Keesokan paginya David berangkat pagi demi menunggui Dania didepan gang rumah Dania. Saat David melihat Dania, David langsung nyamperin Dania. "Good pagi" sapa David.
"Good morning kali, kalau gak bisa bahasa inggris gak usah sok deh pake bahasa inggris" ejek Dania.
David menyengir. "Gue pengen deh liat Dania senyum ke gue. gue gak pernah liat dania tersenyum sebelumnya" batin David "dan bareng yuk" ajak David.
"Enggak" tolak Dania.
"Yah, terus lo ke sekolah naik apa?" Tanya David penasaran.
"Jalan" jawab Dania singkat, dia sejujurnya tipe cewek yang malas sekali bicara. Yah bisa di bilang pendiam.
"Yaudah gue temanin ya" ucap David antusias.
"Lo gila" cibir Dania.
"Iya gue gila karena lo" ucap David sambil menyengir tanpa dosa.
"Najis" cibir Dania.
"Eh kalau gue najis, gue harus mandi pake tanah dong" ucap David sambil menyengir dia kira itu bisa membuat Dania tertawa kalau tidak seenggak nya dia tersenyum. Namun respons Dania hanya datar, seperti tak peduli.
Dania mulai berjalan meninggalkan David. Jelas David tak tinggal diam, dia langsung menyusul Dania, tanpa peduli mobilnya ia tinggalkan di depan gang rumah Dania "Dan lusa gue ulang tahun loh, lo jangan lupa dateng ya" David merogoh sakunya dan mengeluarkan selembar undangan ulang tahunnya "nih" memberikannya ke Dania, namun tak di respon Dania.
"Gue gak bisa dateng, sibuk" ketus Dania.
"Alasannya?" David menahan Dania, supaya Dania berhenti sejenak.
"Gue gak punya baju sama gue juga gak punya uang untuk beli kado buat lo" jujur Dania.
"Kado nya terserah lo aja, bahkan lo boleh gak bawa kado apa-apa, lo datang aja gue udah senang. Karena lo itu spesial buat gue" ucap David, mata Dania membelalak mendengar David mengucapkan kata spesial.
"Maksudnya spesial apa ya?" Tanya Dania dengan muka datarnya
David mengulurkan tangannya "selamat ya"
"Buat?" Alis Dania bertautan bingung apa maksud ucapan David barusan, perasaan dia tak menang kompetisi apalagi ulang tahun.
"Karena lo salah satu gadis yang bisa masuk ke hati gue dan berhasil gue cintai setelah dia" ucap David sambil menekan kata dia, entah siapa si dia itu. Dania sama sekali tidak peduli, Dania tak membalas uluran tangannya, sehingga membuat David sendiri yang mengambil tangannya dan mengajaknya salaman.
"Apaan sih" Dania langsung melepas tangannya. "Dan satu lagi, lo jangan pernah coba bermain-main dengan kata cinta, karena gue yakin kalau gue udah cinta juga sama elo. Lo juga bakal ninggalin gue seperti masalalu gue" ucap Dania, matanya sudah berkaca-kaca dia kembali mengingat di masa smp nya waktu jaman itu memang kebanyakan yang bilang cinta monyet. Namun cinta Dania itu nyata bukan hanya sekedar cinta monyet dan dia sangat menyukai orang yang diketahui bernama Nicho itu, tapi dengan teganya Nicho bilang bahwa dia hanya seorang gadis yang tak pantas untuk di cintai. Itulah yang membuat dia menjauh dari semua pria dan merantau ke jakarta, prinsip Dania sekarang dia tak mau merasakan cinta lagi. Dan untuk sahabat Dania tak pernah memiliki sahabat saat masuk sma, kecuali pas di waktu duduk di bangku smp dan itupun dia hanya mempunyai dua teman yaitu Nada dan Dinda. Yang lainnya semua nya menjauhi Dania hanya karena fisik. Dania sering di bully waktu masuk mos pertama kali sampe sekarang, masih sama kasusnya karena fisik.
"Tapi gue serius Dan" sergah David.
"Bacot lu, mana mungkin ada cowok seganteng lo, yang suka sama cewek jelek kayak gue dan hanya dalam waktu dua hari dia kenal cewek tersebut, apalagi cewek tersebut tak sempurna fisiknya. Gak usah munafik" sindir Dania.
"Lo emang gak sempurna, di dunia ini emang gak ada yang sempurna Dan, termasuk gue" Ucap David tak ingin jika Dania merasa dirinya rendah Dimata orang lain termasuk dirinya.
"Lo sempurna Vid, lo putih, lo tinggi sama, lo orang kaya dan lo masih memiliki orang tua yang lengkap, sementara gue jelek, pendek, miskin dan yatim piatu lagi" hancur sudah pertahanan dania. Air matanya tak bisa di bendung lagi, Dania menangis.
"Dan hust" David memeluk Dania "lo emang gak cantik di fisik, tapi asal lo tau yang cantik dari diri lo itu hati lo dan satu lagi kata siapa orang tua gue lengkap" ucap David sambil menujuk ke arah hati Dania.
Dania melepaskan pelukan David dengan kasar "jangan dekatin gue" ucap Dania ketus diapun mempercepat jalannya.
Sesampainya di sekolah Dania masih terus memikirkan ucapan David barusan. Apa David
bener-bener mencitainya ya? atau David hanya mempermainkan perasaan nya?. Dania tak tahu dan sama sekali tak mau tahu itu."Gue akan tetap berjuang dan, buat bisa dapetin lo. Lo orang kedua yang bisa membuat hati gue mengenal cinta setelah Fania, orang yang tega ninggalin gue pas lagi sayang-sayangnya demi cowok lain" Ucap David sambil memandang Dania yang terbengong di tempat duduknya.
****
Istirahat kedua seperti biasa Dania pergi ke perpustakaan, di saat siswa lain pergi ke kantin dia malah ke perpustakaan bukannya tidak punya uang dia hanya malas.Dania seperti biasa mengambil novel yang sering di baca, ingin sekali dia mempunyai novel sendiri seperti ini tapi dia harus berhemat.
Tiba-tiba Mozza dan antek-anteknya menghampirinya di perpustakaan "Ikut gue" Mozza menarik tangan Dania kasar.
Dania mengggeleng, dia berusaha melepaskan tangan Mozza yang ada ditangannya.
"Ikut anjing" dengan sangat kasar akhirnya dia berhasil menarik tangan Dania keluar dari kelas.
Mozza membawa Dania ke taman belakang sekolah, salah satu antek-antek Mozza memberikan sebuah air ke Mozza lalu
Byurr
Mozza menyiram Dania dengan air itu, hanya air putih namun itu sangat dingin "Dengar ya, gue peringatin sama lo jangan dekatin David" tekan Mozza.
Dania hanya menunduk tak berani menatap Mozza "Budak ya lo" timpal salah satu antek-antek Mozza yang bernama Yasmin.
Dania tak menjawab dia hanya diam sambil memegangi pipinya yang memerah seperti kemarin.
Plak
Sama seperti kemarin Mozza menampar Dania cukup keras "Itu balasan karena lo udah berani ganjen sama David sampai di antar pulang, di bayar berapa lo?" Tanya Mozza sinis.
Dania masih diam walau harga dirinya kini di injak-injak oleh Mozza kalau dia meladeni sama saja dia gila seperti Mozza.
"Za dia kan miskin, mungkin dia butuh duit makanya ngelonte" ejek Yasmin.
Mozza dan antek-anteknya tertawa, Mozza bertos ria dengan Yasmin "bener juga lo"
Mozza merogoh sakunya, mengambil beberapa uang berwarna merah disana lalu dia meleparkan uang itu ke wajah Dania "Itu uang buat lo dan lo kalau butuh duit gak usah ke David ke gue aja".
"Dan satu lagi, sadar diri dong lo itu udah jelek, hitam, pendek lagi mana cocok sama David yang putih, tinggi glowing" tambah Yasmin.
Mozza menjentikkan jarinya "Yap bener sekali".
Cukup ini sudah keterlaluan, Dania berdiri dengan baju basah dan pipi yang merah sepertinya dia harus ke uks lagi, Dania memungut uang Mozza yang berhamburan di sampingnya "Za" panggil Dania lirih "Gue gak butuh uang lo dan David, David Za yang dekatin gue bukan gue yang dekatin David" Dania mengambil tangan Mozza dan memberikan uang tersebut kepadanya.
Setelahnya Dania pergi meninggalkan Mozza yang emosi "Dasar orang miskin belagu, udah miskin gak tau diri lagi" umpat Mozza.
TBC
jangan lupa vote sama coment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
DaviDania [SELESAI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dania anastasya cewek pendek, jelek tapi tidak terlalu dan dia juga termasuk pendiam itu yang membuatnya sering di bully oleh temannya. Pewaris tunggal keluarga Adiputra, tapi dia memilih meninggalkan semua hartan...