Part 23

787 58 2
                                    

Now palaying|menepi

Entah kenapa mimin suka banget sama lagunya, nulis DAVIDANIA, sambil dengarin musik menepi.

Tanpa terasa sudah seminggu David tinggal bersama papahnya beserta mamah tiri dan saudara tirinya dan selama disini pun David tak betah, justru dia sering keluar main bersama Arkan atau tidak Athala. Mereka berdua adalah sahabat basket nya, Athala yang tak begitu menyukai Nicho membuatnya nyambung jika curhat dengannya, setelah nongkrong bersama kedua temannya tersebut David langsung kerumah Dania, belajar bersama.

Ulangan kenaikan kelas telah selesai di laksanakan sekarang tinggal nunggu pembagian raport, David berharap David bisa masuk sepuluh besar, David sadar diri dia tak mau berharap masuk 5 besar, karna seumur hidupnya dia tak pernah masuk sepuluh besar apalagi lima besar "Kenapa kok keliatannya gelisah gitu?" Tanya Dania.

"Dan gue takut deh nanti gue gak masuk sepuluh besar" ungkap David.

Dania terkekeh mendengar jawaban David "Berdoa aja" saran Dania.

David tersenyum, Dania selalu bisa membuat hatinya tenang "Kamu bisa aja bikin hati aku adem."

"DOR" tiba-tiba ada dua tamu tak di undang datang mengagetkan David dan Dania.

Dania menoleh kepada orang tersebut "Arkan, Athla, Gerald, Abigail" ucapnya kaget.

David berdecak kesal "Gangguin aja lo semua" protesnya.

Mungkin kalian bertanya-tanya katanya Dania takut sama Athala kok sekarang dekat, baca part yang sebelumnya ya. Dania cuman pura-pura takut sama Athala karena pengen dapet perhatian aja dari David
(dasar Centil). Dan sekarang Dania sangat senang pasalnya Athala datang sendiri ingin berteman dengannya, karena dulu memang Athala membenci Dania.

Athala dan Arkan menjulurkan lidahnya "Biarin" cetus mereka berempat.

"Ngapain kalian berdua kesini?" Tanya David ketus.

"Oh tadi kita berdua numpang lewat didepan kelas elo, terus ngeliat elo ngobrol sama Dania" jelas Abigail.

Dan di angguki oleh semuanya.

"Yup bener" sahut Arkan.

Arkan Ralph dia orang yang baik, bahkan selama sekolah disini hanya Arkan yang tak pernah membuly Dania, Arkan bahkan sering senyum ke Dania, tapi tak pernah melindungi Dania. Tak seperti David Adonis seorang cowok yang baik dan sering melindunginya.

"Dan Vid ke kantin yuk," ajak Arkan "Tapi jangan mojok di kantin ya" lanjut Arkan dan langsung tertawa.

Athala ikut tertawa, David menatap kedua sahabatnya dengan tatapan tajam dan yah tatapan David berhasil memandamkan tawa mereka "Eh matanya gak usah di tajamin juga kali vid" ucap Athala sambil bergidik ngeri.

"Gue sama Gerald duluan ya" ucap Abigail tiba-tiba.

"Disini saja."

"Gak deh, mau pacaran papay" ujar Abigail sambil melambaikan tangannya.

"Duluan semua" ucap Gerald.

Setelah Gerald dan Abigail pergi, David menatap Dania.

"Kantin yuk Dan" ajaknya.

DaviDania [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang