22 {END}

10.4K 802 96
                                    


HIRO benar. Jojo mendaftar pemeriksaan dengan dokter Thomas, dokter kandungan Nadya dan Evan. Nama Jojo ada di urutan ketiga. Meski demikian, Hiro tidak bisa tenang. Masih ada satu jam sebelum Jojo datang tapi Hiro terus mondar-mandir di koridor rumah sakit di depan kursi-kursi tunggu.

"Pram, duduk dululah," suruh mamanya. Tahu tidak ada gunanya khawatir, Hiro akhirnya duduk juga. "Jojo pasti ke sini, kok," Mamanya lagi-lagi berusaha menghibur. Hiro tersenyum getir. Ia sadar sudah merepotkan mamanya. Ia semakin sadar ia belum dewasa. Dan dari sana, ia masih juga ragu apakah ia siap jadi seorang Ayah.

Tahu apa yang menggalaukan putra pertamanya, mama Hiro memegang pundak Hiro lagi, lantas berkata, "Percaya, deh, sama Mama, kata 'siap' itu bukan tolak ukur kepantasan. Pas semua orang lahir dari rahim nggak ada yang nanya ke kita apa kita udah siap hidup atau belum? Sama kayak jadi orangtua, Pram. "

Hiro heran bagaimana mamanya bisa menerima perbuatan Hiro terhadap Jojo. Awalnya Hiro pikir itu karena mamanya membela dirinya sebagai anak. Namun belakangan, Hiro baru sadar mamanya memang menerima karena merasa perbuatan Hiro memang betul. Utamanya saat mamanya berkata begini saat mereka di kantor beberapa waktu lalu; "Mama kenal Babe kamu. Mama juga kenal kamu. Gen gila kerja mungkin dari Babe kamu. Tapi memandang kehidupan sebagai hadiah, termasuk apa yang sekarang Jojo kandung sebagai berkah, itu pasti dari Mama. Banyak kok cowok yang nggak senang begitu tahu pasangannya hamil. Bahkan disuruh gugurin. Tapi kamu bahkan berjuang buat Jojo, Pram. Mama akan cari pria seperti kamu di kehidupan Mama selanjutnya."

Hiro tidak bisa menghindar jika ditanya apakah ia menginginkan Jojo apa tidak. Jawabannya sudah jelas dari betapa seringnya ia menanyakan cara berteleportasi ke samping Jojo setiap memikirkan wanita itu. Jawabannya tambah lebih jelas lagi dari bagaimana Hiro menghindar dan menolak perhatian dari wanita lain selama tiga bulan tak bertemu Jojo. Hiro sudah banyak merenung. Ia siap bertemu Jojo, menerangkan dirinya pada wanita itu. Dan ia juga siap memantaskan diri untuk Jojo, untuk mereka berdua dan anak mereka nanti.

"Pram," Mamanya berdiri, menggandeng Bara yang menguap. "Mama ke toilet dulu ya, mau antar Bara cuci wajah," ijin mamanya. Hiro mempersilahkan.

Tidak lama setelah kepergian mamanya, Hiro bisa merasakan kedatangan sekelompok orang dari ujung koridor. Masih di kursinya, Hiro menoleh, memandang jauh.

Rupanya itu Jojo. Wanita itu berjalan menyusuri lorong. Dan tidak seperti yang Hiro bayangkan, perut Jojo tidak menggelembung seperti Nadya. Jojo juga tidak berjalan tertatih-tatih. Jojo seperti Jojo biasanya. Wanita itu berjalan tanpa di sangga siapapun, berjalan dengan kedua kakinya, anggun dan selalu terlihat percaya diri. Berpakaian elegan, rapi, dan nampak "Jojo" sekali.

Wanita itu tidak sendiri. Dalam kegugupannya, Hiro tersenyum melihat rombongan yang Jojo bawa. Ia ingat Jovan, yang saat ini terlihat sekali dari gelagatnya sedang mengawal Jojo. Hiro juga ingat ayah-ibu Jojo, kedua orangtua yang tidak bisa Hiro kategorikan sebagai "tua" itu juga berjalan beriringan di belakang Jojo.

Sambil terus melangkah, si ayah sibuk membaca surat form registrasi rumah sakit, sedangkan si ibu tenang berjalan.

Meskipun Jojo bercerita bahwa keluarganya tidak akur, di mata Hiro, tidak seperti itu.

Hiro tahu apa yang Jojo tidak ketahui. Dari cara Rif, ayah Jojo melirik istrinya diam-diam.... Dari cara si ibu yang samar-samar tersenyum karena tahu suaminya menatapnya tapi berpura-pura membaca form. Dari cara Jovan mengawasi Jojo seakan cowok itu takut kakaknya tersandung... Hiro mulai bisa mengerti keluarga ini sekarang.

Ia seharusnya menyadari ini lebih cepat; bahwa setiap keluarga punya cara bahagianya sendiri-sendiri. Dan bahwa tidak semua kekacauan dalam keluarga mengartikan perpecahan. Jojo menganggap dirinya kacau. Tapi bagi Hiro itulah keluarga yang sebenarnya. Sebuah seni kehidupan. Apakah terbesit pikiran seperti itu di benak Jojo?

JOJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang