"Ingat tadi apa yang saya bilang," ucap chan setelah sampai di kediaman mereka.Hyunjin melirik dari ujung matanya sebelum menekuk kembali wajahnya dan menghentak-hentakkan kaki masuk ke dalam.
Rumah mereka terletak di kawasan yang lumayan elit (jangan ditanya). Desain elegan bertingkat dua dengan kolam renang di halaman belakang. Lingkungan disini asri juga, banyak pepohonan dan jalur sepeda. Hyunjin sepertinya bakal cepat beradaptasi di sini.
"Ganti celananya yang agak panjang."
"Ginti cilininyi ying igik pinjing," dumelnya sebal. Seret koper buat masuk ke salah satu kamar, tapi yang ditemuin malah ruangan yang masih kosong dengan tumpukan kardus.
"Loh, kamar gue kok gini?"
Hyunjin masih berdiri di menatap ruangan tersebut sampai chan datang membawa dua tumpuk kardus di genggaman, "loh, Ngapain disini?"
"Kamar gue dimana?" Tanya hyunjin.
"Kamar kita diatas, warna coklat sebelah kiri."
Kerutan halus tercipta di kening hyunjin. Si chan sudah melengang menaiki tangga dan hyunjin ditinggal sendirian di bawah dengan koper biru langit bergambar awan. "Tunggu!"
Chan sudah sampai di atas, sementara hyunjin masih dibawah karena bingung gimana naikin kopernya yang gede banget kesana. Puppy eyes pun dijadikan andalan, tapi reaksi suaminya itu malah ga sesuai ekspetasi.
"Ngapain? Ayo naik."
"Ish!" Geram hyunjin, "gimana? Liat ini." Tunjuknya kepada koper biru langit yang dijadikan kambing hitam oleh hyunjin.
Chan mengendiikan bahunya, "tinggal diangkat." Kemudian ninggalin hyunjin yang sebel setengah mati karena chan ga peka kalau hyunjin minta angkatin kopernya.
Oke, sabar. Kalau hyunjin marah-marah terus, nanti wajahnya cepat tua. Kalau tua sebelum waktunya, maka baby face hyunjin yang sangat ikonik akan menghilang.
Poni yang hampir nutupin mata kucingnya hyunjin hembus kasar dan memilih naik dan ninggalin koper raksasa itu di bawah.
Satu persatu anak tangga di pijak hingga hyunjin sampai ke lantai atas yang tidak selebar ruangan bawah, tapi tidak sekecil yang di pikirkan juga. Ada tempat bersantai dengan dua kursi, serta ada dua kamar yang saling berhadapan, dan balkon.
Dua kamar saling berhadapanㅡ kata chan kamar mereka terletak di sebelah kiri warna coklat. Maka, tujuan hyunjin kesana, padahal tadinya penasaran dengan pintu berwarna putih yang berada tepat berhadapan dengan kamar mereka.
Kamar mereka, ya...
Hyunjin belum siap tidur berdua. Belum lagi otaknya mikir hal-hal yang padahal belum terjadi dan itu bikin pipinya panas hingga menjalar ke telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You ✔
Fanfiction「 Arti pernikahan menurut sudut pandang mereka sangatlah berbeda 」ㅡ end Chan × Hyunjin © Blueishby