12

184 29 11
                                    

Day 6, sore

Somin dan Somi sudah siuman. Sepertinya pengaruh obat bius mereka cukup kuat sehingga mereka baru bisa sadarkan diri.

"Apa kalian ingat siapa yang melakukan ini?", tanya Wonwoo

Somin dan Somi kompak menggelengkan kepala.

"Aku seperti ingat aku menggenggam sesuatu, tapi aku lupa itu apa", ucap Somin

Somi tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi 1 sosok sedang menatapnya tajam, membuat Somi memilih diam.

Dahyun menjawil lengan Woojin.

"Kak, kita pulang aja yuk. Toh Kak Yuju juga udah sadar", ucap Dahyun sambil berbisik

"Iya habis ini kita pulang", balas Woojin, dengan berbisik juga

Woong yang mendengarnya pun berkata, "Kalian mau pulang? Kalau sudah sore begini, jalanan agak berbahaya. Lagipula ini hampir gelap. Bahaya lho kalau kalian nekat melakukan perjalanan"

"Iya, sebaiknya kalian pulang besok pagi saja. Benar kata Woong. Jalanan kalau malam berbahaya", sahut Soyeon

Dahyun dan Woojin saling pandang. Kemudian Woojin menatap Minhyun, Youngjae, Mingyu dan Hyunjin. Mereka mengangguk.

Woojin menghela nafas panjang. Terpaksa.





Sejak kejadian Yuju celaka, sebenarnya nafsu makan Woojin dkk sudah berkurang. Tapi mereka tetap memaksakan diri untuk makan, karena sebagian makanan itu juga hasil buatan Mingyu dan Minhyun. Jadi bisa dibilang, cukup aman untuk dimakan.

Di tengah-tengah makan, tiba-tiba Lia menjerit. Di kakinya terdapat ular mainan, entah milik siapa. Dengan sigap Hyunjin yang duduk di sebelahnya pun menyingkirkan ular mainan itu.

Wonwoo yang tahu itu perbuatan Heejin, langsung menoleh ke arah Heejin. Heejin pun nyengir sambil terus melanjutkan makannya.















21:30

"Kita main dulu", ucap Wonwoo

"Biar yang laki-laki saja ya, Kak? Kami yang perempuan izin ke kamar", balas Dahyun yang diikuti anggukan kepala Yeri, Yeji dan Lia

Wonwoo menggeleng. Tangannya meraba punggung lehernya yang dihiasi tato temporary bergambar ular yang menggigit bunga mawar. "Tidak. Kalian juga ikut main"

Akhirnya mereka menurut. Woong lalu mulai mengocok kartu Uno.

"Kak, aku izin ke toilet", pamit Heejin

Wonwoo mengangguk.

Karena pandangan semua orang tertuju pada permainan, Heejin memanfaatkannya untuk menyelinap.















21:59

"Kak, ini sudah hampir jam 10. Kami pamit kembali ke kamar", pamit Woojin

"Oh iya silakan. Selamat tidur", balas Wonwoo

Mereka pun kembali ke kamar masing-masing.

22:00

Lonceng pun berbunyi. Lonceng kali ini seperti beberapa malam sebelumnya.

Bersamaan dengan bunyi lonceng itu, terdengar suara teriakan Lia. Semua pun segera berlari menuju kamar The Chois. Dan mereka terkejut melihat pemandangan yg ada di hadapan mereka. Lia menangis meraung-raung, Youngjae memukuli tembok, Woojin menjambaki rambutnya.

Yuju ditemukan sudah tidak bernyawa. Luka di tangannya melebar, darah pun bercucuran. Sementara selang infusnya juga terlihat dipotong. Di sebelahnya, ditemukan juga sosok Jeon Heejin dengan luka tusukan di tengkuknya. Di genggaman Heejin, ada kertas dengan letter 'W'.

#####

Death Bell: The JeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang