Happy reading!!
.
.
.
.
.
.
.
V+c
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Joya menggerutu sepanjang perjalanan menuju kelasnya. Gadis itu baru saja meminta ijin untuk ke toilet karena kepalanya pusing melihat rumus-rumus fisika yang pencampuran antara angka dan huruf. Rasanya mesin di otaknya sudah mulai berkarat hingga Joya perlu sedikit penyegaran.
"Ahhh, kepalaku sakit." Joya berjalan zig-zag sepanjang koridor yang tak ada satu pun siswa karena kelas yang dilewati Joya sedang jam olahraga.
Braak
Joya menghentikan langkah kakinya saat mendengar suara seperti benda jatuh dari kelas 12-D. Dengan cepat ia menolehkan kepalanya kearah jendela.
"Dila?" Gumamnya saat melihat seorang gadis yang tampak mencurigakan sedang membongkar tas.
"Apa yang dia lakukan?" Joya masih terus menatap tingkah Dila yang mencurigakan. Tapi kemudian ia mengangkat bahunya tidak perduli. Toh, itu bukan urusannya.
"Lebih baik aku pergi sebelum Si Grafitasi marah."
Setelah kepergian Joya yang belum terlalu jauh. Dila keluar dari kelasnya dan tak sengaja melihat Joya yang mulai menjauh.
"Joya?" Gumamnya pelan. "Apa dia melihatku?" Dila meremas tangannya gugup. Dia kemudian pergi dari sana sambil berlari kencang.
○○○○
Shela sedang mencatat di perpustakaan ditemani dengan sebotol minuman berwarna. Tangannya dengan lincah mencatat angka-angka itu. Ia menghembuskan nafas berat setelah menyelesaikan catatannya.
Drtt...drtt
Shela yang sedang meregangkan otot badannya melirik ponselnya yang bergetar dua kali menandakan sebuah pesan masuk.
Ia dengan cepat mengambil ponsel itu dan membaca isi pesannya.
Ibu :
Ingat yang kita bicarakan minggu lalu? Segeralah lakukan. Jangan mengecewakan ibu, sayang."
Shela hanya menatap pesan itu datar dan membalas pesan itu.
Ibu :
Aku tidak lupa. Tenang saja, sudah aku lakukan.
Shela kemudian membuang asal ponsel itu di meja. Kembali mengambil buku dengan judul KIMIA dan mulai mencatat kembali.
"Hei, di kelas 12-D ada yang kehilangan uang."
Shela memberhentika aktifitasnya saat mendengar ucapan siswa dibelakangnya. Telinganya dibuat tajam untuk mendengarkan ucapan siswa dibelakangnya.
"1 juta, katanya untuk membayar SPP dan keperluan lain."
Shela memutar-mutar polpen ditangannya dengan ekspresi wajah yang bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOY & JUN
Novela Juvenil"Jun itu tetangga yang menyebalkan, ketua kelas pelit, partner berantem, sekaligus teman masa kecil yang pintar." ~Joya "Joy itu kalau marah menyebalkan, kalau diam menakutkan. Maaf, Joy, tidak ada pujian untukmu." ~Juna Ini kisahnya Joya dan Juna...