Nara menyusuri koridor, terdapat beberapa siswa berlalu lalang. 10 menit lagi bel masuk akan segera bunyi. Nara mempercepat langkah nya menuju kelas.
"van!" seru Nara seraya mendekat ke arah Vanya yang akan menyumpal kedua telinga nya dengan earphone.
Vanya menaruh kembali earphone dan ponsel yang tadi ia pegang.
"Napa si Ra?"
"lo mau denger cerita gue gak?!" ucap Nara seraya duduk di samping vanya.
"gak."
Nara menautkan kedua alis nya. "ga seru ah lo!"
Vanya terkekeh. "iya sini cerita, ada apa sih?"
"bentar, gue cape abis naik tangga. lo gaada minum?"
Vanya mengeluarkan botol minum yang masih penuh dan menyodorkan ke Nara.
"nih, dengerin baik baik ya."
"lama lo sat tinggal ngomong doang, bikin gue penasaran aja."
"haha lo tau kan adik nya kak Gisya. yang namanya Gatra, ternyata dia ganteng banget banget!"
Vanya memutarkan bola mata malas.
"kemana aja lu nyet? baru tau kalo adek nya kak Gisya cakep."
"HAHAHA terus sekarang gue lagi suka sama Gatra dan gue ngerasa Gatra lagi deketin gue."
"yeu najis pede banget lo."
"lah gue cakep. gila kali lo?"
Vanya tertawa kencang. "lah woi satu sekolahan juga udah tau Gatra dah punya gebetan."
deg.
kak Gisya ga pernah bilang sama gue -batin Nara.
"hah si a pa?" tanya Nara dengan terbata bata.
"Satu sekolah sama Gatra, gua baik nih sama lo. ngingetin aja, biar lo ga sakit hati nantinya."
Nara menghela nafas kasar, hati nya seperti di tusuk tusuk saat ini.
Nara tersenyum. "iyalah, lagian juga gue mah cuman remahan rengginang."
Vanya menepuk bahu Nara dengan pelan. "gausah sakit ati gitu denger nya. Matthew masih nungguin lo kok."
"yeu najis! lo aja sono sama Matthew."
"yeee ntar pacar gue mau di kemanain?"
"sumbangin!"
Vanya tertawa terbahak-bahak tepat guru kimia masuk ke kelas nya.
--°--°--°--
Seperti biasanya, kantin yang tepat nya di belakang perpustakaan kini benar benar ramai. Nara menghela nafas, ia berjalan pelan. malas, dari pagi Nara tidak bersemangat sekolah.
Nara tidak tau apakah ini efek setelah Vanya bilang Gatra sudah punya gebetan di sekolah nya? Nara tidak ingin memikirkan hal itu saat ini. Ia pun mengambil posisi duduk di hadapan Vanya.
"mau makan apa lo?"
"Lo aja sono pesen dulu, gue ga mood makan." balas Nara seraya mengambil ponsel nya yang berada di atas meja.
"gausah di pikirin kata kata gue yang tadi." ucap Vanya seraya beranjak membeli makanan.
Nara mencerna kata kata yang barusan Vanya lontarkan. bagaimana ia tidak kepikiran? ini berhubungan dengan Gatra. tidak peduli jika saat ini Nara merasa bucin atau budak cinta. ia mengakui nya, ia tidak terima bahwa Gatra memiliki gebetan. lantas apakah Gatra tidak menyadari nya? perlakuannya terhadap Nara selama ini sangat menimbulkan efek yang besar bagi Nara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nara
Novela Juvenil"Makasih udah bikin gue terjebak sama pesona lo!" Teriak Nara. -------------------------------------------------- follow author yaa ✓