"kaf, Nara mana?"
Tanya Gisya, sontak teman teman Gatra saling pandang. Gatra? Ia hanya diam.
"Kaf! Gue ngomong sama lo ya. Jangan diem aja!"
Adrian mengelus bahu Gisya seraya mengucapkan kata kata sabar.
Gisya melangkah lebih maju dan mendorong bahu Gatra yang sama sekali tidak ada pengaruh apapun bagi Gatra.
Dengan perasaan campur aduk dan tangisan yang tertahan Gisya bertanya lagi kepada adik laki laki nya.
"Pergi." Ucap Gatra singkat.
"Kemana? Lo usir dia? Lu bego banget sih kaf!"
Semua yang berada di ruang tamu menenangkan Gisya. Emosi Gisya tidak terkontrol saat ini untungnya orang tua Gisya sedang pergi ke luar kota.
"Lo harus cari dia! Gue gamau tau kalo sampe terjadi apa apa sama dia. Itu salah lo!"
Gatra mengacak rambut nya asal.
"Kenapa masih diem aja?!"
Gatra beranjak di susul teman teman nya yang mengekori Gatra. Tak lupa Adrian yang masih bersama Gisya untuk menenangkan Gisya.
Gatra menaiki motor ninja nya, tak lupa ia memakai jaket geng nya yang bertuliskan 'barakpati' di ujung sebelah kiri.
Gatra keluar dari halaman rumah nya dan teman teman nya mengikuti. Ia melajukan motor nya di atas rata rata, ada perasaan aneh yang menyelimuti hati nya. Ia menembus jalanan kota Jakarta yang masih di penuhi kendaraan yang berlalu lalang.
Gatra menepikan motornya di sebelah taman, ia mengeluarkan ponsel nya yang berada di saku jaket.
Lo dmn?
23:11Gatra menyalakan kembali mesin motor nya.
--°--°--°--
Nara menghela nafas berkali kali, ia mencoba mengaktifkan data internet ponsel nya. Siapa tau mamah nya akan menjemput nya disini.
Hati nya mencelos saat melihat notifikasi yang saat ini di baca oleh Nara, tangan nya bergetar dan kaki nya lemas seketika.
0812XXXXXXXX
Lo dmn?
23:11Nara mengetik pesan yang akan dia kirim.
Ini siapa?
23:14Tanya nya yang 1000% ia tau siapa pengirim chat ini. Ia hanya ingin memastikan apakah benar atau ia hanya terbawa halusinasi.
Nara mengulum senyum nya, ia gagal lagi. Gagal untuk berpura pura tidak peduli dengan Gatra, gagal untuk berusaha meninggalkan Gatra dan gagal untuk berpura pura tidak mencintai Gatra.
Suara klakson motor menyadarkan lamunan nya. Ia pun menoleh menampilkan beberapa anak laki laki yang menghampiri nya.
"Ayo pulang." Ucap dingin laki laki yang tidak ada 5 menit berhasil membuat Nara termabuk mabuk.
Nara mengangguk pasrah. Ia pun mengikuti langkah Gatra dan menaiki motor nya.
Sepanjang jalan, Nara tidak bisa mendefinisikan betapa bahagia nya ia bisa di jemput oleh Gatra. Gatra loh Gatra, laki laki yang baru baru ini berhasil menggantikan posisi Matthew yang berada di hati nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nara
Ficção Adolescente"Makasih udah bikin gue terjebak sama pesona lo!" Teriak Nara. -------------------------------------------------- follow author yaa ✓