Part 33

1.5K 40 6
                                    

Dania memarkirkan mobilnya di salah satu parkiran cafe "Panas banget gila" dumelnya.

Cewek itu keluar dari dalam mobilnya menuju ke cafe tempat yang akan ia tempat untuk merilekskan pikiran, ia mengernyit kala melihat suasana cafe yang sangat sunyi "Sepi amat" ujarnya heran.

Ia pun duduk di salah satu kursi yang sering ia tempati, ia menatap pemandangan di luar sangat ramai, namun kenapa ia selalu merasa sepi.

Dania mengeluarkan laptop nya dari dalam tas, ia akan mengerjakan tugas nya disini sembari menatap pemandangan luar.

Tring...

Seseorang membuka pintu cafe, Dania menoleh melihat siapa yang datang.

Matanya membelakak kala melihat orang tersebut "David" ujarnya.

Dania berdiri dari duduknya, ia berniat akan menghampiri orang tersebut.

"David" panggil Dania.

Cowok itu menoleh, ia mengernyit kala melihat Dania yang berada di cafe ini "Siapa ya?" Tanyanya.

Deg...

Dania terkejut mendengar respon David, dalam pikirannya ia terus bertanya-tanya apakah saat ini David tengah berpura?.

Tatapan David kepadanya sangat asing buatnya, kenapa seakan-akan tatapan itu menyiratkan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja.

"Maaf kamu siapa?" Tanyanya lagi.

"Kamu David adonis kan?" Tanya Dania memastikan, takutnya ia yang salah orang.

Ah ia baru ingat bahwa Arkan berkata, David sudah kembali ternyata itu bener, ia kira Arkan bercanda.

Cowok itu mengangguk "Iya saya David, kamu kenal saya?".

Dania tersenyum kecil, ia lalu menggeleng "Seperti saya salah orang" ujar Dania.

Tiba-tiba Dania merasa David menatap kecewa padanya, entah apa maksudnya yang jelas Dania dapat melihat akan kekecewaan David dengan jawabannya.

Dania yang hendak pergi langsung di tahan oleh David, tanpa di duga David langsung memeluk Dania erat "Dania, i miss you so much" ujarnya.

"Jelasin ke aku, ada apa ini?".

David mengurai pelukannya "Maaf Dania, enggak bisa sekarang" ucap David.

"Kenapa?".

"Aku takut Dania, aku takut nanti kamu di sakiti sama papah" ungkapnya.

Dania terkekeh pelan, ia menatap sinis ke arah David "Ada apa sih?" Tanyanya.

"Nanti ada waktunya aku jelasin, sekarang aku harus pergi" ujarnya.

Setelah mengatakan itu dengan langkah yang terburu-buru, David pergi meninggalkan Dania sendiri.

Dania hanya dapat menatap punggung David yang sudah mulai menjauh tanpa berniat mengajarnya.

Dania mencoba mengerti dengan kondisi David, sepertinya ia akan minta penjelasan pada David nanti setelah suasananya sudah mulai membaik.

Dania kembali ke tempat duduknya tadi, ia membereskan barang-barangnya lalu membayar kopi yang ia pesan tadi.

Ia berharap semoga nanti ia bisa bertemu dengan David lagi.

****

David menatap malas Fania yang sedang bergelantungan manja di tangannya.

Dua tahun ia harus menahan risih dekat dengan Fania, dua tahun kemarin ingatannya telah pulih berkat doa dan serta dirinya yang sering menjalankan kewajiban sebagai umat Islam, keajaiban itu nyata dan ilmu sihir itu juga nyata.

DaviDania [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang