"Makanya kalo suka bilang, jangan ngebebani hati!"
-Anggarel Putra Affandito-
🐝🐝🐝
Rambut panjang Syakila tertiup angin, gadis itu tengah duduk didepan kelas sekarang. Terhitung sudah dua hari semenjak kejadian itu, tapi gosip tentang dirinya masih saja menjadi perbincangan hangat.
Syakila menghela nafas kasar "Gue udah kaya berasa selebriti, digosipin mulu." Ujar Syakila pada dirinya sendiri.
"Emang bener ya, cinta itu bikin goblok dan gue benci sama cinta. Terlebih sama guru yang namanya cinta."
Syakila mengambil handshet disaku kemeja sekolahnya, memasang lalu memutar musik kesukaannya.
Disisi lain, seorang laki-laki beberapa kali memanggil Syakila dari kejauhan. Tapi gadis tak mendengar mungkin suara musik dari Handshetnya terlalu keras.
Laki-laki itu mendekat, menggelengkan kepalanya "Pantesan gak denger." Ucap Laki-kaki itu ketika melihat Syakila mengunakan handshet. Gadis itu bahkan tidak sadar jika ada dirinya.
"HOI SYAKILA!"
Syakila tersentak, dibukanya handshet yang menepel ditelinganya "Ada apa sih, Aldii? Ganggu aja lo." Syakila mendengus kesal.
Aldi duduk disamping kanan Syakila "Kata nyokap gue, emak lo mau liat katalog tas terbaru kaga?" Tanya Aldi.
"Mana gue tau! Lo ngapain juga nanyanya disekolah."
Aldi menjitak kepala Syakila "Gue udah coba nelvonin lo, ngechat lo, tapi lo kaga aktif bege!"
"Oh iya gue lupa, kemaren hpnya gue matiin." Ucap Syakila cengengesan.
"Gak usah ngomong lo." sahut Aldi.
Syakila tertawa "Nanti deh gue bilang nyokap, terus gue chat lo." Ucap Syakila.
"Gue aja deh yang kerumah lo."
Syakila mengangguk lalu kembali ingin memasukan kembali Handshetnya namun dengan cepat Aldi menariknya.
Syakila mendesis menatap Aldi kesal "Apaan lagi? Gue mau dengerin musik." Ucap Syakila.
"Biar apa? Biar lo bisa denger gosipan tentang lo?"
Syakila membuang wajahnya kesamping kiri, mengetuk-ngetuk ujung sepatunya. Mungkin yang dikatakan Aldi memang benar.
"Sya, lo denger ni ya! Gak perlu lo pikirin kali deh apa yang diomongin orang, bodoamatin aja ntar juga capek sendiri." Ujar Aldi ngawur.
"Hm."
"Sya, tapi ada gunanya juga deng kejadian ini." Aldi menatap lapangan didepan mereka.
"Gunanya gue terbully gitu?"
"Etsss kaga! Gunanya itu lo jadi kaga pernah malak gue lagi." laki-laki itu tertawa keras.
Syakila memukul bahu Aldi keras sampai laki-laki itu meringis "Aw-aw udah, Sya. Berhenti woi. Agrh." Syakila menghentikan pukulannya.
"Rasain!"
"Udah siniin duit lo." Syakila ngadahkan tangannya.
Aldi melebarkan matanya "Nyesel gue ngingetin." Sahut Aldi.
"Udah Aldi siniin."
"Gak!"
Laki-laki itu berlari sambil sesekali menjulurkan lidahnya kepada Syakila, melihat itu pun Syakila ikut berlari mengejarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Love Me!
Подростковая литература[JANGAN LUPA LETAK DI LIBRARY KALIAN] Sebuah cerita romantis komedi dua manusia yang awalnya tak saling mengenal. Anggara Putra Affandito sosok laki-laki berwajah tampan yang membuat para kaum hawa takjub akan paras tampannya itu namun sayang diriny...