Keesokan paginya, pria tersebut bangun dengan mata sembab. Dia harus mencari lagi diamana Dania berada, sebelum dia berangkat ke kota jakarta.
"Mau kemana?" Tanya sorang wanita paruh baya yang sedang duduk di ruang tamu.
"Mau nyari Dania mah" jawabnya.
"Masih mau nanyari, mau nyari dimana lagi Nicho bukannya udah semua daerah kota bandung kamu udah nyari dia. Terus mau dicari kemana lagi" ucap wanita paruh baya tersebut sambil geleng-geleng kepala "Dan jangan lupa nanti siang kita bakal berangkat ke jakarta"
"Iya" ketus Nicho.
"Nanti kamu satu sekolah disana sama David".
"David?"
"Iya david, David saudara kamu"
"Tiri kali mah" ralat Nicho. Nicho pun langsung keluar rumah dan menuju ke rumah Dania Di sebuah perumahan minimalist .
Sampai disana Nicho langsung turun dari motornya dan memencet bel rumah yang telah tersedia di depan pagar. Pagar rumahpun terbuka dan menampilkan wajah sepupu dari Dania.
"Ngapain?" Tanya Aulia ketus. Pasalnya hampir tiap hari Nicho datang kesini hanya untuk menanyakan dimana Dania "Eits sebelum lo nanya, gue mau jawab memang, Dania gak ada disini dan yang nempatin rumah ini sekarang gue sama keluarga gue" bohong Aulia yang memotong ucapan Nicho.
"Dimana dania?".
"Gak tau gue" bohong Aulia "ck berhenti deh elo buat nyari'in dia. Dia itu pengen bahagia, dulu dia pergi karena gak mau sakit hati yang ngeliat elo beruduan terus sama Anita, elo gak kasian apa liat dia udah kehilangan orang tuanya di usia muda, mala elo kasih bonus nyakitin dia" ucap aulia sambil menatap tajam Nicho. Aulia menutup pagar dan meninggalkan Nicho di luar sendiri. "Kebiasaan setiap hari minggu kerumah nyari Dania, setiap senin sampe sabtu nanya'in di sekolah." Cibir Aulia, Aulia tak pernah memberitahu kepada Dania bahwa hampir setiap hari Nicho mencarinya bahkan Nicho juga sering menanyakan Dania kepada sahabat Dania yaitu Nada dan Dinda.
Nicho lagi-lagi kecewa karena tak mendapat jawaban yang memuaskan dari Aulia.
Dret... Dret...
Ponsel Nicho berbunyi menapilkan nama orang yang menelpon yaitu mamanya. Nicho pun mengangkatnya.
"Halo Nic, pulang sekarang bentar lagi kita mau berangkat ke bandara" ucap Mika sang ibu.
Nicho mematikannya dan langsung naik ke motornya dan melajukannya dengan kecepatan di atas rata-rata.
~~~~
Minggu pagi yang cerah ini, David mengajak Dania jalan-jalan ketaman dekat rumahnya. Dania semalam menginapa di rumahnya, Dania semalam berganti baju menggunakan baju anak om Ahmad yang bernama Ilma, sudah 1 jam David dan Dania hanya berjalan menyusuri taman ini "Nih" David menyodorkan air mineral ke Dania.
Dania menerimanya "makasih" ucap Dania.
"Dan mau makan gak?" Tanya David.
"Gak usah" tolak Dania halus.
"Tapi kan gw lapar" ucap David.
"Dirumahkan bisa".
"Yaudah Yuk pulang. Gw lapar" David menarik tangan Dania untuk pulang kerumah.
Dirumah David melihat makanan sudah siap di sajikan oleh asisten rumah nya "Em enak nih" ucap David sambil terus memandangi makanan yang di buat asisten rumah tangganya ini.
"Makan yuk" ajak David ke Dania.
"Cuci tangan dulu" peringat Dania, David pun berjalan menuju wasafel dan mencuci tangannya. Diikuti Dania di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DaviDania [SELESAI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dania anastasya cewek pendek, jelek tapi tidak terlalu dan dia juga termasuk pendiam itu yang membuatnya sering di bully oleh temannya. Pewaris tunggal keluarga Adiputra, tapi dia memilih meninggalkan semua hartan...