Setelah dari supermarket, mereka berdua langsung kembali ke rumah Dania namun tiba-tiba David mengerem mendadak mobilnya dan untung saja Dania memakai sabuk pengaman kalau tidak, bisa benjol kepalanya.
"Lo bisa hati-hati gak sih?" Tanya Dania ketus.
"Maaf lo sih bikin hati gw dag-digdug gak karuan" ucap David.
"Lebay" cibir Dania
"Biarin" David mengacak-acak rambut Dania.
"Apan sih rambut gue jadi berantakan nih" protes Dania sambil merapikan rambutnya yang berantakan.
David hanya menyengir "hehe. Yaudah kalau gitu kita ke gramedia aja yuk" ajak David.
Mata Dania berbinar bahagia mendengar itu, pasalnya sudah lama sekali Dania tak ke gramedia, terakhir waktu dia di bandung. "Benar?" Tanya Dania dengan mata yang berbinar.
David tersenyum dia sangat senang melihat keantusiasannya Dania "Iya tapi ada syaratnya" ujar David sambil menampilkan smirk nya.
Dania berdecak "ck, yaudah kalau gitu gak usah" ucap Dania dengan muka datarnya.
"Syaratnya gampang kok Dan, syaratnya lo cuman harus janji bakal jutek lagi ama gue dan elo juga harus senyum terus ke gue, tapi cuman ke gue aja gak usah ke orang lain" ujar David dengan bangganya.
Dania berdecak kesal "Aelah susah amat sih syaratnya."
"Plis" mohon David.
"Yaudah iya" akhirnya Dania mengiyakannya.
"Yes" sorak David, David pun dengan segera melajukan mobilnya menuju ke gramedia.
Sampai di gramedia, David langsung memarkirkan mobilnya dan setelah nya mereka berjalan beriringan masuk ke gramedia.
"Pilih buku yang mau lo beli" suruh David.
"Tapi..." ucapan Dania di potong oleh David.
"Tenang gue yang bayar dan eo juga gak usah malu sama gue, kek sama siapa aja kita kan teman sekarang dan calon pacar" kata David.
Dania tersenyum kecil "Makasih David."
"Tapi ingat jangan pernah jutek sama gue lagi dan lo juga harus terus senyum sama gue, tapi ingat hanya ke gue ke orang lain gak usah" ucap David mengingatkan Dania.
"Iya" balas Dania sambil memutar bola matanya malas.
mereka pun menuju ke rak buku yang ada novelnya, David melihat ada novel kesukaan dania yaitu MeloDylan, dia pun langsung memberikan novel itu ke dania. "Nih" David menyodorkan buku itu ke Dania.
"Melodylan" Dania langsung mengambilnya dari tangan David dan memeluknnya.
David tersenyum, sebegitu sukanya kah Dania terhadap novel MeloDylan, Apa dia tak bosan membacanya "Pilih lagi aja kalau masih mau" ucap David.
Dania menggeleng "Gak usah ini udah cukup" ujar Dania masih dengan senyum yang tak bisa dia hilangkan pasalnya dia sudah lama ingin membeli novel ini, tapi tabungannya selalu saja tidak cukup, dania sangat bersyukur bisa memiliki novel ini sekarang.
Merekapun menuju kasir untuk membayarnya, setelah selesai membayar mereka keluar dan melanjutkan perjalan dan di tengah perjalanan David lagi-lagi berhenti "kenapa?" Tanya Dania.
"Tunggu sini bentar ya" ujar David, David turun dari mobil dan pergi ke toko seberang entah toko apa itu.
David kembali dengan membawa kantongan plastik yang entah isinya dan memberikannya pada Dania
"Apaan ini?" Tanya Dania bingung."Buka aja" suruh David.
Dania pun langsung membuka dan betapa terkejutnya dia melihat ada banyak macam-macam body lation beserta alat meke'up lainnya "Buat apa?".
"Di pake ya Dania, biar lo putih sama biar lo tambah cantik, se-enggak nya kamu juga cantik rupa" jelas David.
Dania memicingkan matanya "Lo ngejek gue?" Tanya Dania ketus.
"Enggak, maksud gue gini loh, biar lo putih dan lebih cantik lagi biar gak di bully terus di sekolah" jelas David, jujur ia sangat tega melihat Dania yang terus-menerus di bully di sekolah.
Dania menghela napas berat "Oh makasih" ucap Dania singkat.
****
Pagi ini seperti biasa Dania berangkat bersama David, David tadi menjemputnya pagi-pagi sekali entah ada apa.
"Apa?" Tanya Dania tak santai kala sadar David terus saja menatapnya.
"Cantik" pujinya.
"Siapa?".
"Calon pacar gue" bisiknya.
Bulsh
Pipi Dania memerah mendengar itu, perasaannya sekarang campur aduk sekarang, tapi dia harus tetap stay cool.
"Pipi lo merah, pasti malu" tebak David, tepat sasaran.
Kesal mendengar itu Dania pun menendang kaki David "Diam."
David terkekeh, tingkah Dania sekarang sangat menggemaskan di matanya.
Tiba-tiba seorang gadis menghampiri keduanya dan menyapa keduanya "Hai" sapa gadis itu ramah.
"Hai" balas David.
Sementara Dania cuman diam saja menatap heran gadis yang tengah ada di depannya, ah Dania ingat gadis ini gadis yang kemarin ia temui di cafe.
"Nyari siapa?" Tanya David.
Gadis itu menggeleng, ia lalu tersenyum "Gue nyari Dania, Dania gak mau gitu ikut cheerleading gak?" Tanya gadis yang bernama tag Abigail.
Dania menujuk dirinya sendiri "Gue? Kenapa gue?" Tanya Dania heran.
Mata David berbinar mendengar itu, ia mengacungkan jempolnya ke arah Abigail "Terima Din, tiap hari kita ketemu dan gue pasti semangat juga kalau yang semangatin lo" ujar David.
"Gak" tolak Dania.
"Please Dan, team gue kekurangan satu orang" mohon Abigail, ia terus berusaha untuk membuat Dania menerima tawarannya itu.
"Kenapa harus gue? Gue gak bisa, kenapa gak Mozza?".
"Karena gue liat, lo itu lebih cantik dari Mozza" ujar Abigail.
"Males, lo ngejek gue mulu."
"Itu gue muji, cowok gue aja udah setuju."
David mengernyit "Siapa cowok lo?" Tanya David.
"Gerald, sang ketua basket" jawab Abigail sembari tersenyum kecil.
David ber-oh ria, ternyata emang bener Gerald akan kembali. David kembali menatap Dania "Dan mau yah" mohon David.
Dania menggeleng "Enggak, gue mending kerja daripada begituan."
"Jangan kerja, lo nikah aja sama gue" ucap David spontan.
Dania melotot tak santai ke arah David.
"Nah bener itu, kalian nikah aja" timpal Abigail setuju.
Dania memutar bola matanya malas, ia malas mendengar ucapan kedua orang yang tidak jelas ini.
"Dan" panggil keduanya kompak saat Dania mulai menjauh.
"Lo sih" ujar David menyalahkan Abigail.
Abigail yang tidak terima di salahkan langsung melayangkan protes "Salah lo."
"Idih, emang cewek aneh kok Gerald mau ya sama lo."
Abigail menatap tajam David, bisa-bisanya dia berkata seperti itu "Gue aduin Gerald lo" ancamannya, setelah itu dia berlari mendahului David, ia sangat malas dengan cowok itu.
TBC.
JANGAN lupa vote. Sorry kemaleman, sebenarnya tadi udah di post eh tp malah gagal dan malah kehapus lagi dan akhirnya nulis lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DaviDania [SELESAI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dania anastasya cewek pendek, jelek tapi tidak terlalu dan dia juga termasuk pendiam itu yang membuatnya sering di bully oleh temannya. Pewaris tunggal keluarga Adiputra, tapi dia memilih meninggalkan semua hartan...