15

152 18 3
                                    

Wonwoo masih mengamuk. Bahkan semua laki-laki tak cukup untuk mengalahkannya. Pun Mingyu yang memiliki badan besar dan kuat. Sepertinya Wonwoo memiliki semacam jimat untuk membuat dirinya kebal.

"Kalian takkan bisa mengalahkanku. Hahahahaha"

Perlahan, Jungkook menyuruh semuanya untuk mundur dulu. Mereka semua mengatur nafas, dan kembali memikirkan bagaimana caranya mengalahkan Wonwoo.




Sementara itu, para anak gadis -Dahyun, Yeri, Yeji, Lia- mulai mencoba keluar dengan dikawal Somin.

Wonwoo melihat itu, dan secepat kilat dia berhasil menyambar Dahyun dan menahannya.

"DAHYUN!!!"

"Kalau kalian berani melangkah selangkah pun, gadis ini akan kubunuh!!!", ancam Wonwoo

Tangan Woojin terkepal, kakinya hendak bergerak maju. Minhyun yang mengetahui itu pun segera menahannya.

"Tahan, Jin. Jangan gegabah", ucap Minhyun

"Tapi Kak Hyun, Dahyun sedang,,,"

"Aku tahu. Tenanglah. Jangan gegabah. Kita semua sedang dalam keadaan terluka. Dan lihat, Wonwoo sedang mengunci leher Dahyun. Kalau kita salah langkah, bisa-bisa Wonwoo mematahkan leher Dahyun"

Dahyun terlihat ketakutan. Tubuhnya gemetar hebat.

"K-Kak Ujiiiin aku takuuut", ucap Dahyun lirih

Wonwoo tertawa kecil mendengar ucapan Dahyun. "Jangan khawatir, gadis manis. Kamu tak akan kuapa-apakan kalau kau menurut denganku. Hihihi"






Sementara itu di kubu sebelah, Somi dan Jiwoo sedang berusaha mengalahkan Soyeon. Soyeon terlihat buas seperti singa, seperti yang tergambar di tato miliknya.

Somin bergerak membantu Somi dan Jiwoo. Bahkan dengan bantuannya, masih sulit untuk menumbangkan Soyeon.

Melihat pisau lipat yang masih dipegang Somi, Somin jadi memiliki ide. Segera dibisikkannya ide itu kepada Somi, dan Somi pun setuju. Somin yang memiliki keahlian kecepatan tangan, segera melemparkan pisau lipat itu ke arah Wonwoo. Dan ya, pisau itu melukai lengan Wonwoo. Kuncian Wonwoo pun terlepas, membuat Dahyun bisa meloloskan diri dan mengambil pisau lipat yang terjatuh di lantai.

"Sial", desis Wonwoo

Woojin segera memeluk Dahyun erat, kemudian menyerahkan Dahyun ke Yeji dkk.

"Kalian takkan bisa lari dariku!!!"

Wonwoo semakin mengamuk. Dia mengambil vas bunga yang ada di sebelahnya, kemudian melemparnya sembarangan. Vas itu kemudian mengenai kepala Woong, menyebabkan darah mengalir dari bagian yang terluka.

"WOONG!!!", teriak Jungkook

Woong yang memang sudah terluka parah dari tadi, merasakan tenaganya semakin melemah. Saat sekarat, Woong masih sempat berpesan kepada Jungkook, "Kook, maaf. Aku gak bisa nepatin janjiku untuk mengajakmu bermain game yang terkenal itu. Tolong, selamatkan yang lainnya"

Jungkook menahan tangisnya. "Woong, bertahanlah.  Jangan mati"

Woong tersenyum tipis. Kemudian matanya terpejam. Woong telah tiada.

"WOONG!!!", Jungkook kembali berteriak

Mata Jungkook berkilat. Tangannya terkepal. Jungkook yang juga bisa bergerak cepat, langsung melayangkan tinjunya tepat ke wajah Wonwoo. Darah mengalir dari hidung Wonwoo.

Wonwoo terkejut melihat darah yang mengalir itu. Tapi kemudian dia teringat kalau dia pernah secara acak 'menanamkan' ilmunya ke tubuh Woong. Selama Woong hidup, maka Wonwoo akan tetap kebal.

Sial, kenapa aku bisa lupa, batin Wonwoo.

Wonwoo menggeram. "Kurang ajar!!!"

#####

Death Bell: The JeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang