✨ : Tetangga baru?

551 56 21
                                    

Sehari setelah pindahan berlangsung, Mina tampak sangat menyukai rumah barunya. Tidak terlalu mewah, tetapi sangat elegan. Tetangganya disini kebanyakan teman kantor papanya.

Agenda pagi Mina hari ini adalah jogging dan berkenalan dengan tetangga barunya.

Sangat langka bagi Jieun menyaksikan putrinya sudah berdiri dihadapannya pada pukul 06.30 pagi. Mina mengenakan pakaian sporty dan rambutnya dikuncir kuda. Cantik.

"Ma, Mina mau jalan-jalan dulu ya," ucapnya kepada Jieun yang masih menatap Mina tidak percaya.

"Nak, kamu nggak kerasukan, kan?"

"Nggak kok, Ma. Lagi pengen nyari udara segar aja, sekalian biar tau kawasan kompleks," jawab Mina sambil tersenyum simpul. Jieun masih bengong menatap putrinya yang bersemangat lantas mengangguk kecil tanda mengizinkan.

Keadaan Ray berbeda 180 derajat dengan kakaknya. Sepertinya roh di tubuh Mina berpindah ke tubuh Ray. Lihat saja, ia masih tidur dengan sangat nyenyak di kamar barunya itu.

Mina membuka pintu rumah dan berdiri di depannya. Ia menatap rumah para tetangganya dan menikmati pemandangan yang sangat bagus. Bukan pamer, tetapi perumahan disini memang kawasan elit. Sejauh yang Mina lihat, masing-masing rumah setidaknya memiliki tiga buah mobil dengan brand ternama.

Papanya berkata bahwa penghuni kawasan ini rata-rata merupakan blasteran bermacam negara-surga. Dalam arti lain, mereka memiliki paras yang tampan dan cantik. Namun Mina masih belum melihat seorang pun di kompleks ini sampai sekarang. Mungkin masih pada tidur. Atau lagi mandi kembang?

Saat Mina ingin melangkah keluar dari halaman rumahnya, tiba-tiba saja rumah sebelah kiri mengeluarkan suara decitan pintu. Lalu terlihat lah seorang laki-laki yang kira-kira seumur Mina yang sedang berdiri di depan halamannya.

Laki-laki itu sibuk melihat-lihat dan sesekali menyeruput jus tomat yang berada di tangan kananya. Mina yang memperhatikan laki-laki itu dari awal terlonjak kaget saat laki-laki itu menyapanya.

"Hai," sapa laki-laki itu.

"Eh, halo," balas Mina sambil tersenyum kikuk. GANTENG BANGET ASTAGA, teriak Mina dalam hati saat laki-laki tersebut membalas senyumannya.

"Lo baru pindah kemarin kan?" tanya laki-laki itu.

"I-iya nih," jawab Mina sedikit terbata. Bagaimana bisa ia tidak gugup? Laki-laki yang berada di hadapannya benar-benar seperti blasteran bumi-surga. Tenang, tenang, tenang, batin Mina dalam hati sambil menahan nafas.

"Kenalin, ya. Nama gue Lee Felix, nggak usah kaget kenapa gue bisa bahasa Indonesia lancar gini. Apalagi buat ngumpat, lancarnya kek jalan tol," kekeh Felix.

"Oh hai, nama gue Raymina Athena Jung, panggil Mina aja," Mina ikut memperkenalkan diri. Felix mengangguk pelan, lalu menyeruput kembali minuman berwarna merah di tangannya. Sepertinya jus tomat.

"Lo kok bisa bahasa Indonesia?" tanya Felix tanpa menoleh kearah Mina. Ia menatap rumput di bawahnya sambil menyeruput kembali jus tomatnya. Mina mendengus kesal dalam hati, ini orang nggak sopan juga, ya.

"Hm well, mama gue blasteran Korea Selatan-Australia, terus papa gue blasteran Korea Selatan - Indonesia," jawab Mina.

"Oh, hampir sama. Mama gue blasteran Korea Selatan-Australia juga, bedanya papa blasteran Korea Selatan - Australia - Indonesia," ucap Felix santai. Ia kembali menyeruput minumannya.

Cynosure | Mark MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang