part 10

1.2K 82 0
                                    

Dania dan David kembali ke kelas, Dania kembali menundukkan kepalanya lantaran malu karena di lihatin seluruh siswa dan siswi wajar karena sekarang ia sedang berjalan beriringan dengan David.

Dania pun akhirnya berhenti, David yang sadar Dania ikut menghentikan langkahnya "Kok berhenti?" Tanya David heran.

"Malu" cicit Dania.

David mengernyit, ia menatap sekelilingnya ternya Dania malu karena sekarang kini banyak orang yang menatap mereka berdua "Gak apa-apa Dan" ucap David meyakinkan.

"Tapi Vid..."

"Kalau kamu takut mereka akan terus-menerus nindas lo Dan, ayo jangan lemah" ujar David memberi semangat untuk Dania, ia berharap semoga saja Dania bisa melakukan apa yang ia suruh.

"Vid"

David menempelkan jari telunjuknya ke bibir Dania, membuat Dania yang tadi ingin membalas ucapan David akhirnya diam. Orang-orang yang menyaksikan itu tentu saja kesal.

"Diam Dan, gak usah ngejawab" ucap David penuh penekanan.

****

Pulang sekolah seperti biasa Dania buru-buru keluar dari kelas supaya tidak telat ke tempat kerjanya.

"Dan, tunggu" panggil David.

Mendengar namanya di panggil Dania menoleh "Kenapa?"

"Gue antarin ya" tawar David.

Dania menggeleng "Enggak ah, lo bukannya ada latihan basket?" Tanya Dania.

David menepuk jidatnya, sial dia lupa kalau ada jadwal latihan basket hari ini.

"Gak apa-apa gue bisa sendiri ko" ujar Dania meyakinkan David "Lagian gue juga udah biasa sendiri."

"Mulai sekarang lo gak sendiri, ada gue yang bakal selalu nemanin lo" kata David tegas.

Dania menghembuskan napas nya perlahan, ia masih kurang percaya akan semua ini. Kenapa tuhan tiba-tiba mengirimkan cowok seperti David di dalam hidupnya padahal ia tidak pernah memintanya, ternyata tuhan sangat baik padanya.

"Duluan ya" ujarnya, Dania melangkah pergi menjauh dari David.

David hanya bisa menatap punggung Dania yang mulai sudah menjauh "Anjing, agak nyesal gue ikut basket" gerutu cowok itu, ia sangat kesal sekarang.

"Kusut amat mukanya" tegur Arkan.

"Pasti lagi galau karena gak dapetin nomor Mozza" tambah Athalla.

Mendengar nama Mozza yang di sebutkan Athalla membuat David makin kesal.

Athalla bergidik ngeri melihat respon David "Seram amat" ujarnya.

****

Setelah sejam latihan mereka memutuskan untuk menyudahinya dan melanjutkan latihan itu besok.

"Gue mau berhenti aja bisa gak sih?"

Athalla dan Arkan langsung melotot tak santai ke arah David.

DaviDania [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang