O8

350 172 115
                                    

°|•°'Author pov

"Sepertinya hari ini kau terlihat sangat bahagia. Apakah kau baru saja mendapat ramyeon dengan porsi jumbo? Atau kau baru saja mendapat satu ember ice cream tiga rasa? Ohh ataukah kau baru bertemu dengan idol— Hmpp"

Lelaki bertubuh tinggi dengan lesung pipi itu terus saja mengoceh sampai membuat gadis dihadapanya lebih memilih untuk membungkam mulut lelaki itu.

"Sudah selesai mengocehnya? " Gadis itu bertanya ketus sembari melipat kedua tanganya didepan dada dengan menampilkan wajah yang menyeramkan.

"Huhh, apakah harus dengan cara membekap mulutku!? Sebenarnya aku belum selesai bicara, tapi kau malah menghentikanku begitu saja. Menyebalkan! "

Sinha membulatkan kedua matanya setelah mendengar balasan yang Namjoon ucapkan. Mencubit lengan berotot nya dengan gemas hingga membuat sang lawan bicara meringis seketika.

"Eoh, seenaknya sekali kau bicara. Ya sudah kalau begitu lebih baik aku pergi saja dari sini! " Ucap Sinha lalu beranjak dari duduknya.

Namun pergerakan sang gadis lebih dulu Namjoon hentikan. Menariknya keposisi duduk semula untuk berhadapan kembali denganya.

Perlahan Namjoon mendekatkan wajahnya dengan wajah Sinha. Hingga kening dan hidung mereka bersentuhan. Saling bertatapan dalam diam sampai akhirnya Namjoon memutus jarak diantara mereka.

Mempertemukan kedua bilah bibirnya dengan bibir Sinha. Hanya sebuah kecupan lembut dalam waktu yang cukup singkat.

"Maaf... Aku kan hanya bercanda. " Pinta Namjoon setelah melepas ciumanya. Menatap tepat ke manik sang kekasih dengan senyuman manis di wajahnya.

"Hmm.. I-iya aku sudah memaafkanmu. " Balas gadis itu dengan sedikit gugup dan wajah yang merah merona, lalu memalingkan wajahnya kearah lain.

"Lihatlah wajahmu merah sekali seperti kepiting rebus, XixIxI lucu sekali~ " Ejek Namjoon di saat melihat semburat merah muncul di kedua pipi kekasihnya. Mencubit nya dengan gemas sembari tertawa geli.

"Ck, sudahlah hentikan! Atau aku akan menarik ucapanku kembali dan tidak akan memaafkanmu untuk selamanya! " Ujar Sinha mengancam sembari mempoutkan bibirnya kesal.

"Iya iya aku menyerah, tolong jangan marah lagi ya chagi! " Mohon Namjoon dengan aegyo nya yang dibalas helaan napas pasrah dari Sinha.

"Bukankah kau tadi ingin tau alasan aku sangat senang hari ini. " Tanya Sinha pada lelakinya.

"Ah iya, aku sampai lupa. Memangnya apa yang membuatmu senang? " Namjoon bertanya dengan wajah yang sangat serius. Hingga dahinya berkerut dengan mata yang menyipit.

"Aku... Aku baru saja berbaikan dengan Jimin! Yeyy~ rasanya senang sekali hubunganku denganya bisa kembali seperti semula! " Ungkap Sinha dengan semangat dan merentangkan kedua tanganya keatas.

Namjoon menatap sang kekasih dengan senyuman yang lebar. Rasanya lega bisa melihat tawa dan tingkah ceria Sinha seperti biasanya. Ia bersyukur karena gadis itu memiliki sahabat sebaik Park Jimin.

°|•°'Namjoon pov

Aku mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut Sinha dengan seksama. Sesekali tersenyum dengan cerah menampilkan deretan giginya yang putih dan rapi.

Melihat Sinha seperti ini saja sudah membuatku bahagia. Dan aku harap akan selalu begini untuk selamanya.

"Mwo jinjjayo?! Ahh, kalau begitu bagus. Apa yang aku ucapkan tentang Jimin yang tidak membencimu benar kan. Dia hanya sedang dalam mood yang buruk saja, jadi sekarang jangan terlalu dipikirkan lagi. Arraseo! " Jelasku kepadanya yang dibalas dengan anggukan semangat.

End of Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang