9

192 28 2
                                    

Day 5, siang

Dahyun membuka kedua matanya.

"Aku masih hidup?", gumamnya

Woojin yang melihat Dahyun siuman pun terlihat gembira.

"Kamu udah sadar, Dek?"

Dahyun bangkit perlahan.

"Aku kenapa, Kak?"

"Kamu pingsan semalam. Ingat nggak?"

Dahyun mencoba mengingat kejadian yang menimpanya tadi malam.

"Ingat, dikit. Aku mau masuk kamar, eh ada yang bius aku. Udah, itu aja yang kuingat, Kak"

"Kamu nggak sempat lihat siapa yang bius kamu?"

Dahyun menggeleng. Kemudian diliriknya lengannya. Ada sedikit luka di sana. Luka itu sudah diberi plester oleh Jungkook.

"Aku juga luka ya, Kak?"

"Iya. Kamu pingsan. Kamu juga luka. Sebenarnya Kakak penasaran, siapa yang melakukan ini semua"

"Habis ini kita pulang kan, Kak? Dahyun takut"

"Oh, tentu. Kita akan pulang setelah ini. Nunggu Yuju membaik dulu"







"Somin? Kau kenapa?"

Somin menoleh. "Ah, Wonwoo. Ini, aku sedang mencari tahu siapa di antara anggota keluarga kita yang melakukan ini"

Wonwoo lalu duduk di sebelah Somin. "Jujur, aku jadi sedikit merasa bersalah pada para tamu kita. Ini di luar rencana awal"

"Aku tahu. Rencana awal kita hanya sedikit mengerjai mereka kan? Hari pertama Soyeon sudah menaruh tikus mati di toilet. Lalu Heejin juga sedikit menambah lada di makanan Lia. Hanya itu saja. Rencana melukai mereka tidak ada, kecuali Jungkook yang sengaja membuat Yeri memecahkan gelas dan membuat gadis itu sedikit terluka. Tapi waktu itu Jungkook melakukan itu juga untuk menarik simpati Yeri dengan cara mengobatinya"

Wonwoo mengusap rambutnya gemas. "Bagaimana dengan Jiwoo?"

"Tadi dia masak, dibantu Woojin sedikit sebelum lelaki itu kembali ke kamarnya untuk melihat Dahyun"

Wonwoo mengangguk-angguk kan kepalanya. "Akan kuberi pelajaran kepada siapapun yang melakukan ini semua, bahkan jika ternyata pelakunya adalah kamu, Somin"

Somin memberikan tatapan protes, tak terima dituduh, tapi Wonwoo tak peduli. Lelaki berparas seperti es itu pun keluar dari kamar Somin.










"Jin, dapat sesuatu nih dari Heejin"

Hyunjin menerima barang yang dibawa Minhyun itu.

"Apa ini, Kak?"

"Buka aja"

Perlahan Hyunjin membuka kotak itu. Ternyata isinya adalah boneka teddy bear.

Hyunjin menimang-nimang boneka itu, sebelum kemudian menemukan sesuatu di balik boneka itu.

Sebuah kartu yang dilipat.

Hyunjin membuka kartu itu. Dan dia langsung melemparkannya begitu melihat warna merah di balik kartu itu.

"Apaan sih Jin?", Yeji yg terkena lemparan kartu itu merasa terganggu

Hyunjin menunjuk ke arah kartu itu.

"D-d-darah"

"Hah?"

"Darah"

Yeji lalu membuka kartu itu. Minhyun pun ikut melihat.

"Yeu, ini mah saos"

"Hah?"

"Iya saos. Yaelah sama gituan aja takut takut"

Hyunjin memperhatikan lagi kartu itu. Ternyata benar saos. Sepertinya saos yang ada di kertas itu adalah bekas tumpahan saos sachet yang juga 1 paket dengan kotak yang diterima Hyunjin.

"Buat apa Heejin kasih aku saos?", gumamnya

Dari balik pintu, Heejin memaki pelan.

"Dasar bodoh. Padahal itu aku kasih petunjuk siapa pelakunya"

#####

Death Bell: The JeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang