Libur sekolah telah usai, namun belum ada kabar dari David. Dania sungguh merasa sangat kecewa, karena belakangan ini David tidak pernah lagi menghubunginya. Dia pernah mencoba menghubungi David, namun nomor David tidak pernah aktif, kemana David.
Hari ini Dania berangkat sendiri ke sekolah dengan perasaan campur aduk "Vid kamu dimana?" Tanya Dania entah kepada siapa.
Sampai di sekolah Dania terlebih dahuli melihat mading, di kelas mana dia masuk.
"Hai Dania" sapa Moza.
Dania menoleh ke arah Moza dengan kerutan di dahinya "Kenapa ya?" Tanya Dania bingung tak bisanya Moza menyapanya.
"Lo pasti belakangan ini heran kenapa David tak menghubungi kamu lagi?" Tanya Moza sambil tersenyum miring.
"Kok elo bisa tau?" Tanya Dania balik.
"Karena David dan Fania itu balikan dan mereka kembali ke jepang" bukan Moza yang menjawab, tapi Nicho yang
tiba-tiba muncul di belakang Moza.DEGH
Apa-apaan ini. David sudah janji padanya, tidak akan pernah meninggalkannya hanya demi Fania, tapi ini akh sudahlah "Gak mungkin" elak Dania.
Nicho berdecak "Ck dasar. Mau gue kasih buktinya" ucap Nicho, Nicho pun langsung mengambil hp nya yang ada di dalam sakunya dan diapun mulai membuka galerinya.
"Liat" ucap Nicho sambil memperlihatkan foto mesrah David dan Fania di jepang.
Dania menggeleng "Gak mungkin, David udah janji sama aku" ucap Dania tak percaya.
"Janji gak harus di tepati kali" sinis Moza dan langsung pergi meninggalkan Dania.
Nicho mendekati Dania dan dia lalu mengelua bahunya "Yang sabar ya masih ada aku" ucapnya, Dania langsung menepis tangan Nicho.
"Jangan mimpi" ucapnya lalu pergi meninggalkan Nicho.
Dania pergi ke taman belakang sekolah, dia menangis disana "David ini semua bohong kan Vid, kamu gak mungkin kan ngehiatin aku. Kamu udah janji loh Vid mau resmi'in pertunangan kita setelah lulus" ucap Dania lirih, matanya sudah mulai berkaca-kaca.
Dania lantas langsung menghubungi 2 teman David yaitu Athala dan Arkan.
"Dan" ucap Arkan yang sudah ada di taman belakang "Lo kenapa?" Tanya Arkan.
"David Ar, David pergi ninggalin gue" lirih Dania.
Arkan membuatkan matanya kaget "Gak mungkin Dan, gue tau persis kalau David itu cinta banget sama lo" ucap Arkan lalu dia mencoba menenangkan Dania dengan cara memeluknya.
Dania membalas pelukan Arkan "Tapi itu kenyataannya" lanjut Dania.
"ASTAGA DANIA ELO KENAPA?" Tanya Athala sambil berteriak.
"Jangan teriak" peringat Arkan.
"Dia kenapa?" Tanya Athala kali ini dengan suara pelan.
"David pergi" ujar Arkan.
Dania langsung melepas pelukan Arkan, lalu dia berlalri "DANIA LO MAU KEMANA?" Teriak Arkan.
Namun tak di gubris oleh Dania, Dania terus berlari keluar dari sekolah. Dania berencana akan kerumah David, sementara Arkan dan Athala mengejar Dania dari belakang.
Dania berhenti berlalri kala merasa kepalanya begitu sangat pusing dan diapun
BRUKK
"DANIA" teriak Athala dan Arkan bersamaan, mereka pun langsung menghampiri Dania.
"Telpon Almbulance" titah Athala.
Arkan menoyor kepala Athala "Bawa ke Uks bego" ucap Arkan lalu dia menggendong Dania kembali ke sekolah dan membaringkannya di Uks.
Dania mengerjapkan matanya memandang sekitar "Gue dimana?" Tanya Dania.
"Lo di Uks tadi pingsan" jawab Arkan.
Dania langsung bangun dari baringnya dan langsung menatap sekitar "Nyari apa? " tanya Athala.
"David kan yang bawa gue kesini?" Tanya Dania sumbringah.
Arkan menatap Dania prihatin "Dan" panggil arkan lembut.
"Iya Ar?" .
"Yang bawa elo kesini tuh gue" jawab Arkan masih dengan nada yang lembut.
Dania menggeleng "Gak, pasti David kan" ucap Dania kekuh.
"Dan dengarin gue, David gak di Indonesia lagi dia ada di jepang sekarang" jelas Arkan, sementara Athala hanya diam menatap Dania prihatin.
Dania menangis "Gak Ar, David udah janji sama gue. Kalau David gak ada siapa yang bakal ngelindungin aku, cuman dia yang selalu bela aku kalau aku di bully sama orang" ucap dania sesegukan.
Arkan mengelus bahu Dania "Dan masih ada gue dan Athala yang bakal lindungin elo, ya kan La" ucap Arkan.
Athala langsung mengangguk "Iya tenang aja, lagian kita sekarang juga sekelas kok" balas Athala, yah di kelas XII ini Arkan, Athala dan Dania memang sekelas.
Seorang cewek dan cowok masuk ke uks tempat dimana Dania berada "Dan gimana keadaan lo?" Tanya cewek itu khawatir.
Dania tersenyum kecil "Kurang baik."
"Ar kenapa?" Tanya cowok itu pada Arkan penasaran.
"Nanti gue jelasin" bisik Arkan.
Cowok itu mengangguk, lalu ia mendekat ke arah cewek tadi yang sedang berada di samping Dania "Bi" panggil cowok itu pada Abigail.
"Kenapa Ge?."
"Nanti setelah ngantar Dania pulang, kamu mau ikut nongkrong?" Tanya Gerald.
Abigail mengangguk "Iya pasti."
****
Setelah mereka mengantar Dania pulang, mereka langsung nongkrong di tempat biasa.
Cafe Alamanda.
"Sebenarnya ada apa?" Tanya Abigail penasaran.
"David pergi, dia katanya pergi sama mantannya itu" ungkap Arkan.
Mata Abigail melotot tak santai "Kok bisa anjing?".
Arkan mengedikkan bahunya "Gue gak tau yang sebenarnya, yang gue tau dari Nicho sekarang David balik ke Jepang."
"Gak akan balik?" Gerald angkat bicara.
"Gak ada yang tau, yang jelas Dania bener-bener hancur."
Abigail menarik napasnya dalam-dalam "Pasti sih, parah banget ya David bisa berbuat seperti itu" ucap Abigail sedikit tak percaya.
"Gue gak nyangka" ungkap Athala.
"Kita lindungin Dania aja ya" pinta Arkan.
Abigail, Gerald dan juga Athala mengangguk "Pasti."
TBC
Stay at home semua
Salam dari Dania Anastasya
Dan David Adonis😊
KAMU SEDANG MEMBACA
DaviDania [SELESAI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dania anastasya cewek pendek, jelek tapi tidak terlalu dan dia juga termasuk pendiam itu yang membuatnya sering di bully oleh temannya. Pewaris tunggal keluarga Adiputra, tapi dia memilih meninggalkan semua hartan...