십 : Scenario

4.4K 753 133
                                    

Hyunjin sadar banget kok kalau daritadi banyak yang mandang dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin sadar banget kok kalau daritadi banyak yang mandang dia. Entah dengan tatapan aneh, kasihan, atau bejat.

Semua ini gara-gara hyunjin dengan wajah sembab mengenakan hoodie dan celana pendek tengah duduk di halte sendirian. Gatau apa yang ditunggu, sejak keluar dari rumah gara-gara perdebatannya dengan chan, kakinya dibawa jalan ga nentu arah.

"Bangsat! Christopher brengsek titisan kadal!"

Umpatan ga berhenti keluar dari mulut manisnya sambil ngusap mata kasar. Karena di setiap umpatan pasti air matanya bakal keluar.

Antara meratapi diri sendiri atau karena terlalu emosi.

"Hiks," saat dia tersedu-sedu, matanya melirik di bawah sana. Ada sebuah mobil yang berhenti, dan juga sebuah sepatu bermerk mahal tepat berdiri di depannya sekarang.

Mata mulai lirik ke atas, kaki terbalut celana jeans, naik lagi hingga ke wajah seseorang yang malah senyum ke dia.

"Seungmin?"

Si tampan dengan jas dokternya dikombinasiin sama kaos sleeveless malah ngasih kesan aneh ke hyunjin. Tapi, selagi seungmin yang make,

It's okay. Privilege orang ganteng memang gitu.

"Lo kenapa?"

"Berantem."

Alis seungmin naik satu, "with who?"

Dengusan yang keluar dari bibir hyunjin membuat seungmin cepat tersadar. Sedetik kemudian narik tangan hyunjin untuk berdiri, "mau kemana?"

"Gamau pulang.."

Giliran seungmin yang mendengus, "nanti gue dikira perebut istri orang." Tarik lagi tangan hyunjin, "gue anter pulang."

"Ah! Tadi lo nanya mau kemana? Kenapa malah mau anterin gue pulang!"

"Kelamaan lo jawabnya,"

"Gausah anterin gue pulang kalau gitu."

Hyunjin bersikeras melepas cengkraman seungmin di pergelangan tangannya. Berikutnya seungmin berhenti menarik si cantik dengan mata kucingnya, menoleh dan menatap tepat ke pupil kecoklatan tersebut,

Datar. Membuat hyunjin terdiam.

"Pulang atau gue kasih ke cowo nakal yang mangkal di perempatan?"

"Jahat lo!"

Dari jauh, tampak seseorang yang menyimpan kedua tangannya di saku celana sambil memandang perdebatan kecil dua orang insan yang berjarak tak jauh darinya.

Chan masih menatap dengan selidik. Siapa lelaki yang beraninya menarik tangan hyunjin?

Pacar? Mantan? Sahabat? Rasanya opsi terakhir tidak bisa diterima otak chan, entahlah nalurinya bilang lain.

All About You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang