Percaya yang namanya ramalan?
Atau, sesuatu tentang reinkarnasi?
Sangat tidak dapat dijangkau oleh nalar manusia. Itu mungkin saja tidak ada, atau hanya semacam mitos belaka.
Tetapi, percaya atau tidak percaya. Ramalan itu lebih tepatnya sebuah kebe...
!WARNING DULU! Alias tolong banget di komen. Okey? Kalian yang baca Cynosure tim siapa? #tim_mina_mark atau #tim_mina_felix ? Ayooo di vote! 1 vote kalian berharga banget buat kelanjutan cerita ini. Tenkyu🥺 btw jangan lupa follow juga wattpad aku, supaya tau updetan terbaru. YUHUUU Ada yang rindu cerita ini gaksi? Wkwk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam minggu semalam Mina habiskan untuk bergosip dengan Nara, Tapasya, Halen, dan Gyuri. Tak lupa pula dengan Gyuri yang mengantar kembali Mina dan yang lainnya kembali kerumah. Iya, Gyuri sebaik itu.
Tidak terasa sekarang adalah hari Minggu. Hari yang sangat tepat untuk rebahan sambil streaming mv ala Mina. Atau bermain game seperti Apex, PUBG, Fornite ala Ray.
Namun nyatanya hidup tak seindah itu. Mina yang baru saja selesai mandi, berniat untuk kembali naik keatas kasurnya lalu melakukan kegiatan ritual setiap hari minggu, yaitu rebahan sambil nontonin idol kesayangannya, Stray Kids.
Saat Mina hendak menghidupkan MacBook miliknya. Tiba-tiba saja ada satu panggilan yang membuat Mina langsung mengambil handphonenya yang terletak diatas nakas disamping tempat tidur miliknya.
"Felix? Ngapain nelfon?" Mina berbicara sendiri, lalu berjalan kearah jendela kamar miliknya yang berhadapan langsung dengan jendela kamar milik Felix.
"Kamarnya kosong," lagi-lagi Mina tidak mengangkat telfon dari Felix karena masih mencari sosok penelfon itu dari jendela kamarnya.
Setelah menganggurkan panggilan Felix sebanyak enam-kali, barulah Mina mengangkat panggilan tersebut.
"Min, dimana?" Tanya Felix langsung tanpa basa-basi.
"Dirumah, kenapa?"
"Jalan yuk, gue suntuk. Btw gue udah didepan rumah lo ini,"
"Anjir!? Seriusan? Bentar-bentar gue siap-siap dulu. Hobby banget buat jantung gue terjun bebas ke paru-paru," omel Mina melalui sambungan telfon yang masih menyambung.
"Yaudah, kalau gitu gue tunggu dibawah. Nggak pake lama. Nggak usah dandan, lo udah cantik. Ok see u Min,"
Tut..tut..tut..
Mina sempat membeku di tempat selama beberapa detik. Mencerna kalimat terakhir yang diucapkan oleh Felix sebelum sambungan telfon terputus.
Beberapa detik setelah es yang ada ditubuh Mina mencair, Mina langsung panik bukan kepalang. Membongkar isi lemari pakaian miliknya, mencoba berbagai macam outfit yang cocok untuk dipakai hari ini. Sesekali berdecak tatkala tidak menemukan pakaian yang cocok.
