Sampai di rumah David langsung menuju kamarnya, dia begitu bahagai hari ini, baru kali ini liburan sekolahnya, dia begitu bahagia di temani sang tunangan. Dia merubah walpaper handphonenya menjadi foto yang tadi dia ambil, foto Dania saat tengah senam, David tersenyum "Kamu begitu takut aku tinggalkan, tenang aku gak akan tinggalin kamu" ucap David sambil menatap foto Dania, percayalah dia sangat mencintai gadis berambut sebahui ini, dia tak akan tetap berada di samping Dania, Dania sudah cukup menderita di dalam hidupnya, sekarang dia akan memberikan kebahagiaan untuk Dania, begitu janjinya.
TOK...TOK...TOK...
Suara pintu yang di ketuk menyadarkan David dari lamunannya "Akh menganggu saja" gerutunya.
Dengan sangat tidak bersemangat David pun membuka pintunya "Kenapa?" Tanyanya ketus kela melihat Fania, ternyata Fania yang mengetuk pintunya.
"Om Indra nyuruh kamu buat ke bawah, ada yang ingin dia katakan ke kamu" ucap Fania memberitahu.
David hanya mengangguk "Iya, bilang sama papah, nanti aku turun" balas David dan langsung menutup pintu kamarnya.
Fania pun kembali turun ke bawah menghampiri Indra, Mika, Nicho dan seseorang yang tak Fania ketahui. Fania tersenyum ke arah Mika "Dia siapa tan?" Tanya Fania bingung.
"Dia tukang hipnotis" bukan Mika yang menjawab melainkan Nicho, Nicho memang sudah tau, Mika yang memberitahunya.
"Tukang hipnotis?" Tanya Fania bingung.
"Iya dia bakal buat David ngerasain kalau selama ini bukan Dania yang selalu bersamanya, tapi kamu sayang" ucap Mika sambil mencolek hidung Fania.
Fania tersenyum "Makasih tante" ucap Fania dan langsung memeluk Mika.
Tanpa mereka sadari sedaritadi David mendengar semuanya "Kenapa mereka semua bisa setega itu sama gue. Kenapa meraka ingin banget gue pisah sama Dania dan balikan sama Fania, mereka gak tau aja kalau Fania itu licik" batin David sedih.
David dengan langkah gontai turun dia akan mengikuti permainan keluarganya, permainan yang akan membuatnya jauh dari Dania, permainan yang mungkin akan membuat Dania benci padanya.
David pun duduk di samping Indra, dia berpura-pura tidak tau rencana keluarganya. Dia pasrah saja karena baginya tak ada gunanya menolak, toh papahnya akan berusaha keras. Kalau untuk Dania yang bakal David lupakan nanti urusan belakangan, karena baginya sekarang adalah kalau dia dan Dania berjodoh pasti bakal bersatu juga sekalipun ada yang akan menghalanginya, David percaya jika Allah berkehendak maka tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Sekarang David berdoa semoga saja tukang hipnotis ini tak berhasil menghipnotisnya "Ada apa pah?" Tanya David ketus.
"Sini nak" titah Indra.
David pasrah, dia pun pindah duduk di samping Indra dan tukang hipnotis itu juga pindah duduk di sebelahnya, Jadi lah sekarang David berada di tengah.
David memutar bola matanya malas "Dia siapa ya pah?" Tanya David lagi.
"Dia bukan siapa-siapa kok," bohong Indra "Papah minta kamu tatap mata orang ini ya dan kamu harus fokus" titah Indra.
David mengehela nafas. dia ingin sekali menolak, tapi yah sudahlah. David pun mengahadap tukang hopnotis tersebut dan langsung menatap mata nya "Dania maafin aku, karena tak bisa menepati janji dan maafin aku juga karena belum bisa jadi pelangi di hidup kamu" batin David.
Sang tukang hipnotis itu lantas memegang bahu David "Tatap mata saya dan fokus" titahnya pada David, David hanya menurut lalu dia menatap mata orang tersebut.
Nicho tersenyum jahat "akhirnya" batin Nicho.
"Dengar, dengar kan saya
baik-baik nama kamu David Adonis dan mulai sekarang saya minta kamu buat melupakan ke kekasih kamu yang bernama Dania tersebut. Hapus semua kenangan bersamanya, anggap kamu tidak pernah bertemu dia dan sekarang kekasih kamu adalah Fania Valencia Arsyadilah, ingat kenangan kamu bersama Dania sekarang berubah jadi kenangan kamu bersama Fania" ucap tukang hipnotis tersebut.Pikiran David kosong kala dia mendengarkan ucapan tersebut dan tiba-tiba dia mengangguk, ingatan-ingatan bersama Dania pun tiba-tiba hilang dari otaknya, pikirannya sungguh kosong sekarang.
Sang tukang hipnotis tersebut menjentikan tangannya, David pun tersadar "Gimana?" Tanyanya.
"Kepala saya pusing" ungkap David sambil memegang kepalanya yang sakit.
Fania lantas menghampiri David "Kita istirahat di atas aja ya" ucap Fania.
David mengangguk dan Fania pun menuntun David ke kamarnya "Istirahat ya" pinta Fania. Fania hendak berdiri, namun tangannya di tahan oleh David.
"Temanin aku" ucap David, Fania tersenyum.
"Bagus rupanya tukang hipnotis tersebut benar-benar sangat hebat" batin Fania. Dia pun tersenyum senang.
"Yaudah aku temanin ya".
"Besok kita balik ke jepang ya" ucap David tiba-tiba.
Fania mengernyitkan keningnya bingung "Why?" Tanya Fania.
"Aku mau aja tinggal disana di Indonesia gak enak" jawab David.
Fania hanya mengangguk "Nanti aku bilang sama orang tua kamu dulu ya" ucap Fania.
David hanya mengangguk dan dia pun langsung menutup matanya perlahan dan masuk ke alam mimpi nya.
Keesokan paginya David langsung mencari Fania ke kamarnya, namun Fania tak ada di kamarnya. "Fania" panggil David kala melihat Fania yang sedang mengobrol dengan Mika.
"Iya" balas Fania.
"Kita jadi kan berangkat ke jepang?" Tanya David.
"Kita tanya papah aja ya" ucap Fania.
"Papah mana?" Tanya David lagi.
"Papah lagi nganterin orang kemarin pulang" jawab Mika.
David hanya ber-oh ria dan langsung menarik tangan Fania menuju ke kamarnya.
Fania mengernyitkan keningnya bingung "Kenapa bawa aku kesini?" Tanya Fania.
"Pengen berduan aja sama kamu" jawab David mania. David pun langsung menuntun Fania duduk di sofa kamarnya, setelahnya dia menyadarkan kepalanya di bahu Fania.
"Manja banget," ucap Fania sambil mengelus rambut David "tapi aku senang" lanjut Fania.
Ingatannya bener-bener hilang, suatu saat saat ingatannya kembali ia akan menyesali semuanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DaviDania [SELESAI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dania anastasya cewek pendek, jelek tapi tidak terlalu dan dia juga termasuk pendiam itu yang membuatnya sering di bully oleh temannya. Pewaris tunggal keluarga Adiputra, tapi dia memilih meninggalkan semua hartan...