Perempuan yang tengah berbaring dengan selimut yang membungkus badan nya. Semalaman ia tidak bisa tidur, kata kata Gatra selalu terngiang jelas di kepala nya.
Nara mengeratkan selimut tersebut lalu memejamkan matanya. Air mata nya terus jatuh.
'tok tok tok'
Nara menoleh ke arah pintu bercat putih yang tertutup rapat.
"Masuk aja bi." ucap nya dengan suara yang parau.
Pintu terbuka setengah lalu menampilkan wanita parubaya yang telah merawat Nara sejak kecil.
"Non, ada temen nya di bawah. Dia mau kesini apa boleh?"
Nara berdenyit, vanya lagi? Vanya baru saja kerumah nya tadi pagi masa ia akan kesini lagi? Pikir nya.
"Non gimana? Boleh ga?" Tanya bi suri.
Nara mengangguk. "Iya bi, gapapa."
Bi suri keluar dari kamar Nara.
"Assalamualaikum."
Nara menoleh ke sumber suara, matanya menyipit dan ia berusaha untuk duduk.
"Wa'alaikumsalam. Kak Gisya?"
Gisya menghampiri Nara seraya tersenyum. Jantung Nara berpacu lebih cepat ketika melihat seseorang di belakang Gisya.
Gisya menaruh plastik yang berisi makanan di atas nakas. Lalu mengusap tangan Nara.
"Sembuh dong ra."
Nara tersenyum. "Doain ya kak, gue juga bosen disini."
Gisya duduk di sebelah Nara sedangkan Gatra tetap berdiri.
"Atas nama Gatra, gue mau minta maaf."
Nara tersenyum. "Iya kak, gue udah maafin."
"Kaf, lo gamau ngomong sama Nara?" Bisik Gisya yang kedengeran oleh Nara.
"Cepet sembuh." Ucap nya singkat.
Gisya memutar bola mata malas. Nara hanya mengangguk dan menunduk enggan untuk menatap Gatra.
"Yaudah, gue sama Gatra pamit balik ya. Lo jaga diri baik baik dirumah. Apa mau di temenin sama Gatra?"
Gatra berdecak malas.
"Gausah kak."
Gisya menghela nafas kasar dan menatap Gatra dengan tajam.
"Assalamualaikum Ra." ucap nya seraya beranjak keluar dari kamar Nara. Di susul Gatra di belakang nya.
"Iya kak, makasih udah mau jenguk. Wa'alaikumsalam."
--°--°--°--
Gatra menepikan motor nya di carport. Lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
"Iya tuh nda. Kan parah banget ya, Kafka bener bener gamau minta maaf sama Nara."
Gatra menghela nafas kasar, lagi lagi kakak perempuan nya ngadu ke pada bunda nya perihal ia tidak mau minta maaf kepada Nara.
Gatra menaruh sepatu nya di rak sepatu lalu masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum nda."
"Wa'alaikumsalam, sini duduk." Perintah Amira.
Gatra pun menaruh helm full face nya di atas meja lalu duduk di hadapan bunda nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nara
أدب المراهقين"Makasih udah bikin gue terjebak sama pesona lo!" Teriak Nara. -------------------------------------------------- follow author yaa ✓