Namjoon tersenyum seraya melambaikan tangan menyambut putrinya yang baru saja keluar kelas. Begitu pula dengan Nami yang kini setengah berlari menghampiri ayahnya. Mungkin merindukan Namjoon karena semalam pria itu tidak pulang.
Seperti janjinya pada Hyunsoo, Namjoon berniat membawa Nami untuk menemui adik tirinya itu. Yah, meskipun hubungan orang tua mereka begitu rumit, tak menghalangi kedekatan Nami dan Hyunsoo. Nyatanya mereka saling menyayangi satu sama lain.
"Appa..." seru Nami lantas segera menghambur ke pelukan ayahnya.
Namjoon pun dengan sigap membawa Nami ke dalam pelukannya. "Aigoo, Nami rindu ayah, ya?" ujar Namjoon seraya menciumi pipi gembil putrinya.
Ia merasakan Nami mengangguk dalam pelukannya, lalu berdongak memandang wajah sang ayah yang sangat ia rindukan. "Appa dari mana saja? Kenapa semalam tidak pulang?"
Mendengar pertanyaan putrinya, membuat Namjoon hanya bisa tersenyum. Dan bukannya menjawab, pria itu malah mengajukan pertanyaan lain yang membuat Nami mengerucutkan bibirnya. "Nami merindukan Hyunsoo tidak?"
Gadis itu kembali menganggukkan kepalanya. "Aku rindu sekali appa. Aku kesepian jika tidak ada Hyunsoo di sekolah," adu Nami yang kini tengah mengalungkan lengannya pada leher Namjoon.
"Kalau begitu appa akan membawa Nami bertemu dengan Hyunsoo."
...
Sihyun menyeruput kuah sup miliknya seraya memperhatikan Hoseok yang tengah melamun di hadapannya. Karena sedang tidak ada pekerjaan, pria itu bersikeras ingin menemani Sihyun makan siang selagi Hyunsoo menjalani terapi rutinnya. Namun Sihyun merasa ada yang aneh dengan Hoseok. Karena tidak biasanya pria itu terdiam sambil melamun seperti ini.
"Hoseok-ah," panggil Sihyun. Namun pria itu tidak menyahut, masih tetap dengan pandangan kosongnya yang mengarah ke luar jendela.
"Dokter Jung." Kini Sihyun memanggilnya seraya menggoyangkan tangan Hoseok yang bertumpu di atas meja.
Pria itu terkesiap, salah tingkah saat pandangannya bertemu dengan milik Sihyun. "Eoh, kau bilang apa?"
Sihyun mengerutkan kening heran melihat sikap aneh Hoseok. "Aku tidak mengatakan apa-apa, aku hanya memanggilmu."
"Ah, ku kira kau mengatakan sesuatu." Merasa kikuk, pria itu menjawab seraya menggaruk belakang kepalanya yang bahkan tidak terasa gatal.
"Ada apa denganmu? Apa kau ada masalah?" Sihyun kembali bertanya karena belum mendapat jawaban yang pasti dari pria itu.
"Eoh? Memangnya aku kenapa? Aku baik-baik saja," jawab Hoseok seraya menyeruput coffee latte miliknya. Berusaha mengatur raut wajah sebiasa mungkin agar Sihyun tidak curiga.
Namun tanpa pria itu sadari, Sihyun bisa mendeteksi kebohongan Hoseok. Jelas ia tahu pria itu sedang gusar memikirkan sesuatu yang ia sendiri tidak tahu apa yang sedang disembunyikan Hoseok darinya.
"Entahlah, kau tidak seperti Hoseok yang biasanya," jawab Sihyun seraya kembali memusatkan perhatian pada hidangan makan siangnya.
Mendengar pernyataan Sihyun, membuat Hoseok terdiam seketika. Sejujurnya pria itu masih memikirkan ucapan Hyunsoo telah memberi impact besar padanya. Kenyataan jika Sihyun dan Namjoon akan kembali bersama telah mengusik pikirannya. Namun tidak mungkin bagi Hoseok untuk mengatakannya pada Sihyun.
"Aku baik-baik saja Sihyun-ah, sungguh."
"Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Decision ✓
FanfictionSquel of Our Marriage - So please read Our Marriage first Semenjak memiliki Hyunsoo di hidupnya, Sihyun tak pernah sekalipun terpuruk. Bahkan setelah perceraiannya dengan Kim Namjoon 5 tahun yang lalu, sama sekali tak ada penyesalan di hatinya. Keha...