Para gadis sudah berhasil keluar dari dalam rumah. Ketika menoleh ke belakang, asap tipis mulai menyelimuti rumah The Jeons.
"Kak Somin mana?", tanya Dahyun
"Somin masih di dalam. Dia menyuruh kita keluar duluan. Aku khawatir dengannya", jawab Jiwoo
"Kenapa Kakak ngebiarin Kak Somin masih di dalam?", tanya Yeji
"Dia yang meminta. Katanya dia mau membantu Kakakmu"
Yeji mengangkat sebelah alisnya. "Kakakku? Kak Minhyun?"
Jiwoo mengangguk. "Ya. Hmm sebenarnya aku juga berniat membantu Woojin, tapi Somin bilang aku nggak perlu bertahan di dalam. Dia menyuruhku menjaga kalian saja. Kalau aku selamat, maka kalian juga akan selamat. Kalau kalian selamat, itu berarti aku juga membantu Woojin"
Dahyun terkejut mendengar nama kakaknya disebut. "Kak Woojin? Kak Jiwoo ingin membantu Kakakku?"
"Ya. Kalau boleh jujur, aku memiliki ketertarikan dengan Kakakmu itu, Dahyun. Aku juga sempat sedih ketika mengetahui dia sudah berpacaran dengan Choi Yuju. Oh, tapi jangan khawatir. Aku tak memiliki niat untuk menyakiti Yuju. Aku turut sedih ketika mengetahui dia terbunuh. Aku turut berduka cita"
Suasana hening. Para gadis itu kini fokus berdo'a agar para pria dan Somin yang masih berjuang di dalam sana selamat.
Wonwoo masih bisa bertahan meski kini kekuatannya melemah.
"Hyunjin, sebaiknya kamu keluar duluan. Bantu Jiwoo menjaga anak-anak yang lain", perintah Minhyun kepada Hyunjin
"Tapi Kak Minhyun-"
Minhyun tersenyum. "Jangan khawatir. Aku masih kuat. Sekarang, cepatlah keluar. Anak-anak yang lain membutuhkanmu"
Hyunjin mengangguk. Tapi baru ia akan melangkah, sebuah serpihan kaca menyerempet pelipisnya.
"Aku takkan membiarkan siapapun keluar dari rumah ini!!!", teriak Wonwoo
Minhyun mendorong tubuh Hyunjin cepat. "Lari!!! Jangan khawatir. Aku akan melindungimu!!!"
Dengan memegangi pelipisnya yang berdarah, Hyunjin menuruni tangga menuju pintu keluar dengan di-backing oleh Minhyun. Sesampainya di luar, dia segera diobati oleh Jiwoo. Untung Yeri membawa kotak P3K.
"Kak Onje, apa yang kau lakukan?", tanya Woojin ketika melihat Youngjae membopong jenazah Yuju.
"Uhuk uhuk. Aku akan membawa jenazah Yuju keluar. Uhuk. Kau, tolong pagari aku", jawab Youngjae
"Tapi kenapa?"
"Kau pikir aku mau membiarkan jenazah adikku tetap berada di rumah sialan ini? Aku akan memakamkannya dengan layak di tempat yang seharusnya"
Woojin mengerti. Dia lalu melindungi Youngjae dari kemungkinan terkena serangan Wonwoo. Ketika hendak menuruni anak tangga, Youngjae hampir oleng, untung saja dengan sigap dibantu oleh Somin.
Wonwoo semakin murka ketika melihat satu-persatu dari mereka berhasil keluar. Matanya melihat kilatan pisau lipat di depan pintu kamar The Hwangs. Wonwoo segera mengambilnya, dan melemparkannya sembarangan. Pisau mengarah kepada Minhyun, dan Somin yang melihat adegan itu segera berlari melindungi Minhyun, membuat pisau itu menancap di dada Somin dan menembus jantungnya.
"JEON SOMIN!!!"
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Bell: The Jeons
FanfictionKisah perjalanan anak-anak Kim, Choi dan Hwang yang mencari seseorang dari keluarga Jeon. Setelah berhasil menemukannya, ternyata mereka mengalami kejadian yang unik dan sedikit aneh. Dan setiap jam 10 malam, terdengarlah bel. Entah apa maksud bel i...