Bagian 35

3K 356 34
                                    

Felix pov

Kyuri kemana sih?

Itu pertanyaan yang daritadi berputar-putar dipikiran gue. Gue ngelirik lagi jam dinding, entah udah berapa kali gue ngeliat jam itu.

18.47 KST

Ini udah lewat jam pulang sekolah yang sesungguhnya. Dan kenapa gue ngerasa ga enak gitu daritadi, biasanya kalaupun Kyuri belum balik, ga pernah sekhawatir ini.

Gue duduk di sofa, sambil megang handphone tapi ga gue mainin, gue juga ga tau kenapa, rasanya ada yang ga beres.

"Felix!" seru bi Mana yang lari-lari dari lantai bawah ke lantai 2.

"Apa bi?" tanya gue kesal, bukan bi Mana yang gue inginin.

"Bibi ga tau apa yang terjadi sama Kyuri, tapi kaya nya buruk"

Jantung gue serasa berhenti berdetak selama beberapa detik.

"Ko bibi ngomongnya gitu?" tanya gue, berusaha untuk tetap tenang.

"Tadi Kyuri nelpon pa Ahn, kayanya mau minta jemput. Tapi saat pa Ahn ngangkat telepon nya, eh ga ada Kyuri disana. Hening aja gitu, cuma ada suara kendaraan kaya di jalan"

Kendaraan kaya di jalan, berarti itu sekitaran gerbang depan sekolah yang langsung terhubung dengan jalanan yang ramai.

"Udah telpon lagi?"

"Udah. Tapi ga diangkat"

Tanpa pikir panjang, gue langsung ngambil jaket dan kunci motor. Lalu lari menuju garasi dan mulai menghidupkan motor.

"Kalo Kyuri udah pulang atau ada kabar lain telpon Felix" ucap gue sebelum gue ngelajuin motor itu.

Ga tau kenapa gue yakin banget kalo gue ga akan mati sekarang, jadi gue ngebut, gimana caranya gue harus nyampe secepat mungkin.






Gue sampe di depan sekolah, gue merhatiin sekitaran sekolah itu. Sepi, kayaknya cuma ada beberapa orang di dalem sana. Ada juga beberapa orang yang keluar dari gedung sekolah dan kayaknya mau pulang.

Gue tau kalo mereka itu anak osis. Kayanya mereka daritadi latihan disini.

Gue nyamperin 2 orang yeoja yang tampak sedang mengobrol asik.

"Permisi, boleh tanya?" tanya gue sopan.

"Ya? Eh kaka ka Felix ya?" jawab salah satu yeoja itu.

Gue cuma senyum.

"Gilaa!! Kaka ganteng banget!!" pekik satu temannya lagi.

"Eh tapi dia udah ada punya pasangan" teman yang tadi memekik senang, langsung mengerucutkan bibirnya.

"Boleh tanya?" gue kembali mengulang pertanyaan yang sama.

"Ya ada apa?"

"Kalian daritadi di sekolah kan?"

"Ya. Kami baru selesai kumpul"

"Dari tadi, kalian ngeliat sesuatu yang mencurigakan di sekitar daerah sini ga?"

"Ngga tau tuh. Soalnya daritadi kita adanya di ruang osis"

"Ohh gitu ya. Yaudah makasih ya" gue pun kembali menelusuri sekitar.

Apa itu?

Gue jongkok saat dirasa tidak asing dengan benda satu itu.

Ini kan, handphone Kyuri.

Handphone Kyuri tergeletak begitu saja di jalan. Benar kata bi Mana, ada sesuatu yang terjadi pada Kyuri, dan ini hal buruk.

Saat gue memerhatikan handphone Kyuri, tiba-tiba pundak gue ditepuk dari belakang.

My Enemy is My Husband | ft. Lee Felix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang