°|•'Jimin pov
"Kenapa hatiku sedari tadi rasanya tidak tenang ya. Jangan sampai hanya karena memikirkan gadis menyebalkan itu. Huftt.. Kenapa rasanya aku tidak rela melihat Sinha mulai jatuh cinta kepada orang lain" Monologku sembari menatap langit langit kamar.
Mengapa begini? Karena kemarin gadis itu bercerita kepadaku di saat dia menyuruhku datang menemuinya di halaman belakang kampus.
Dia bercerita tentang pertemuan pertamanya dengan seorang lelaki di toko buku. Dan berlanjut di saat mereka bertemu kembali di cafe yang biasa kami datangi. Juga di saat kemarin mereka bertemu lewat sebuah insiden.
Sinha bercerita dengan antusias dan penuh semangat. Terlihat suasana bahagia yang terpancar di wajah cantiknya. Gadis yang aku kenal, teman semasa kecilku hingga besar.
Yang sedari dulu jika ingin pergi kesuatu tempat selalu bersama, tidur bersama, makan bersama, bermain bersama (kecuali mandi). Bahkan semua itu terkadang masih dilakukan sampai sekarang.
Dan selalu menjadi tempat berteduh dan mengadu jika salah satunya sedang terluka atau mengalami masalah.
Gadis kecil yang aku kenal ternyata sudah dewasa. Wanita itu jatuh cinta. Kim Sinha mencintai seseorang, yang ia kenal bernama Kim Namjoon.
°|•°'Namjoon pov
"Huhh.. Jantungku sungguh sulit untuk dikendalikan, mengapa debaranya semakin kencang di saat akan bertatap muka kembali denganya. " Kali ini aku tengah bersandar di mobil bewarna putih miliku.
Menunggu seseorang muncul dari balik pintu mansion megah bernuansa hitam dan putih itu. Dengan taman dan air mancur kecil berisi ikan di bawahnya yang menghiasi halaman depan rumah.
Perlahan pintu rumah terbuka, menampilkan Sinha yang tampil sangat cantik dengan sweater kebesaran bewarna abu abu. Celana jeans hitam dan sneakers bewarna putih yang senada dengan tas slempang yang digunakanya.
Rambut yang dibiarkan terurai panjang dengan polesan makeup tipis pada wajah membuatnya terlihat dangat cantik.
"Hai.. " Dia menyapaku sambil melambaikan tangannya. Akupun membalas dengan lambaian tangan sembari tersenyum manis kearahnya. Aku bisa melihat wajahnya yang tersipu malu.
Terlihat dari rona merah yang menghiasi pipinya. Bukankah sangat lucu.
"Kalau begitu kita pergi sekarang. " Aku mengajaknya, dan Sinha masuk kedalam mobil dengan duduk di kursi penumpang. Sedangkan aku dikursi kemudi.
Akupun melajukan mobilku dari pekarangan mansion keluarga Kim ke toko buku, tempat pertama kali aku bertemu dengan Sinha gadis yang aku sukai. Tidak, lebih tepatnya yang aku cintai.
Tak lama kami pun sampai di toko buku tersebut. Aku membukakan pintu mobil untuk Sinha lalu menarik lembut tanganya untuk masuk kedalam toko tersebut.
Mengajaknya berkeliling membiarkan Sinha mencari buku yang dia inginkan. Dan akupun mencari buku referensi yang aku perlukan.
Setelah mendapatkan buku yang dicari. Kamipun membayar ke kasir, setelah itu aku mengajak Sinha untuk makan di salah satu toko ramyeon yang terkenal di daerah itu.
Puas dengan makan ramyeon akupun mengajak Sinha untuk menghabiskan waktu sore yang cukup cerah dengan pergi ke sungai han.
Duduk di salah satu bangku yang langsung menghadap ke arah sungai. Pemandangan langit bewarna biru gelap dengan semburat jingga dan merah masih tersisa di sana. terlihat sungguh indah dipandang mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
End of Story ✓
Fanfictionᵐᵃʳⁱ ᶠᵒˡˡᵒʷ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵇᵃᶜᵃ☾︎ (+) 박지민 ft. 김남준 "Aku akan sabar menunggu sampai waktu yang tepat.. " [End] [Long Words] [Baku]