✨ : Pindah Lagi?

1.8K 95 64
                                    

Ceklek.

"Kak Mina, bangun. Disuruh mama sarapan, udah mau dingin soalnya," ucap bocah berumur 14 tahun itu dari balik pintu. Namanya Ray, adik satu-satunya Mina yang kadang menyebalkan.

"Hng, iya sebentar," Mina merengek pelan. Ia mengubah posisi tidurnya lalu kembali masuk ke alam mimpi.

"Oh iya, Kak. Mama nanya, tumben lama banget matinya? Lagi mimpi yang mantap-mantap ya sama Felix BTOB?" Ray kembali mengoceh seraya bercermin di meja rias Mina.

Masih menutup mata, Mina menjawab dengan jutek, "Bilang ke mama, Felix bukan member BTOB."

"MAMAAA, KATA KAK MINA FELIX BUKAN MEMBER BTOB!" teriak Ray dari kamar Mina.

"LAH BUKAN? EH, FELIX MEMBER TVXQ YA?!" Jung Jieun, ibu Ray dan Mina, berteriak kembali dari dapur.

"BUKAN MAA, FELIX MEMBER STRAYKIDS!" teriak Ray membenarkan ucapan mamanya.

"Ray. Bisa keluar, nggak?" ujar Mina setengah sadar. Nyawanya masih di neraka, belum kembali sepenuhnya ke dalam raganya.

"Tapi lo bangun dulu, dong."

"Iya, lima menit lagi gue bangun."

"Ngapain lima menit lagi? Sekarang lah —OHH, atau mau lanjut mimpi mantap-mantap sama Felix?"

"HEH, KELUAR LO! SEMBARANGAN, NGGAK ADA AKHLAK EMANG!" kelakar Mina sambil memelototkan matanya pada Ray. Ray yang menjadi korban pun tertawa keras lalu keluar dari kandang singa betina tersebut.

"Mantap-mantap sama Felix, huh. Yang ada gue mantap-mantapnya sama Hyunjin," Mina terkekeh. "Eh, dosa. Nggak boleh gitu."

Ngomong sendiri, ajaib memang.

Setelah berhasil melawan dirinya sendiri, Mina pun akhirnya memantapkan diri untuk masuk ke kamar mandi yang konon katanya ada cogan tak terlihat.

Sementara Mina sedang chill di dalam kamar mandinya, Ray menuruni anak tangga sambil melihat aplikasi Tiktak pada handphonenya.

"Ray," panggil si papa ganteng —maksudnya Jung Jaehyun, ayah dari Mina dan Ray.

"Kenapa, Pa?" jawab Ray dengan mata masih pada handphone-nya.

"Kalau di tangga jangan main hp. Ntar jatuh kasian kamunya. Papa nggak mau nolong," ucap Jaehyun. Ia memfokuskan kembali pandangannya pada televisi yang menyiarkan hot news di acara cutter pagi ini.

"Aduh, memang si Rahmawati. Stupid kok dipelihara sih, udah tau Ramadhan itu cuma ngajak relationship settingan, malah dibawa heart," omel Jaehyun sambil menggelengkan kepalanya.

"Pa, kalau ngomong teh jangan digabung-gabungin atuh bahasanya," protes Ray seraya menghampiri ayahnya di depan televisi.

"Naon sih, Ray, like-like dad dong." Jawab Jaehyun sewot.

"Heh, anak-bapak emang sama-sama akhlakless. Bukannya bantuin mama packing buat pindahan, malah nontonin Cimoy Montoq sama Bowo," sewot Jieun sambil menatap suami dan anak bujangnya itu.

"Ini bukan Cimoy-Bowo, Ma. Ini Rahmawati sama Ramadhan," koreksi Jaehyun.

"Terserah Papa, deh," Jieun mengangkat bahu. "Eh, tuan puteri sudah bangun. Gimana mimpi mantap-mantapnya? Nggak dua garis biru, kan?"

Mina yang baru menuruni tangga menghela nafas dan memutar bola matanya kesal. "Nggak ada yang mimpi mantap-mantap, Ma. Ray tuh, yang sering."

"GUE NGGAK PERNAH MIMPI YANG IYA-IYA, YA!" elak Ray tidak terima.

Cynosure | Mark MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang