Part 12

1K 75 0
                                    

Dania, tetap bersikukuh tak ingin masuk ke dalam team cheerleader bukan apa-apa ia takut hanya mempermalukan dirinya sendiri saat di dalam.

"Dan" panggil David.

Dania menoleh, saat ini mereka sudah berada di kelas.

"Apa?".

"Masuk yah, mau yah."

"Gak."

"Dan ish."

"Gue bilang enggak, ya enggak David" ucap Dania tak ingin di paksa lagi.

David menghela napas berat, sepertinya memang Dania tidak mau dipaksa, tapi entah nanti bagaimana caranya, ia akan terus memaksa Dania ikut cheerleader.

~~~~

Sementar di bandung Nicho harus dengan berat hati Nicho menuruti semua apa yang di katakan orang tuanya dia hari ini berangkat ke jakarta, sampai di jakarta. Nicho, Mika dan Indra langsung nenuju kerumah paman ahmad, katanya buat menjemput David.

Nihco tak berminat sekali, yang di pikiran Nicho saat ini hanyalah dia berharap bahwa Dania ada disini, di jakarta.

Saat sampai dirumah Ahmad mika dan indra turun dari mobil, dan langsung masuk ke dalam rumah Ahmad, sebenarnya tadi Nicho di ajak cuman yah Nicho malas saja.

~~~~

Setelah tadi mengantar Dania pulang ke kontrakannya David langsung pulang ke rumah om nya dan langsung tidur saking capeknya hari ini. Sampai pintu kamarnya terketuk diapun akhirnya bangun.

Tok...tok...tok...tok...tok...

"SIAPA" teriak David.

"Tante Zainab Vid, buka donk ada tamu tuh dibawah" sahut suara Zainab dari luar pintu.

"Siapa tante. Dania ya?" David akhirnya bangun dari tidurnya dan membuka pintu berharap tamu yang datang adalah Dania.

Zainab yang melihat David keluar dengan muka bantalnya geleng-geleng kepala. "Bukan dania vid tapi papa kamu ada dibawah mau jemput kamu" ucap Zainab dan membuat mata David membelalak David langsung menutup pintu dan kembali berbaring di atas kasur king size nya.

"VID turun yuk nak" bujuk Zainab.

"Gak tante David gak mau ketemu papa" ucap David.

"Vid"

"Tante pergi aja, bilang sama papah aku gak mau ikut papah, aku mau disini sama tante, oma sama om Ahmad" ucap David lagi.

Akhirnya Zainab menyerah untuk membujuk David, sikap David itu seperti papahnya keras kepala.

"David mana?" Tanya Indra saat melihat Zainab turun, tapi tidak bersama dengan David.

"David katanya mau disin aja" jawab Zainab.

Wajah Indra memerah, dia marah dengan sikap anaknya, tak taukah dia bahwa selama Iindra merindukannya, sehingga dia berjuang supaya bisa di pindahkan tugas ke jakarta demi bisa bertemu dengan David sang anak. "Dimana kamarnya?" Tanya Indra sambil menahan emosinya.

"Di atas yang sebelah kanan" Indra melangkah naik ke atas kamar yang tadi di tunjukkan oleh Zainab. Mika tak mengikuti suaminya, karena memang Mika males ingin bertemu dengan David si anak nakal itu, dia sangat senang saat David di pindahkan ke jepang waktu kecil, tapi semua rasa senang itu telah hilang setelah dia akan di pertemukan kembali oleh anak sialan itu.

Indra sampai di depan pintu kamar David dan dia langsung mengetuknya dengan keras

TOK TOK TOK TOK

"DAVID BUKA" teriak indra.

"Gak akan" balas David.

"BUKA ATAU PAPA DOBRAK PINTU NYA" ancam Indra.

"Dobrak aja" bukannya melarang David justru menatang Indra.

Sebelum papanya itu mendobrak pintu David berdiri di depan pintu dan membukanya, saat papanya sudah mulai mendobrak dan

Bukk

Indra jatuh. David tertawa dan akhirnya berhasil mengerjai papanya itu "DAVID" teriak Indra, semua yang mendengar it langsung naik menuju kamar david kecuali omanya yang tadi pergi kedoter buat cake'up.

"Yaampun mas" melihat suaminya yang terkapar di lantai mwmbuat mika membantunya, David memutar bola matanya males.

"Alah sok baik" umpat david.

"David jaga bicaramu" Indra pun di bantu Mika berdiri dan dia berdiri berhadapan dengan putra tunggalnya ini. "Papa gak pernah ngajarin kamu buat gak sopan sama orang tua".

"Emang sejak kapan papa ngajarin aku sopan santu, perasaan cuman mamah deh yang ngajarin aku, itupun waktu aku kecil sebelum papah nikah dengan wanita yang berwatakan iblis ini" ucap david dengan mata nya yang melotot memandang Mika dengan sinis.

"JAGA BICARAMU" Indra sudah mulai melayangkan tangannya di udara dan siap menapar David, tapi sebelum menapar David, David sudah lebih dulu menangkap tangan Indra.

"Maaf pah, tapi papah gak bisa nampar aku lagi seperti waktu aku kecil dulu, sekarang aku udah besar David yang lemah kini berubah menjadi David yang kuat dan angkuh" ketus David dan David pun kembali menutup pintu kamarnya dengan sangat keras sehingga menimbulkan bunyi.

Kalian salah kalau menilai David tak sopan, sejujurnya David tak tega berbicara seperti itu kepada ayahnya sendiri, tapi dia terpaksa dia tak mau di anggap lemah lagi. David menangis di dalam kamrnya, dia memang cengeng, dari kecil dia selalu menangis ketika dia di pukul oleh ayah. David pun mengambil hp nya dan mencari nomer hp dania "ah shit gw lupa gw kan gak punya nomor Dania" David semakin kesal dia pun mengahancurkan semua barang yang ada di kamarnya.

~~~~~

Kalau kalian nanya ilma kemana jawabannya Ilma sedang quality time bersama dengan sahabat-sahabatnya, sampai di rumah dia kaget melihat ada mobil indra ayahnya David, diapun segera masuk ke dalam rumah "mamah" panggil Ilma. Ilma mendengar keribuatan di atas, tepatnya di kamar David. Dia pun naik ke atas dan melihat Indra yang sedang beradu mulut dengan David "mah ada apa ini?" Tanya Ilma heran.

"Nanti mamah cerita" ucap Zainab. Ilma melihat David masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu nya dengan sangat keras.

Indra terlihat menangis setelah kejadian David menutup pintu tadi "kenapa David jadi sekeraskepala ini?" Tanya indra entah kepada siapa "aku telah gagal mendidiknya mik" adi Indra kepada mika.

Mika memutar bola matanya malas, Mika mencoba untuk tersenyum "gak kok kamu gak gagal" ucap Mika memenangka "lebih baik kita balik aja dulu, besok kita kembali lagi kesini" bujuk mika. Sejujurnya sudah malas sekali dia berada disini.

"Ayo" mereka berdua pun pergi kebawah. Zainab dan ilma mengantarkan mereka sampai ke depan pintu.

"Hati-hati ya kak, maaf atas sikap david tadi" ucap Zainab

Indra tersenyum miris mengngat perlakuan David tadi padanya "ini bukan salah kamu kok, kakak minta kamu jaga david ya, rawat dia dengan baik" ucap Indra.

"Pasti kak"

"Yaudah kaka pamit dulu ya  assalamualaikum" pamit Indra

"Wa'akalaikum salam" jawab Zainab. Indra dan Mika pun baik ke atas mobil.

~~~~

Di mobil Nicho heran mengapa Indra dan Mika balik tak membawa David, tapi yah bodoh amatlah, pikir Nicho. Dia juga berharap bahwa David tak ikut dengan mereka dan alhamdulillah tuhan mengabulkan keinginannya.

"Nic kamu yang supir ya" pinta Mika dan Nicho pun langsung duduk di depan, seperti supir saja dia. Tapi tak papa asalkan tak ada David disini.

Sampai dirumah mereka Nicho beres-beres semua barangnya "akh capeknya, beres-beres sendiri" keluhnya sambil menghelas nafas berat.

Setelah selesai beres-beres Nicho langsung berbaring diatas kasurnya, Nicho mengambil bendah pipih yang ada di kantongnya dan mencoba menghubungi seseorang yang sangat dia rindukan, namun nihil hanya suara operator yang terdengar. "Akh" teriaknya sambil mengacak rambutnya.

TBC

DaviDania [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang