°|•°'Sinha pov
"Jungkook, Tae terimakasih karena sudah mengantarkan aku pulang kerumah. Dan terimakasih juga karena sudah menemaniku seharian ini Jungkook-iie. " Ucapku berterimakasih kepada mereka.
"Tidak masalah. Lebih baik nuna jangan terlalu banyak berpikir saat ini, nanti nuna bisa sakit.
Aku juga yakin Namjoon hyung tidak memiliki hubungan lebih dengan sahabatnya itu. " Ucap Jungkook menasehati diakhir.
Aku tersenyum lalu memeluk Jungkook dan Taehyung yang berada dihadapanku.
"Aku menyayangi kalian.. " Ucapku lirih disela sela pelukan kami bertiga. Terlihat seperti teletubbies, membuatku terkekeh geli memikirkannya.
"Kami juga menyayangimu Sinha, sudahlah kau masuk sana! Ini sudah malam. " Ucap Taehyung dan setelahnya melepaskan pelukan kami secara perlahan.
"Iya iya kau itu bawel sekali sih seperti oppa 'ku. " Jawabku sembari mempoutkan bibir dengan kesal. Dan dibalas dengan decakan yang terdengar dari bilah bibir tipisnya.
"Bawel begini juga kau sayang kan?.. " Taehyung menggodaku sembari mengangkat sebelas alisnya dan tersenyum miring.
Sedangkan aku menatapnya dengan tidak suka, namun tidak dapat dipungkiri juga jika memang aku baru saja berkata bahwa aku menyayangi mereka.
"Iya iya, sudah sana pergi! Hush hus.. " Usirku sembari mengibaskan tangan, meminta mereka agar segera pergi dari hadapanku.
"Ya! Nuna pikir kami itu seekor kucing apa? Mengapa kau mengusir dengan cara seperti itu?! " Ucap Jungkook dengan wajahnya yang merenggut kesal, namun terlihat begitu lucu dimataku.
"Eoh, ternyata si kelinci bontot ini marah kepadaku ya? " Ucapku menggoda sembari mencubit pipinya yang sedikit cubby.
"Ssshh... Ini sakit nuna!! "
Dan di saat melihat wajahnya yang berubah menggeram marah akupun memutuskan untuk lari secepat mungkin dari hadapannya.
"Nuna jangan lari! Awas saja akan kubalas kau nanti. "
"Wleee, aku tidak takut.. Dasar kelinci bontot tukang marah. " Setelah puas mengerjainya aku pun langsung memasuki rumah secepat mungkin.
"Sudahlah Jungkook! Ayo pulang, aku sudah lapar.. " Ucap Taehyung yang aku dengar dari balik pintu utama rumahku.
Aku terkekeh mengingat wajah merah Jungkook yang tengah marah. Setidaknya itu bisa menghilangkan kesedihanku untuk saat ini.
"Mungkin apa yang Jungkook katakan memang benar. Aku hanya terlalu cemburu saja dengan sahabat Namjoon.
Ahh sudahlah, berendam dengan air hangat mungkin bisa mengurangi rasa pening di kepalaku. " Setelah berucap akupun menaiki tangga dan memasuki kamarku yang berada di lantai dua.
Namun, baru saja mendudukkan diri disisi ranjang. Ponselku berdering dan tertera nama Jimin di sana. Tanpa pikir panjang aku pun langsung mengangkat panggilan darinya.
"Hallo... "
°|•°'Jimin pov
Mendengar balasan disebrang sana membuat senyumku mengembang seketika. Walaupun sebenarnya rasanya sesak.
Tapi Sinha harus mengetahui sebuah fakta tentang lelaki yang sangat dicintai olehnya.
"Hallo? "
KAMU SEDANG MEMBACA
End of Story ✓
Fanfictionᵐᵃʳⁱ ᶠᵒˡˡᵒʷ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵇᵃᶜᵃ☾︎ (+) 박지민 ft. 김남준 "Aku akan sabar menunggu sampai waktu yang tepat.. " [End] [Long Words] [Baku]