십팔 : clingy

3.7K 591 184
                                    

"Kenapa muka kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa muka kamu?"

"Kenapa?! Ga cantik lagi, Iya?!"

Chan tidak bermaksud apa-apa, atau pun menyindir secara halus. Dia benar menanyakan apa yang terjadi dengan hyunjin karena wajah itu sangat masam.

"Baby, kenapa? Hm."

"Pikir aja sendiri! Malesin."

"Kalau kamu tidak berbicara, kapan aku pahamnya?"

Barulah saat chan berbicara selembut kapas itu meluruhkan emosi hyunjin. Tangannya yang bersedekap di dada langsung beralih meraih dasi dan memasangkannya di kerah kemeja chan.

"Aku dibilang pakai pelet biar bisa nikah sama kamu."

"Apa? Hahaha."

"Pake sendiri dasinya! Aku mau pergi!"

Oh, astaga. Chan harus mengelus dadanya sendiri ketika menghadapi hyunjin yang emosinya tidak bisa dikontrol. Ini masih pagi, dan sejak hyunjin kembali dari agenda menyiram tanamannya setengah jam yang lalu, mood istrinya itu langsung anjlok.

Dan sejak kapan hyunjin jadi suka dengan banyak tanaman hias di halaman rumah mereka?

Hyunjin seperti dirasuki oleh sesuatu.

"Aku pakai dasinya sendiri," gumam chan. Terpaksa menyimpul sendiri walaupun sedikit lupa. Semenjak tinggal serumah, tugas memasang dasi beralih kepada hyunjin.

"Hyunjin?" Chan masih setia menunggu dekat pintu keluar. Beberapa menit berlalu, tapi hyunjin tak kunjung datang kepadanya. Dengusan terdengar, chan seperti mengurus anak bayi.

"Kalau kamu tidak muncul juga, terserah. Aku pergi."

Tubuhnya berbalik, tangannya sudah memegang kenop pintu, namun pinggangnya terasa sangat berat. Ada yang memeluknya dari belakang sambil mengecup pipinya.

"Chan," cicitnya. Suaranya sedikit pelan.

"Maafin jinnie. Hiks, maaf."

"Hah?"

Kenapa hyunjin tiba-tiba menangis? Apa chan melakukan suatu kesalahan? Rasanya tidak. Baiklah, hyunjin belakangan ini sangat membuat chan curiga.

"Kamu mau susu pisang?"

Hyunjin menggeleng kecil, "maafin jinnie, jangan marah sama jinnie."

Tubuh chan berbalik menghadap hyunjin. Pipinya yang menerah dengan mata berkaca-kaca. Astaga, kenapa bisa menggemaskan seperti ini?

Pipi tembam hyunjin ditangkup si rambut pirang, kemudian chan membubuhkan kecupan-kecupan lucu di seluruh wajah hyunjin ngebuat yang muda terkekeh geli.

"Aku ga marah, baby. Nanti aku beliin susu pisang lagi, ya?"

"Chan beneran ga marah sama jinnie?" Mata itu hampir mengeluarkan isak tangis lagi, "jangan tinggalin jinnie, hiks.."

All About You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang