Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mood hyunjin tidak secerah biasanya. Paginya tidak seindah kemarin-kemarin, sejak tadi malam otaknya sangat penuh dengan pikiran yang tidak penting.
Dia terus memikirkan chan, dan hal itu sukses buat dirinya tidak fokus dengan apa yang dikerjakannya.
"Shit," umpatnya. Teringat lagi dengan fakta bahwa sekretaris chan yang merupakan orang suruhannya memberikan informasi tersebut beserta dengan bukti-bukti yang ada.
Harusnya hyunjin tidak begini kan?
Apa yang membuat (hati) nya sangat berat?
Lamunan itu terus berlangsung sampai pinggangnya terasa berat. Kepala chan tertumpu di bahunya memperhatikan hyunjin yang masih sibuk mengoles selai.
Kecupan ringan dibubuhi di leher jenjang hyunjin sebelum kembali melihat kegiatan pagi istrinya.
"Kenapa cuma pakai dalaman?"
"Diem. Kamu juga lebih suka kalau ga pakai celana, kan?"
Chan terkekeh detik itu. Pelukannya di pinggang hyunjin semakin erat. Entah apa yang bikin chan bertindak seperti itu, pria ini jarang clingy soalnya.
"Should we go to honeymoon? Aku baru sadar kalau dari awal kita menikah belum liburan kemana-mana."
Hyunjin berbalik, "baru sadar sekarang, dari kemaren kemana aja?"
Langsung saja melumat bibir chan yang menganggur tepat di hadapannya, "jadi, mau kemana?"
"Tidak tau. Hm, aku lebih suka tempat yang di dekat pantai,"
"Atau di negara yang iklimnya dingin? Agar kita di tempat penginapan saja." Lanjutnya dengan senyuman.
"Ga usah honeymoon kalau cuma mau diam di penginapan," sungut hyunjin. Bibirnya mengerucut lucu, "mau ngapain di dalam penginapan, hah?"
"Sebenarnya banyak kok kegiatan yang bisa kita lakuin," timpal si rambut pirang dengan senyuman penuh arti.
"Hm, melanjutkan rencana kita yang sempat tertunda?"
Satu alis hyunjin naik tanda bingung, "apa itu?"
"Membuat sepuluh anak."
"Kamu beneran mau punya sepuluh apa?" Tanya hyunjin. Mengernyit heran menatap chan dengan bibir yang masih mengerucut.
"Memangnya aku pernah bercanda?"
"Aku cantik, aku diam." Sungut hyunjin, chan tertawa saat itu juga.
.
Toh, pada akhirnya mereka tidak keluar negeri. Chan membawanya ke sebuah villa di atas bukit, katanya milik keluarga besar Bang. Villa nya tidak terlalu besar, namun sangat elegan kelihatannya.
