lagi apa sih? Galucu anjir, di liat banyak orang!" Jimin angkat suara.

Namun, sinar leser dari keduanya belum terputus. Masih memancarkan aura mematikan dari masing masing pihak.

"Tanya kesana aja, tuh setan udah nampar gue duluan!" sulut Hana menunjuk Hyujin.

"Lo sendiri yang mancing emosi pake ikut campur urusan orang!" Hyujin tak terima.

"Dikira lagi mancing burung apa." decih Hana memalingkan wajah.

"Udah, udah!" Jungkook melerai. "Mending lo semua bubar."

"Tapi, kak, ini kan kelas kita? Kalo kita bubar, nanti belajarnya dimana?"

Jungkook menggaruk tekuk, mencoba setampan mungkin di keadaan seperti ini.

"Kalo gitu gue bawa mereka ya, tolong izinin."

"Dengan senang hati kak, bawa aja. Kalo bisa mah gausa di balikin, bikin rusuh kelas aja." ujar ketua kelas sewot.

HUG ME || KTH [𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang