PLM 6

499 117 51
                                    

Hallo Reader's! Aku double up ni gapapakan? Semoga suka🐛

****

Syakila fokus memandang lapangan basket indoor disekolah. Tidak, lebih tepatnya memandang seseorang yang sedang bermain basket disana.

Senyum tak luntur dari bibir ranum merah miliknya, Gara benar-benar sudah membuatnya menjadi bucin sebelum pacaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum tak luntur dari bibir ranum merah miliknya, Gara benar-benar sudah membuatnya menjadi bucin sebelum pacaran. Ah Gara!

Syakila berdiri saat Gara sudah berhenti bermain basket menuju pinggir lapangan. Diambilnya minuman yang ia beli dikantin. Gadis itu berlari kecil dan menghampiri Gara tak lupa memamerkan senyum manis andalannya.

"Gara ini." Menyodorkan minuman dingin kepada Gara.

Gara menoleh singkat lalu mengambil minuman di dalam ransel hitam miliknya "Gak perlu." Laki-laki itu duduk dipinggir lapangan.

Syakila mencebikan bibirnya lucu, kemudian duduk disebelah Gara yang sibuk mengelap keringat. Gadis itu menoleh kearah Gara, laki-laki disampingnya benar-benar tampan.
Tangannya terulur merebut handuk kecil ditangan Gara.

Gara menepis "Gak usah." Gara menatap sinis lalu bangkit dan mulai melangkah meninggalkan pargi.

Syakila mengekori Gara hingga keparkiran "Gara nebeng ya!" Seperti biasa Syakila bersikap selayaknya anak kecil.

"Gak." Laki-laki itu masuk kedalam mobilnya, Lalu menancapkan gas meninggalkan Syakila sendiri ditempat parkir itu.

"Untung masa depan gue kalo gak gue cakar lo!"

****
"Udah stop udah! aku nyerah, gak jangan gitu lagi deh haha." Ujar seorang gadis kepada laki-laki yang tengah menggelitikinya.

"Rasain siapa suruh usil eum?"

Gadis itu mengatur nafasnya, lalu duduk direrumputan hijau "Habis kamu lucu." menoleh kearah laki-laki yang ikut duduk disampingnya.

Laki-laki itu mengacak gemas rambut gadis itu "Jangan diacak!" Ucap Gadis itu membuat laki-laki itu semakin gemas.

"Aku pergi dulu."

Gadis dengan balutan drees putih selutut itu bangkit lalu mulai berjalan "Mau kemana?" Tanya Laki-laki itu.

"Aku harus pergi."

"Pergi kemana? Jangan tinggalin aku hei."

"Maaf aku udah harus pergi, nanti akan ada saatnya aku kembali." Gadis itu tersenyum lalu melambaikan tangan kearah laki-laki itu.

"JANGAN TINGGALIN AKU HEI!" Teriak laki-laki itu melihat punggung gadis itu. Laki-laki itu berlari mendekat.

Gadis itu menoleh kembali "Suatu hari nanti aku akan kembali, tapi tidak dengan keadaan yang sama." setelah itu tubuh gadis itu menghilang dengan cahaya putih yang bersinar terang.

Please, Love Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang