13

184 25 6
                                    

Day 6, 23:10

Saat ini Woojin dkk sedang meringkuk di dalam kamar The Chois.

Beberapa saat sebelumnya, setelah kematian Heejin dan Yuju, Minhyun menemukan sesuatu di lengan Yuju. Bukan sesuatu yang besar. Hanya bekas saos. Tapi itu membuat Minhyun jadi teringat saos yang diterima Hyunjin beberapa hari yang lalu. Ditambah letter W di tangan Heejin, Minhyun langsung menoleh ke arah Wonwoo, yang Minhyun ingat tadi hanya dia yang makan dengan saos dengan merk seperti yang diterima Hyunjin. Dan saat itu Wonwoo menyeringai, membuat Woojin dkk langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya, sementara The Jeons yang lain membuat pagar pelindung.

"Tadi waktu makan, Somi bisikin aku, katanya ada anggota keluarganya yang mengidap bipolar. Tapi dia nggak bilang siapa", ucap Yeji lirih

"Kenapa kamu nggak bilang, Dek?", tanya Minhyun

"A-aku takut. Somi aja ngasih tau lewat kertas. Katanya cuma dia dan Heejin yang tau", jawab Yeji

"Sudah-sudah. Begini, kalian belum pada ambil tas, kan? Beranda ini nggak jauh jaraknya antar kamar. Kita bisa ambil. Setelah itu, kita pergi dari sini", usul Woojin

"Semua?", tanya Mingyu

"Tidak. Hanya laki-laki saja. Kak Youngjae dan Hyunjin, kalian jaga di sini"

"Oke"

Perlahan para laki-laki menyelinap dari beranda dan masuk ke kamar masing-masing. Untung tadi mereka sudah sedia memasukkan semua barang mereka ke dalam tas.

Ketika mereka kembali ke kamar The Chois, terdengar suara pintu didobrak, diiringi teriakan dari Somin dan Jiwoo.

"Wonu sadar!!! Jangan kayak gini!!!", teriak Somin

Brakkkk

Wonwoo berhasil mendobrak pintu. Auranya gelap. Dia menggenggam setangkai bunga mawar kemudian diletakkan di mulutnya.

 Dia menggenggam setangkai bunga mawar kemudian diletakkan di mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji dan Lia saling berpegangan tangan. Mereka teringat kalau Wonwoo memiliki tato ular di punggung lehernya. Lia tersadar sepertinya ada yang mencoba memberitahunya lewat ular mainan tadi, dan kemungkinan dia adalah Heejin.

Di belakang Wonwoo, ada Jungkook dan Woong yang terkapar di lantai, kalah oleh Wonwoo. Sementara Somin dan Jiwoo masih berusaha menahan Wonwoo. Soyeon tampak sedang berusaha menenangkan Somi.

Woojin dkk perlahan mundur. Woojin melirik Minhyun, Mingyu dan Youngjae. Mereka mengangguk.

"Kalian mau melawanku? Silakan saja", ucap Wonwoo dengan nada meremehkan

"Kami tak menyangka ternyata kau yang melakukan ini, Wonu!!!", teriak Minhyun

Wonwoo tertawa. "Maaf. Sebenarnya aku tak ada maksud begini, tapi gadis itu cukup mengusikku", ucapnya sambil menunjuk jenazah Yuju

"Yuju ngapain kamu, hah???", teriak Youngjae. Dia berusaha menahan emosi akibat adiknya dibunuh.

"Tidak ada apa-apa. Hanya ingin menyenangkan Woong"

Woong mendelik mendengar namanya disebut. "Aku? Aku kenapa?"

Wonwoo menoleh ke arah Woong. "Kau menginginkan gadis itu kan? Tapi ternyata dia sudah punya kekasih. Ah, seharusnya Woojin juga kuhabisi, tapi mengingat aku masih butuh dia untuk jadi saksi pernikahanku dengan Dahyun, aku diamkan"

Woojin terkejut. "Apa? Kau menginginkan Dahyun? Cuih. Aku tak sudi punya adik ipar sepertimu!!!"

Sreettt

Pipi Woojin berdarah terkena duri bunga mawar yang dilemparkan Wonwoo.

"Tidak boleh ada yang membantah seorang Jeon Wonwoo!!! Bersiaplah kalian!!!"

#####

Death Bell: The JeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang