Hallo Reader's! Selamat membaca semoga suka❤
-
-
-Waktu berlalu begitu cepat, hingga tak terasa sudah dua minggu lebih Gara bersekolah disini dan terhitung juga setiap harinya Syakila dan gadis lainnya menganggu dirinya.
Sekolah serta suasana baru malah membuat hidupnya yang damai menjadi runyam. Namun meski begitu sedikit demi sedikit Gara mulai terbiasa dengan semuanya. Termasuk dengan Syakila yang sekarang membuntutinya hingga sampai didepan kelas.
Gara menghembuskan nafas pelan, kapan Gadis ini jauh dari dirinya. Gara pusing! Pusing mendengar ocehan Syakila yang sudah seperti Radio.
"Gara, lo ga kekantin?"
Gara yang hendak masuk membalikkan tubuhnya "Lo bisa pergi? Jangan ganggu gue." Ujar Gara tegas.
Syakila menggeleng pelan sambil tersenyum "Gak! Gue mau nemenin lo aja." Gadis itu masuk kedalam kelas, lagi-lagi Gara hanya menghembuskan nafasnya pelan. Salah satu kelemahannya, dirinya tidak bisa kasar dengan makhluk bernama wanita.
"Kak Anjay lagi ngapain?" Tanya Syakila kepada laki-laki yang tengah menyusun tiga bangku menjadi satu.
"Nama Aku Sanjay bukan anjay!" Sinis laki-laki itu, Syakila hanya terkekeh "Mau tidur ya kak?"
"Udah tau nanyak kau!"
"Galak amat lo bika ambon medan."
"APA KAU BILANG?!"
Syakila memalingkan wajahnya, lalu menoleh kearah Sanjay "Gak kakak manis kaya bombon." Ujar Syakila sambil senyum terpaksa.
Laki-laki itu tak manjawab, memilih tidur dengan bangku yang sudah ia susun.
"Gar, Gak bosen baca buku terus?" Tanya Syakila menunjuk-nunjuk lengan Gara.
"Gak!"
"Semenarik apa sih?"
"Yang jelas lebih menarik dari lo."
"Masak?"
Gara diam tidak meladeni Syakila. Memilih sibuk dengan buku kimia "Gara." panggil Syakila.
"Apa?"
"Gar..."
"Gara."
"Oh Gara."
"GARA GARA GARA GARA!"
"Ap--"
"WE BODAT DIEM KAU! RIBUT AJA PUN KAU ORANG MAU TIDOR PUN GAK BISA!" Itu suara Sanjay yang wajahnya sudah memerah.
"KELUAR KAULAH! MEMANG GAK ADA OTAKNYA KAU! "
Gara menahan senyumnya, semoga Syakila keluar memudahkan Gara yang tidak perlu mengusirnya.
"APA KAU? KAU KIRA KELAS BAPAK KAU INI?" Ucap Syakila mengikuti cara bicara Sanjay yang berlogat batak. Gara mengeritkan dahi menatap gadis itu.
"KAU PIKER AKU BERANI SAMA KAU HAH? GAK!"
"BODAT LAH KAU!" Teriak Syakila lalu berlari kencang meninggalkan kelas Gara, sementara Sanjay yang sudah mati-matian menahan amarahnya.
"Mulai gila kau kaya dia?" Tanya Sanjay pada Gara yang sudah terkekeh. Secepatnya Gara mengembalikan raut wajahnya datar.
*****
Syakila menggubah posisinya menjadi duduk, sekarang dirinya tengah dilanda kebosanan. Sudah dua minggu dirinya seperti ini semenjak pertengkaran dengan keluarganya. Waktunya dihabiskan hanya untuk menonton drama, bermain game, stalking Gara, Spam chat Gara sampe 1500 kali setiap harinya tapi tidak sekalipun dibalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Love Me!
Teen Fiction[JANGAN LUPA LETAK DI LIBRARY KALIAN] Sebuah cerita romantis komedi dua manusia yang awalnya tak saling mengenal. Anggara Putra Affandito sosok laki-laki berwajah tampan yang membuat para kaum hawa takjub akan paras tampannya itu namun sayang diriny...