"Ya? Ada yang bisa saya bantu?" sapa Renasha ramah di ambang pintu.
Seorang pria yang ternyata seorang komandan prajurit itu melirik sinis Renasha. "Kami mau masuk."
Renasha membukakan pintu lebih lebar dan membiarkan sang komandan serta anak buahnya itu masuk.
Bisa dia dengar sang komandan sempat bergumam, "Rumah kecil untuk orang miskin."
Huh, belum tahu saja kalau rumah yang dia sebut 'rumah kecil' ini memiliki tiga tingkat di atasnya.
"Boleh aku naik ke atas, Miss?" tanya salah seorang prajurit.
Renasha tersenyum. "Ya, silakan."
Renasha menemani tiga prajurit naik ke atas.
Pertama, ke kamar Renata. Di kamar Renata, hanya tumpukan baju dan bungkus-bungkus makanan saja yang ada di sana. Plus koran sosialita dan lukisan tentang si tampan Pangeran Ravin.
Iya? Selama ini adiknya mengoleksi itu? Kenapa Renasha tidak tahu? Pantas Renata langsung mengenali Ravin waktu itu.
"Kamarmu?" tanya salah satu prajurit.
Renasha menggeleng. "Adikku."
"Kembaranmu?" tanya prajurit yang satunya.
"Ya."
Akhirnya mereka keluar.
"Lantai tiga?" tanya Renasha sambil menutup pintu kamar adiknya.
"Yes, please."
Mereka ke lantai tiga, ke kamar Renasha yang sederhana dan rapi. Seperti biasanya.
Di sini, Renasha cemas. Perasaan was-was selalu ada saat para prajurit mengitari kamarnya, melirik sedikit ke arahnya, lantas berjalan lagi. Tapi keadaan itu tidak berlangsung lama karena sang komandan sudah berteriak dari bawah, "WAKTU KITA HABIS, PRAJURIT SEGERA KEMBALI KE BAWAH!"
Renasha tersenyum lega. Dia menutup pintu kamarnya saat ketiga prajurit itu sudah keluar. Kembali ke bawah, dia juga mengantar sang komandan beserta para prajuritnya keluar rumah.
"Terima kasih," sang komandan melirik sinis, lantas pergi diikuti para prajuritnya.
Tapi, prajurit satu ini masih berdiri di depan pintu rumahnya.
"Kenapa, Sir?"
Prajurit itu hanya tersenyum. Senyumnya kebapakan, membuat perasaan Renasha tenang alih-alih merasa cemas.
"Tidak apa, Miss. Tapi, kalau boleh memberi tahu, Pangeran itu tidak pandai bersembunyi sedari dulu. Jadi, jangan biarkan dia sembunyi sendirian."
Renasha hanya mematung, bahkan saat prajurit itu sudah pergi.
What the—?![]
KAMU SEDANG MEMBACA
when she met the highness
RomanceRenasha Rowman hanyalah seorang gadis desa yang mencoba peruntungan dengan mencuri ke dalam istana yang sedang ramai karena ada pesta dansa. Sedangkan Ravin Malcolm hanyalah seorang pemuda yang mencoba peruntungan untuk bisa kabur dari suasana mono...