11

191 26 7
                                    

Day 6, siang

Yuju membuka kedua matanya perlahan.

Oh, aku masih hidup, ya?, batinnya.

Gerakan Yuju membuat Lia yang sedang berbaring di sebelahnya pun terbangun. Lia langsung gembira melihat kakak perempuannya itu sudah sadar.

"Kak Yuju!!! Akhirnya kakak sadar juga!!!", seru Lia

Yuju hanya tersenyum tipis.

"Sebentar, aku panggilkan Kak Youngjae dulu"

Lia lalu keluar dari kamar untuk memanggil Youngjae yang sedang berada di kamar The Hwangs. Kebetulan Woojin juga ada di sana, jadi ketika Lia mengabari kalau Yuju sudah sadar, Woojin ikut melesat bersama Youngjae dan Lia, disusul anak-anak yang lain.

"Hai Sayangku. Akhirnya kamu sadar. Aku khawatir banget sama kamu", ucap Woojin

"Tau nggak Kak? Kak Woojin ini nangis-nangis pas Kakak ditemuin pingsan", lapor Lia

Woojin mendelik. Yuju tertawa kecil.

"Aku baik-baik saja. Aku akan berterimakasih kepada siapapun yang mengobatiku", ucap Yuju

"Itu Jungkook yang mengobatimu. Oh ya, kamu juga harus berterimakasih kepada Lia sama si kembar sipit, mereka yang nemuin kamu", Youngjae memberi laporan

Yuju menoleh kepada sang adik. Lia yamg malu-malu sekarang bersembunyi di balik punggung Hyunjin, membuat pemuda itu deg-deg an.

"Terimakasih ya adikku sayang. Untung kamu cepat nemuin Kakak"

"I-iya sama-sama Kak. Sudah hal biasa kan bagi saudara untuk saling menolong?"

Yuju tersenyum. "Sini, peluk Kakak"

Lia pun maju dan memeluk sang Kakak.

Tapi tunggu. Lia merasa sedikit aneh ketika memeluk Yuju. Seperti ada perasaan yang mengganggunya, entah itu apa.

Ah, Lia tak peduli. Yang penting dia senang kakaknya itu siuman.


















"Somin mana?", tanya Wonwoo pada Jiwoo

"Entah. Dari pagi belum keliatan. Mungkin masih tidur", jawab Jiwoo

"Kak Somin kan bukan tipikal suka bangun siang", celetuk Jungkook yang muncul dengan tampang khas baru bangun tidur

"Iya. Somin bukan tipikal tukang mbangkongan macam kamu sama Woong", jawab Jiwoo *(Mbangkong, bahasa Jawa = bangun siang)

Jungkook cengar-cengir. "Oh ya, Woong mana ya?"

Jiwoo mengendikkan bahu. "Entah. Dari pagi nggak ada di kamarnya. Soyeon juga nggak ada. Tapi tadi sempat bantu masak sih si Soyeon"

Jungkook mengangguk-angguk.

Tiba-tiba Somi muncul dan langsung menubruk Jungkook.

"Pagi, kakak-kakak ku", seru gadis dengan paras bule itu

Jungkook menggeliat, mencoba melepaskan diri dari pelukan Somi.

"Risih tau, Som", ucap Jungkook

Somi nyengir. Dia lalu duduk di sebelah Jiwoo.

"Kak, aku mau lapor. Kakak bermarga Choi itu udah sadar", lapor Somi sambil mencomot sandwich

Semua menoleh.

"Sungguh? Ah, aku harus menengoknya", ucap Wonwoo, yang kemudian langsung berlari menuju kamar Yuju diikuti Jiwoo dan Jungkook

Somi menghela nafas, kemudian lanjut makan sandwich lagi.









"Halo, Yuju. Syukurlah kamu sudah sadar. Apa kamu ingat kejadian itu?", tanya Wonwoo

Yuju menggeleng. "Aku hanya ingat aku keluar kamar mandi, lalu aku nggak ingat lagi apa yg terjadi. Bahkan aku juga nggak ingat siapa yang membiusku"

Tiba-tiba terdengar suara teriakan. Wonwoo dan yang lainnya bergegas turun.

Tapi di bawah, mereka hanya melihat Heejin yang juga sedang mencari sumber teriakan.

"Heejin? Apa kamu tahu teriakan itu berasal dari mana?", tanya Wonwoo

Heejin menggeleng. "Aku juga sedang mencarinya, Kak. Sepertinya itu suara Somi"

Mata Jiwoo tertuju pada ruangan terlarang. Tangannya lalu menjawil Wonwoo.

"Wonu, coba cek ke ruangan itu", ucap Jiwoo

Wonwoo menurut. Perlahan dibukanya pintu ruangan itu. Dan dia terkejut karena melihat tubuh Somin dan Somi yang terkulai pingsan, dan ada sedikit memar di bagian kepala Somin.

Wonwoo murka.

"PERBUATAN SIAPA INI????"

######

Death Bell: The JeonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang