Selama bel belum berbunyi Dania masih sibuk dengan pakaian yang baru saja dia beli dari koperasi sekolah, setelah dirasa sudah bersih semua akhirnya dia kembali kelas.
Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi, semua siswa-siswi masuk ke dalam kelas masing-masing. Guru pun telah masuk mengajar di kelas XI ipa2, Dania khawatir pasalnya David belum masuk "Apa terjadi sesuatu ya sama David" batin Dania dia kepikiran bagaiman kalau aku mencari David, namun hatinya menolak. Tapi dia sangat khawatir, akhirnya dia memutuskan untuk meminta izin ke Bu Dini untuk pergi ketoilet. Ini kali pertama Dania berbohong, karena sebelumnya dia tak pernah berbohong dan ini semua karena dia khwatir kepada David.
"Kemana sih dia" gerutu Dania, Dania sudah pergi mencari David ke kantin, ke gudang dan ketoilet pria. Sejujurnya Dania malu masuk ke dalam toilet pria, tapi demi mencari David dia hilangkan rasa malunya. Namun hasilnya nihil David tak berada disana "kemana sih dia?" Tanya Dania kepada dirinya sendiri.
Dania pun memutuskan mencari David ke rooftop dan yap David berada di sana tengah tiduran sambil mendengarkan musik melalui earphone.
Dania melangkah mendekati David, Dania lantas duduk di samping David dan mencabut salah satu earphone yang David pake dan itu sukses membuat mata David yang tadinya terpenjam langsung melek
"Dania" ucap David terkejut."Ngapain?" Tanya Dania ketus.
"Lagi nyantai" jawab David santai.
"Lo sadar gak sih, ini tuh udah jam pelajaran David Adonis, jadi lebih baik lo balik ke kelas. Lo tau gak gue tuh udah nyari lo ke kantin, ke toilet dan kegudang dan karena lo juga gue bohong sama Ibu Dini." Omel Dania.
"Cie yang mulai perhatian sama gue" goda David sambil mengacak gemas rambut Dania.
"Apaan sih" ketus Dania.
"Bentar deh lo nyari gue ketoilet pria?" Tanya David memastikan.
Pipi Dania merah karena malu
"Dah gak usah di bahas, sekarang ayo ke kelas" Dania mengalihkan pembicaraan lantaran malu."Oke, tapi ada syaratnya" tawar David.
"Apaan?" .
"Pertama lo harus mau dateng ke acara ulang tahun gue, ke dua meskipun lo gak bisa jadi pacar gue. Lo harus mau jadi teman gue." Jelas David panjang kali lebar.
Entah apa yang merasuki Dania sehingga dia mengagguk saja. Dania pun langsung berdiri dari duduknya "yuk" ajak Dania.
David menyusul Dania yang berjalan duluan "kapan ya gue sama dania jalan beriringan sambil pegangan tangan" batin David bertanya ralat berharap.
Sampai di depan kelas, Dania berhenti "kenapa?" Tanya David heran.
"Masuk duluan" titah Dania.
"lo aja yang masuk duluan" .
"Lo"
"Lo"
"Lo"
Mereka pun saling tunjuk-menujuk untuk masuk duluan "Yaudah kalau gitu kita masuk bareng aja" usul David.
"Enggak" Dania tetap pada prinsip nya, karena dia takut ketahuan berbohong.
"Yaudah mending kita di luar aja sampe jam istirahat" ucap David sambil tersenyum miring.
Dania menghela nafas "Yaudah, gue yang masuk duluan dan lo tunggu sampe gue duduk baru lo boleh masuk" putus Dania pasrah, malas dia berdebat dengan David.
"Oke" .
Dania pun melangkah memasuki kelas "assalamualaikum" salam Dania sebelun masuk.
"Wa'alaikumsalam" balas Ibu Dini "darimana saja kamu, ketoilet kok lama banget?" Tanya Ibu Dini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DaviDania [SELESAI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dania anastasya cewek pendek, jelek tapi tidak terlalu dan dia juga termasuk pendiam itu yang membuatnya sering di bully oleh temannya. Pewaris tunggal keluarga Adiputra, tapi dia memilih meninggalkan semua hartan...