15. Pindah

18.8K 732 11
                                    

FULL BAB + BONUS HANYA ADA DI APLIKASI KBM.

Setelah berberes, siang hari di hari sabtu, Ryu yang sengaja mengambil libur pun berpamitan kepada kedua orang tuanya, begitu pula dengan Ratna. Sang lelaki mengatakan agar Rhama dan Shinta tidak perlu mengantar, jika ingin ke rumah maka besok saja setelah Ratna membuatkan makanan.

Papi terlihat mengangguk-angguk, sedangkan mami masih tidak ikhlas dengan kepindahan kedua anaknya.

"Kami hanya tinggal menyusun pakaian, Mi, Pi. Jadi, tidak perlu menyusahkan diri." Ratna menambahi, lagi pula tadi pagi barang-barang sudah dikirim, dan disusun oleh orang-orang suruhan suaminya.

Shinta menarik Ratna dan memeluk gadis yang kini menjadi menantunya kembali, membisikkan kata-kata dan nasihat agar anaknya itu bisa menjalankan kewajiban sebagai istri, menasihati Ryu sekali lagi tentang hak seorang istri.

Membelai kepala Ratna, Shinta sekarang tersenyum dengan mata berkaca-kaca.

"Mami selalu mendoakan kalian, Ratna dan Kakak. Mami harap kalian bisa saling melengkapi dan mengerti satu sama lain. Ya, Kak." Wanita paruh baya itu menatap anak sulungnya, dan melihat anggukan kepala dan pengiyaan dari sang lelaki.

"Besok, Papi sama Mami datang mungkin sebelum makan siang," ujar Rhama, memberi uluran tangan kepada Ryu, kemudian Ratna.

"Iya, Pi. Kami pergi, assalamualaikum."

Mobil yang keluar dari gerbang kini melesat ke jalanan, menuju rumah baru mereka. Desah napas keluar dari celah bibir Ratna, gadis itu menatap ke jalan dan mulai berpikir seperti apa bentuk dari kediaman yang akan mereka tempati.

Waktu berjalan sekitar dua puluh menit, mobil mulai melambat dan sampai lah mereka di tempat tujuan. Ryu keluar dari mobil dan bejalan ke bagasi, melihat Ratna yang masih terdiam menatap tempat tinggal mereka yang bergaya minimalis. Tidak terlalu besar, mungkin rumah bertingkat dua yang memang cocok untuk pasangan yang baru menikah.

Tas dikeluarkan dari bagasi, Ryu mengajak Ranta masuk ke dalam dan menyuruh gadis itu membuka pintu sementara ia akan memasukkan mobil ke dalam garasi.

Halamannya cukup luas, ada ayunan dan kolam ikan berair mancur di dekatnya, beberapa pohon yang tertanam membuat suasana terasa asri. Pot-pot bunga tingkat pun tertata apik, membuat Ratna berpikir darimana Ryu tahu bahwa dirinya menyukai bunga walau agak takut kalau disuruh merawat dengan memindahkan tanah, ya Ratna takut sekali dengan cacing dan segala jenisnya.

"Sini, Kak. Biar aku bantu bawa satu."

"Tidak perlu, aku akan bawa langsung ke kamar. Kamu berkeliling saja dulu, baru pertama kali, kan. Kalau aku sudah cukup sering."

Menganggukkan kepala, Ratna lantas berlari kecil. Ia sangat antusias sebenarnya, melihat ruang tengah, dapur, kamar mandi di bawah, ruangan kamar tamu di bawah dan ruangan kamar utama yang ternyata ada di lantai atas.

Ia memasuki kamar mereka, melihat Ryu membuka tasnya sendiri dan mulai memindahkan pakaian di dalam lemari. Melangkah, Ratna pun melakukan hal yang sama.

"Baju Kakak lebih banyak dari bajuku, ya?"

Ratna terkikik kecil, kenapa ia baru menyadari hal ini. Pakaian suaminya banyak sekali, mulai dari kumpulan dasi, jas, kemeja, sweater, kaos, jaket, dan sebagainya.

"Tapi warnanya dominan sama gitu, Kak? Gak bosen?"

"Hm, aku suka warna gelap, mungkin kalau pun tidak, warna putih atau krem."

"Aku suka warna cerah, terutama hijau, yang lembut juga suka. Eh, Kak. Rasanya kita seperti tidak pindah rumah, ya?" gadis itu terkekeh kecil, kemudian kembali berbicara sambil menatap sekitar. "Soalnya, rumah bener-bener sudah rapi begini," sambungnya lagi.

Suami Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang